Mungkin ini hari terakhir aku berkemah disini dan kami semua harus berpisah satu sama lain. Dan juga hari ini pengumuman hasil yang telah kami lakukan selama disini.
Semakin kesini aku semakin tegang, berharap hasil yang kami dapatkan memuaskan. Selagi menunggu pengumuman hasil sebagian dari kami membersihkan tenda.
"Ezi nanti kamu aja yang pergi upacara. " Perkataan Aulia membuatku memberhentikan pekerjaan.
"Upacara pertamakan aku, masa sekarang aku lagi upacara penutupannya?"tanyaku dengan nada heran.
Kemarin sudah dirumuskan siapa saja yang akan ikut upacara penutupan, karena kemarin aku udah jadinya aku ngak ikut lagi.
"Kamu gantiin Gina, diakan lagi sakit nantinya ngak kuat berdiri lama. "
Ku lihat Gina yang sedang membantu teman-teman, wajahnya tampak pucat dan sekali-sekali duduk sambil mengistirahatkan dirinya."Ok deh, aku yang gantiin. Tunggu sebentar nya aku ganti pakaian dulu."
"Cepatnya Zi, nanti kita terlambat upacaranya." ucap temanku Rara yang telah selesai dengan pakaiannya tinggal mengenakan sepatu dan semua selesai.
"Iya"
Dengan kecepatan kilat ku tukar pakaian ku didalam tenda. Sebenarnya tenda mau dibuka tapi ditutup dulu buat aku memakai pakaian.
****
Selesai dengan pakaianku dan tak lupa pula dengan perlengkapannya kami semua siap untuk upacara.
"Semua sudah selesai? "Ucap Aulia selaku pemimpin dalam kelompokku.
"Siap sudah."
"Sebaiknya kita berangkat bersama-sama ketempat upacara."
Kami berangkat bersama-sama tapi ada juga yang ketinggalan sehingga harus kembali ketenda.
Yang kutahu kami semua ada lebih kurang sepuluh orang termasuk cowok, tapi itupun kurang pasti karena tempat kami berbaris tidak sama dengan kelompok cowok.
Dikelompokku sendiri ada aku, Rara, Aulia, Oni, Tifa, dan Wiwin.
****
Rupanya upacara belum dimulai membuat kami semua harus menunggu.
"Kapan sih upacara ini dimulai, hari udah mulai panas nih pakaian ini buat aku gerah."gerutu Rara.
Temanku satu ini suka sekali mengerutu terkadang mulutnya suka ceplas-ceplos bikin sakit hati orang yang mendengarkan.
"Sabar sedikit lagi Ra, mungkin sebentar lagi."ucapku untuk menenangkan Rara.
"Iya, kamu sabar aja Ra."
Yang kami tunggu akhirnya dimulai. Kami semua berbaris sesuai dengan arahan pembina didepan.
****
Serangkaian acara telah selasai begitupun dengan penurunan sang bendera. Rupanya anggota penurunan sang bendera ada kakak seniorku, aku akui kalau kakak itu berbakat dalam hal semacam itu jadi ngak heran deh.
Akhirnya apa yang kami tunggu akan segera diumumkan. Kami semua sangat menantikan itu bukan cuma kelompok kami saja tapi semua kontingen.
"Menurutmu kita bisa ngak jadi juara minimal satu kategori?? "
"Aku sih kurang tahu juga, tapi In Shaa Allah kita bisa kok."kataku dengan pasti.
Temanku yang menanyakan tadi menganggukkan kepala bertanda mengiyakan ucapanku.
Pengumuman dimulai dari tingkat junior, ada beberapa kategori dan kami mengikuti semuanya.
Hasil telah diumumkan satu persatu tapi dari kelompok kami belum tersebut satu namapun sampai akhir. Namun sayang kami tidak bisa memenangkan satupun.
Ada perasaan kecewa dihati kami. Kami tidak membawa satupun piala untuk Kabupaten kami. Aku pun juga kecewa, banyak yang telah kami korbankan.
Masih larut dalam kekecewaan, pengumuman masih dilanjutkan untuk senior, kami mendengarkan dengan harap-harap cemas.
Hingga suara pembawa acara menyebutkan bahwa kakak seniorku menang kategori pengibaran bendera. Kami semua langsung senang, alhamdulillah kami bisa menang walaupun cuma satu piala itupun dari kelompok kakak senior.
Pengumuman juara telah usai kami semua kembali ketenda masing-masing. Wajah dikelompokku masih murung, mungkin tidak bisa memenangkan salah satu kategori.
"Guys jangan sedih lagi, kita tetap menang walau tingkat Man yang menang. Itu jadi motifasi kita untuk jadi lebih baik kedepannya" tutur Aku kepada temannya.
"Aku udah berharap banget kita bisa menang udah banyak yang udah kita korbankan, masa ngak ada yang menang satupun" ujar Rara dengan wajah yang kesal.
Itulah takdir kami tak bisa mengelaknya, aku hanya bisa pasrah dengan semua ini setidaknya menurutku ada suatu pengalaman yang menyenangkan.
****
Sorry typo.
Don't forget vote and comments 💞

KAMU SEDANG MEMBACA
Pramuka ✔
Short StoryAssalamualaikum wr wb. Hai guys, ini merupakan cerita pertama aku jadi maklum aja bila ada typo yang bertebaran. Jangan lupa vote dan comment. Berawal ketidaktahuan menjadi sesuatu yang terduga. Bermula dari sebuah organisasi yang menyatukan sekelom...