Tumpahnya air langit menghujam tubuh
Kita adalah padang tandus yang sepi
Mengharapkan cinta dan pengakuan
Dari tiap sudut waktu yang berjalanSenja menghamburkan mimpi-mimpi
Di luar batas sana mungkin kita bersama
Namun tidak pada tanah tandus ini
Kita hanyalah musafir dengan bekal kerinduanHujan membasahi tanah kita yang kering
Bantuannya membuat kita menyatu
Namun sayang kita tetap tersakiti, sebab
Kita hanyalah tanah yang diinjak orang kasmaranBekasi, 31 Mei 2017
ーmzcn, di atas pembaringan
KAMU SEDANG MEMBACA
Luna Poetica
PoetryBarisan Rasa hadir untuk menceritakan kepadamu bahwa hidup tak semulus porselen antik yang indah berkilau. Terkadang kita perlu mengkritik, kadang perlu berbahagia, kadang pula perlu bersedih. Selamat menikmati remah-remah kata disini! Coba saja dah...