Ini kisah tentang dua hati yang saling memendam rasa.
Tentang dua lidah yang terlalu kelu untuk sekadar menyapa.
Tentang dua pasang mata yang terlalu malu untuk menatap lebih dari sedetik.
Tentang dua hati yang berdebar di saat mereka berdekatan.
Da...
Gue mengamati layar ponsel gue yang sekarang menampilkan ruang obrolan grup di LINE. Rangga yang ngebuat grup itu, namanya: kerkel sejarah. Aron masuk kira-kira sepuluh detik setelah gue bergabung.
Cuma yang bikin gue heran di sini, kenapa Rangga malah ngebuat grup itu malam-malam gini, jam setengah sebelas? Gue bahkan udah baring di tempat tidur.
Aron: Ga, lo kerasukan apa sampe buat grup malam2 gini?
Rangga: Supaya lebih romantislah, kita pada chat malam2 gini, di kamar lagi HAHAHAHA
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aron: DASAR MESUM LOH
Rangga: Eva mana? Jan jd sider dong
Rangga: Gue gk mau homoan sm aron disini!
Eva: Duh, kyknya gue salah grup ini-_-
Eva: Demi apa gue bisa satu kelompok bareng spesies cowok kayak kalian-_-
Aron: Gue jg diikutsertakan nih?
Aron: Gue gk mau disama2in sm ranggs loh ya
Rangga: Typo mbak.
Aron: Mbak siapa ya?
Rangga: Njir, serag lu dah
Eva: Typo om.
Eva: WKWKWKWK
Gue nggak bisa tahan ketawa lagi. Nyatanya, gue nggak semenyesal itu bisa satu kelompok sama Aron dan Rangga. Karena ada Rangga, gue bisa jauh lebih santai bersama Aron. Dia bisa mencairkan suasana.
Rangga: Plis ya, gue masih muda, tamvan, dan seger. Jangan panggil gue om.