You Only For Me [Completed]

Perjanjian

- L U C A S -

Setelah meeting selesai aku langsung menuju ke Hotel Bintang Lima, disuruh ortu.

Tapi dipertengah perjalanan, macet mulai muncul. Dan mau tidak mau perjalananku ke sana harus sedikit terhambat jadi ya telat datang kesana dan beresiko dimarahin mommy, but it's okay.

'Aelah kenapa musti ada macet sih'batin ku sambil memukul stirnya

'Mom, kayaknya Luc bakal telat deh kesana.'

'Kenapa bisa telat sih Luc! ini acara yang penting bagi kamu loh!'

'Macet mom, gak bisa kesana sekarang.'

'Yaudah, kalau udah gak macet secepatnya kesini ya, tapi jangan ngebut ok?'

'Okay mom thankyou udah mau ngertiin Luc.'

Beberapa menit kemudia aku sampai di Hotel, dan langsung menuju meja Smith Family yang emang udah dipesenin sekretarisku sebelumnya untuk acara pertemuan keluarga,  dengan calon yang dibilang mom cantik.

"Hy semuanya. Maaf saya telat,"kataku berusaha sesopan mungkin.

Tiba tiba ada yang balik ke belakang dan ya! Bener-bener doi.

"Kau! | Om!"tunjuk aku dan dia bersamaan

"Oh jadi kalian udah saling kenal?"tanya papa.

"Udah pa, dia ini sekretaris baru Lucas di Smith Company,"kata ku menjelaskan sekaligus menarik kursi.

"Oh bagus dong, ayo duduk nak."kata om Alex

"Baik om."

Ngomong-ngomong soal om Alex sama istrinya, jujur aku udah lama banget kenal sama mereka, dimulai dari kerja sama yang berakhir menjadi menantu mungkin ? wkwkkwk.

"Ayo kita makan dulu, setelah itu kita bicarakan perjodohan ini,"kata mommy.

"Baiklah, silahkan"kata om Alex mempersilahkan.

"Baiklah papa akan mulai pembicaraan kita ini"kata papa setelah kami semua selesai makan.

"Kalian tau kan, kalau kalian mau dijodohkan?"tanya papa lagi.

"Tau!"jawab aku dan Vanya.

"Okay, jadi kami sudah putuskan kalau kalian akan tunangan 1 minggu dari sekarang, dan akan menikah 1 minggu setelah kalian tunangan,"kata papa menjelaskan.

"Hah! Secepet itu om?"tanya Vanya gak percaya.

"Iya nak,"jawab papa.

"Pa kok secepet itu sih, Vanya kan masih mau bebas dulu,"rengek Vanya yang terlihat sangat menggemaskan.

'Eh menggemaskan...kayaknya ada yang rusak deh sama ni otak'

"Gak bisa Vanya ini udah jadi kesepakatan kita semua."

Ku lihat om Alex dengan sabarnya menjelaskan semua hal ini ke Vanya, sedangkan aku, jangan ditanya lagi, seneng pake banget malah, wkwkwk.

"Yaudah deh,"kata Vanya pasrah.

"Jadi kalian semua setuju kan?"tanya mom.

"Luc sih terserah mom dad aja"kata ku mencoba untuk bersikap pasrah tetapi dalam hati jangan ditanya, wkwkkw.

"Bagus kalau kamu Va?"tanya mom.

"Setuju tan om."

"Yaudah kalian boleh ke taman belakang hotel ini, mommy sama papa kalian mau membahas tentang sesuatu, sekalian kalau ada yang mau nak Lucas tanyakan pada Vanya silahkan dipakai waktunya,"kata tante Dinda.

"Ok mom dad tan om kami pergi ya"kata ku lalu menggandeng tangan Vanya.

Setelah sampai di taman belakang, aku pun langsung ngajak dia ngobrol karena jujur saja aku penasaran kok dia mau sih terima perjodohan ini.

"Va kau kok mau sih terima perjodohan ini?"

"Mau gimana lagi, orang tuaku sudah memberikan perintah. Mau gak mau harus mau lah."

"Em, tapi aku punya perjanjian"

"Apa?"

"Sesuai dengan prinsip yang aku anut dari kecil, pernikahan itu hanya 1 kali seumur hidup, jadi aku mau kita ngejalanin pernikahan ini dengan tulus. Dan ya kita harus saling belajar mencintai, karena pernikahan tanpa cinta itu bagai rumah tanpa fondasi, akan mudah sekali roboh."

"Oke deh aku terima om, Soalnya prinsip Vanya juga begitu, sekali seumur hidup."

"Jangan om lagi dong, emang aku keliatan banget kayak om-om ya,"kata ku sambil memicingkan kedua mataku.

"Sedikit hehehehe."

"Terserah deh yaudah yuk aku antar pulang, udah malem."

"Lah orang tua kita ?"

"Mereka suruh kita pulang duluan."

"Yaudah deh yuk."

Ya this is life, mau ga mau harus mau, dan lagi ternyata dia gak seburuk yang aku kira sih, jadi aku harus belajar mencintai dia.

TO BE CONTINUED

JANGAN LUPA UNTUK KLIK TANDA BINTANG YANG ADA DI UJUNG KIRI KALIAN, SUPAYA AUTHORNYA SEMAKIN RAJIN.

AUTHOR OPEN BUAT KRITIKAN MEMBANGUN.

-RY-