Kesebelas

257 8 2
                                    


 

  Aku lupa ada acara malamnya, jadi aku diajak pergi buat lihat penampilan kakak seniorku ternyata penampilannya tari. Aku yang dulu malu gitu ngak lihat secara maksimal, aku cuma nunggu diluar dan temanku udah pada masuk semua.

  Selesai acara aku dan temanku pergi ketenda. Dan aku lupa cerita kalau sebelum tidur pada hari apa aku bersama temanku Aulia sama kakak senior kalau ngak salah kak Alfi, kak Imam bernyanyi, aku yang ketahuan latah jadi sasaran dibully.

  Ada-ada aja yang membuat aku latah dari ngejutin aku dan masih banyak lagi. Mereka juga letakin kayak pelembab muka ketangan aku pas dikejutin tangan aku tanpa sadar udah ada dimuka kakak seniorku, untungnya kakak senior aku ngak marah dia juga tahu itu cuma bercanda aja.

  Sampai tengah malampun kami semua belum juga tidur ngak ada yang mau beranjak dari sana. Karena udah tengah malam kakak pembina aku nyuruh buat tidur besok masih ada kegiatan, dan kami semua kembali tidur ketenda masing-masing.

****

 

  Sudah aku cerita kalau ngak tahu itu pas hari apa yang jelas itu hal yang menyenangkan bagi aku, bisa berkumpul bersama walau ngak lengkap, tertawa melepas semua kegiatan yang melelahkan.

  Aku senang bisa mengenal mereka lebih dalam merangkai semua hal hingga menjadi suatu cerita. Walau hanya sebentar itu sangatlah berarti bagi aku.

****

  Pagi hari kami semua bersiap-siap untuk kegiatan selanjutnya. Kalau ngak salah namanya kayak menjelajah gitu apalah nama kerennya itu lupa pula akunya.

  Selesai bersiap-siap udah pakai baju lapangan tinggal pergi. Dilapangan kami semua mengikuti arahan kakak pembina yang didepan dan ngak salah seperti ada nomor urutan buat pergi menjelajah.

Ini ntah aku yang pikun atau bagaimana aku lupa tata urutannya yang aku ingat kami yang sekelompok harus bersama melewati jurang, sungai, dan hutan dan tak lupa pula berhenti di setiap pos untuk instruksi selanjutnya.

  Di pos terakhir ternyata kami harus bersama-sama dengan kelompok laki-laki menuju kelapangan, kami yang tidak tahu akan hal itu harus menunggu kelompok laki-laki. Lama sekali kami menunggu dan tak lama kemudian mereka semua tiba.

  Kami semua tak langsung dibebaskan kami diberi sedikit hukuman karena melalaikan perintah yang diberikan. Dan aku lupa hukuman apa yang diberikan yang jelas ngak terlalu berat.

****

  Selama diperjalanan kami semua saling menyalahkan baik itu laki-laki maupun perempuan. Aku yang takut untuk menambahkan masalah hanya diam saja.

  Sesampainya di lapangan kami segera mengikuti arahan untuk merangkai tandu secepat mungkin tapi dilakukan secara terpisah.

  Kami semua melakukannya dengan cepat karena poin kami hanya sedikit. Selesai dengan tandu harus ada yang menaikinya dan kami memilih Gina badannya yang paling kecil.

****

  Senja telah menjemput waktunya untuk kembali ketenda secepatnya melepas penat untuk menyambut hari esok.

****

Assalamualaikum wr wb.

Saya minta maaf karena alur cerita sama ceritanya sedikit lebih ngawur, ini saja udah kepentok, dan kebanyakan isinya narasi, dan sekalian berterima kasih yang masih mau membaca dan meluangkan waktu untuk cerita ini.

Pramuka ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang