"Mencari YUYU???" Dedi kembali mengulangi ucapan pemuda dihadapannya dengan nada kebingungan.
Putih hanya memandangnya sambil mengangguk pelan. Matanya masih menyapu lingkungan alam sekitarnya. Tebing - tebing ini sangat tinggi, sungguh ke ajaiban dia bisa selamat kalau jatuh dari sana.
"Boleh tahu apa itu YUYU Putih???" Joko langsung bertanya memecah lamunan Putih. Joko baru pertama kali mendengar istilah tersebut.
"YUYU... Emm... Ketam air tawar" Putih menjawab sambil berjongkok di pinggiran sungai. Dia seperti memeriksa tanah pinggiran sungai. Kemudian dia melihat ada lubang kecil di permukaan tanah.
Tangannya segera mengambil potongan ranting disekitarnya lalu, mengorek lubang kecil pinggiran sungai itu.
"Ketam??? Istilah apa lagi itu???" Dedi bertanya sambil menggaruk - garuk kepalanya.
Joko dan Dedi akhirnya membungkukkan badannya melihat apa yang dilakukan Putih di tanah dari belakang.
"Emm... Sejenis kepiting Mas Dedi, tapi kecil, tidak besar" Putih terus mengorek lubang di tanah tersebut dengan ranting.
Tak berapa lama muncul mahluk kecil dari lubang itu. Bercapit dan jalan menyamping, nampak kedua mata mahluk itu agak melotot gusar di ganggu dari sarangnya.
"Ya dapat... Ini seperti ini" dengan cekatan tangan putih menangkap badan kepiting kecil air tawar yang berusaha kabur tersebut. Kepiting ini biasanya hidup dipinggiran sungai dan tidak bisa membesar.
"Oh... Kepiting kecil itu. Wah kalau itu gampang Putih, banyak disepanjang sungai ini. Namanya YUYU ternyata, saya pikir mainan anak-anak yang bulat ada talinya berputar - putar. Hahaha" Joko tertawa lalu langsung berjongkok mencari lubang di tanah di sela bebatuan.
Dengan cekatan dia mencari ranting lalu juga mengorek isi lubang tersebut.
Dedi pun tak mau ketinggalan, dia segera bergerak seakan berlomba dengan Joko menemukan YUYU.
Lantaran Dedi dan Joko dulunya suka memancing di sungai ini, tentu sangat mudah bagi mereka menemukan YUYU yang dicari Putih.
Tak berapa lama, telah ada tujuh YUYU ukuran besar dan kecil yang berhasil mereka tangkap.
Putih lalu memungut tali rapia yang kebetulan dilihatnya di tanah.
Lalu mereka mengikat YUYU mereka dengan tali rapia satu persatu."Cukup tujuh ekor saja Putih?" Dedi bertanya.
"Lebih dari cukup Mas Dedi" Putih menjawab sambil menjinjing YUYU yang telah terikat dengan tali.
"Sekarang bantu saya mencari bambu" Putih melemparkan pandangannya ke sekeliling.
Hanya semak belukar dan pepohonan disekeliling sungai ini. Tidak nampak satu batang pohon bambu pun di sekitar sungai ini.
"Kalo bambu ada, agak ke hulu sungai sedikit Putih" Joko menunjuk dengan telunjuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuyul ( COMPLETED )
HorrorBuat kalian yang suka cerita horror (murni horror), gak pake embel - embel 18+ atau 21+... Baca aja siapa tau anda suka, jangan lupa bintangnya !!! Bercerita tentang sepasang suami istri yang sudah bosan menjadi miskin tak punya apa - apa. Sayangnya...