"Tiga menit lagi."
Ia akan datang!
Rapihkan rambut, periksa bau badan, bersihkan kotoran kecil yang mungkin menempel di kemeja.
"Satu menit lagi."
Pintu restoran terbuka, aku dapat mendengar langkah kakinya yang semakin dekat.
Ia sedikit tergesa-gesa, mungkin ia sudah tak sabar ingin menghabiskan malam romantis bersamaku.
"..."
Itu bukan kamu. Kamu tak suka warna dress merah cabai yang mencolok.
Rambutmu tak sependek itu, aku masih ingat betapa senangnya aku memainkan rambut coklat panjang bergelombang milikmu.
Matamu tak terlihat sendu dan menyedihkan seperti itu. Ada apa gerangan? Itu jelas bukan kamu.
"Maaf, apa kau tuan Arron?"
Aku mengangguk.
"Saya Melania Huston. Kakakku Roleana, mengalami kecelakaan saat hendak pergi ke sini.
Mobilnya ditabrak oleh pengendara mobil lain yang sedang mabuk. Dan nyawanya tak terselamatkan.
Maaf memberikan kabar buruk untukmu, di malam yang penting. Tapi aku merasa harus memberitahukan ini kepadamu."
"Waktu habis."
Kau tak datang dan duduk di hadapanku, Roleana.
Kepada siapa cincin ini
hendak ku sematkan?
08/07/17
ーmzcn
KAMU SEDANG MEMBACA
Luna Poetica
PoesíaBarisan Rasa hadir untuk menceritakan kepadamu bahwa hidup tak semulus porselen antik yang indah berkilau. Terkadang kita perlu mengkritik, kadang perlu berbahagia, kadang pula perlu bersedih. Selamat menikmati remah-remah kata disini! Coba saja dah...
