Kedelapan

382 16 0
                                    

  Waktu yang kutuju kian hari semakin dekat. Latihan demi latihan ku lalui dengan peluh keringat, hari ketiga diminggu kedua membuatku kewalahan dengan ini.

   Nasib baik masih berpihak kepadaku minggu ini cuaca mendukungku melakukan aktivitas seperti biasanya. Minggu ini mungkin latihannya lebih berat lagi tidak seperti biasanya.

   Tidak ada lagi waktu untuk bermain- main semua tampak sibuk dengan kegiatan masing-masing walau hari masih pagi. Aku yang tak terbiasa dengan suasana baru lebih banyak diam daripada mengeluarkan satu dua kata.

   Walau sudah dua minggu menjalani sesi latihan aku kurang bisa banyak bicara dengan orang lain. Mungkin ini yang dinamakan gugup.

  Pagi hari kami semua sudah berdiri dilapangan yang didampingi oleh kakak pembina, seperti sebelumnya kami semua melakukan pemanasan terlebih dahulu.

  Pemanasan ini tak lebih dari 10 menit tapi sudah membuatku kelelahan. Sebenarnya kami semua sudah ditugaskan dengan beban yang berat harus mengisi tas dengan beban yang berat.

     Ini mengesalkan membuat punggung jadi lelah, untung saja tas ku memang berat kalau tidak sudah terisi batu.

    Jadwal yang ditentukan sudah semakin dekat semua yang dikerjakan harus dilaksanakan dengan semaksimal mungkin materi yang tertinggal dituntaskan dengan segera. Aku yang melaksanakannya cukup kewalahan mengikuti dengan tenang dengan semua perintah kakak pembina.

****

    Banyak sudah yang kulalui saat berlatih pramuka, ini tak seperti apa yang kubayangkan pramuka tak begitu menyeramkan tak begitu menakutkan ini sungguh mengasikkan.

    Seperti saat ini aku semua melaksanakan scouting skill yang terakhir untuk sebagai pemantapan bagian ku sudah ditentukan untung saja ini tidak merepotkanku.

Dengan leluasa kulangkahkan kaki munuju pos yang sudah ditentukan bersama dengan teman-temanku. Banyak yang kami lalui tapi menurut kakak pembina disana lebih menenggankan lagi.

Tak perlu menunggu lebih lama lagi kami semua telah sampai di pos terakhir.

Lelah menanti kami semua sekujur badan sudah mau lepas semuanya. Waktu sudah kian hari semakin dekat dengan senja. Kami semua sudah bersiap siap untuk pulang.

Banyak yang dilalui sebelum pulang, canda tawa melengkapi semuanya. Yang tadinya malas-malasan kini rasanya tak mau beranjak dari tempat duduk.

Intruksi kakak pembina membuat kami semua menatap kakak pembina.

"kalian semua dipersilahkan untuk pulang,minggu besok hari terakhir kita latihan latihan-latihan akan lebih berat lagi. Untuk itu diharapkan kondisi kalian semua sehat."tutur kakak pembina sambil melirik kami semua.

Dengan cepat kami anggukan kepala kami. Instruksi selanjutnya menyeruh kami semua untuk pulang karena hari kian gelap.

Perjalanan pulang kami dilalui seperti biasanya. Tangan melambai berayun-ayun bagaikan putri keraton.Perjalanan pulang tidak terasa lagi, lelah bagaikan makanan sehari kami.

Azan magrib sudah menggema diseluruh penjuru saat aku sampai dirumah menyuruhku untuk segera bersiap-siap.

****

Minggu terakhir sama seperti minggu yang lalu, latihan lebih digiatkan lagi. Waktuku disekolah banyak terlewatkan kerena pramuka ini.

Tak terasa kami semua menjadi lebih dekat kami semua sudah seperti keluarga sampai-sampai kami semua sudah membuat grup disalah satu akun media sosial.

Banyak hal yang kami bahas disana, ada tentang kegiatan pramuka masalah sekolah dan masih banyak lagi.

Perlengkapan untuk acara yang akan datang sudah dibicarakan tinggal kami semua untuk menyiapkannya.

Tak mau kalah dari adik-adiknya kakak seniorku semua lebih giat lagi latihannya. Kami yang melihatnya sampai kewalahan karena biasa nya kami semua tak segiat itu.

