"Duh, ini hp kenapa, sih?"
Gue yang baru saja membuka lemari lantas menoleh sekilas ke arah Sovi yang tengah berbaring telungkup di atas tempat tidur. Dia mengotak-atik hp-nya dan kelihatan kesal banget.
"Kenapa, Sov?" Gue ngeluarin baju yang akan kupakai saat jalan bareng Sovi nanti.
"Hp gue lemot. Minta diganti kali." Dia menyengir.
"Lo mau ngapain emangnya?" tanya gue.
"Mau buka Instagram."
Gue mendengus. "Yaelah, Sov. Lo itu sehari aja nggak bisa, ya, kalo nggak ngurus Instagram."
Sovi bangkit duduk sambil meluk guling. "Masalahnya David nge-post foto gue ama dia kemaren. Nanti dia mikir macem-macem lagi kalo gue nggak like. Dia, 'kan, taunya gue nyaris setiap saat buka Instagram."
Gue mengambil hp di atas meja dan memberikannya pada Sovi. "Nih, jangan lama-lama, nanti kuotanya abis."
Sovi tersenyum lebar, tapi senyum malu-malu gitu. Udah ketauan banget dia mau minjam hp gue dari tadi, cuma malu buat bilangnya.
"Makasih, Va!" Dia ngambil hp dari tangan gue dan langsung mengotak-atiknya.
Gue kembali ke lemari yang masih terbuka dan nutup pintunya. Setelah itu, gue melirik Sovi.
Dan dia lagi senyum-senyum sendiri.
Entah kenapa, perasaan gue nggak enak.
Jadi, gue samperin dia. Duduk di sampingnya. "Lo ngapain, sih?" Gue mencondongkan badan mendekati Sovi yang masih senyum-senyum sendiri. Iya, gue penasaran.
"Nih, udah. Makasih," kata Sovi sambil menyodorkan hp gue kembali. Gue mengernyit, melihat perilaku aneh Sovi di Minggu pagi ini. Dari tadi dia senyum nggak jelas gitu soalnya.
"Lo nggak apa-apa, 'kan, Sov?" tanya gue, menatap wajahnya lekat-lekat.
"Nggak apa-apa," jawabnya tanpa noleh ke gue.
Ini ada apaan, sih?
Dari pada bingung nggak jelas dan Sovi juga kayaknya nggak niat buat jelasin apa-apa ke gue, jadi gue ngecek sendiri.
Gue membelalak mendapati banyak notifikasi dari Instagram yang masuk. Gue segera membuka aplikasinya, dan benar saja. Bukan like, tetapi komentar, padahal seingat gue, gue belum nge-post apa-apa selama seminggu terakhir.
Jadi, gue membuka bagian notifikasi dan komentar-komentar akan satu foto yang melibatkan gue di dalamnya membuat gue tercengang.
Davidvid98 mentioned you in a comment: ada apa dengan ARON dan ADEEVA?? deevachrstnk
Vita_min mentioned you in a comment: udah gw duga ada yg mencurigakan sama mereka😏😏 deevachrstnk
Ranggaaaa mentioned you in a comment: kapal berlayar!!!🚢
Gue langsung panik bukan main. Gue meng-klik foto gue sama Aron itu, dan gue semakin kaget lagi setelah tau foto itu udah gue like dan komen!
adeevachrstnk ❤❤
"SOVI! LO YANG LIKE SAMA KOMEN DI FOTO ARON, 'KAN?!"
Sovi langsung nutup kuping rapat-rapat ketika gue meneriaki dia tepat di dekat telinganya. "Ya ampun, Va! Di foto itu bukan cuma ada Aron kali! Tapi lo juga! Apa salahnya, sih, like doang?"
Gue meringis, nyaris menangis detik itu juga. "Gue nggak masalah sama like-nya, Sov! Tapi ama komennya! Masa iya lo komen pake hati segala! Kalo dia ntar salah paham gimana coba?!" omel gue.
"Salah paham kata lo? Malah bagus, dong, kalo dia tau gimana perasaan lo ke dia. Yang salah paham itu kalo dia ngiranya lo nggak suka dia padahal sebenernya lo suka. Itu baru salah paham!"
Gue mendesah sambil mengacak rambut frustasi. Sudah cukup gue yang diomeli Sovi!
Gue harus bilang apa ke Aron kalo dia sampe nanya?!
💘
KAMU SEDANG MEMBACA
Too Shy And Too Late [COMPLETED]
Short StoryIni kisah tentang dua hati yang saling memendam rasa. Tentang dua lidah yang terlalu kelu untuk sekadar menyapa. Tentang dua pasang mata yang terlalu malu untuk menatap lebih dari sedetik. Tentang dua hati yang berdebar di saat mereka berdekatan. Da...