****

Senja menyapa dari ufuk barat, burung saling menyapa bertanya salam perpisahan.

Tak ketinggalan kami semua telah siap pulang kerumah masing-masing. Latihan yang selama ini kami lakukan membuat kami semua optimis memenangkan kejuaran beaok.

Panggilan dari kakak pembina membuat kami yang tadi sibuk dengan kegiatan masing-masing harus segera untuk berkumpul.

"Hari ini merupakan hari terakhir kalian latihan dan besok kalian semua harus berkumpul di depan kantor kemenag."

"kak, pergi kesana naik apa? kami semuakan jauh dari kantor kemenag?"pertanyaan dari salah satu teman ku membuat ku juga berfikir, dengan apa aku pergi??

"kalau masalah itu nanti kalian yang rumah nya jauh akan di antar dengan mobil yang di pinjam kan"

Penjelasan dari kakak pembina tadi membuat kami semua mengangguk kan kepala kami semua bertanda kami telah mengerti.

Instruksi tadi penutup dari kegiatan kami akhir ini. Detik demi detik semakin lebih menegangkan, aku yang masih pemula merasakan gugup yang mendalami.

Instruksi selanjutnya membubarkan aku dari lamunan, segera kukemasi semua barang ku biar tidak ada yang tertinggal.

Akhir kegiatan dilakukan seperti biasa nya tanpa ada perubahan. Salam demi salam jadi penutup hari ini di lanjut kan untuk hari esok.

Perjalanan pulang pun sama seperti biasa nya. Yang pulang sama teman di jemput maupun di antar menyelimutkan sore ini.

"Ezi besok kamu dengan siapa di antar??"tanya Rata disela-sela perjalanan pulang.

"Kalau nggak sama kakak atau abang, emang kenapa Ra??"tanya ku balik.

"nggak papa cuma nanya aja kok"

Kuanggukkan kepala ku sebagai tanda aku menjawab pernyataan Rara tadi.

****

"Dah zi!! Sampai jumpa besok"

Lambaian Rara ku jawab dengan senyuman, terlalu lelah walau sekedar menjawab.

Ku laju kan motor ku membelah angin sore dengan kecepatan rata-rata, tanpa sadar senyum ku telah menghiasi wajah lelah ku. Banyak memori yang berputar di kepala ku selama mengikuti kegiatan pramuka.

Walau hanya sebulan banyak hal yang terjadi membuat kami kian hari semakin dekat, dari hal yang lucu hingga menjengkelkan.
Tak terasa motor ku telah terpakir cantik di depan rumah, untung saja nggak terjadi apa-apa selama menaiki motor.

"Assalamualaikum" ucapan dengan kekuatan yang masih ada.

"waalaikum salam, udah pulang zi "tanya Kak Fifi

Sebelum menjawab ku ambil tangan untuk segera disalami.

"Iya nih kakak baru pulang biasa hari terakhir latihan dan besok udah mau berangkat"jawab ku sambil melepasi sepatu dan menjinjing nya.

"wow!! Hebat nya nggak cepek tuh latihan terus??"

"cepek sih, tapi mau gimana lagi nama nya juga kewajiban ya..  Harus dijalani."

"hhmmm, jadi besok sama siapa berangkat nya?"

Pertanyaan kak Fifi membuat ku menghentikan aktifitasku dan langsung menoleh kepada nya.

"niat nya sih mau sama kakak, tapi kalau ngak mau juga ngak papa ada Bang adal kok."

"hehehe tau aja kalau kakak ngak bisa, uhhhh adek yang pengertian. "ujar kan kakak Gigi sambil memasang muka yang menjijikan.

"muka nya biasa aja kak jijik aku lihat nya. "pernyataan membuat kak Fifi  langsung merajuk dan langsung melarikan diri ke kamar.

"yee gitu ada ngambek"

Tanpa pikir panjang ku langkah kan kaki kekamar mandi, badan ku rasanya lengket sekali.

Selesai mandi ku rebah kan diri ku di atas kasur, tanpa di duga kantuk menghampiri ku membuat ku langsung terletak dan berharapkan semoga bertemu dengan di mimpi.

****



Hai guys!!!!!
Maaf sebelum nya kalau aku jarang post cerita ini, tapi  insya Allah akan lebih giat lagi.

Don't forget vote and comment💞

Pramuka ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang