kook

265 62 2
                                    

"Oh shit! telat! Sial sial sial!" umpat Ji eun saat dilihatnya jam yang melingkar indah di pergelangan tangan kirinya menunjukan pukul 7.25. Gadis itu mendengus kesal dengan bahu yang meluruh ketika pintu gerbang sudah tertutup rapat.

Ji Eun menghembuskan nafasnya kasar mengingat nasib buruknya di pagi hari. Coba saja tadi malam tidak terjaga pasti sekarang ia sudah duduk manis di bangku kesayangannya.

"Terpaksa deh pulang lagi." Ucapnya pelan lalu membalikan tubuhnya dan ... bugh!

"Shit! sejak kapan di belakang gue ada tembok." Umpat Ji Eun saat dirasanya sesuatu yang keras menyentuh dahinya.

"Lo telat?"

"K-kookie?" Shit! Ji Eun menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Ia lupa jika panggilan itu hanya untuk orang terdekat Jungkook saja. Tidak dengan Ji Eun.

"Lo telat?" tanya Jungkook lagi dengan tampang mematikannya. Membuat pasokan udara di sekitar Ji Eun menghilang. Ji Eun mengangguk pelan dengan tangan yang masih menutupi mulutnya.

"Terus lo ngapain di sini? bahaya tau kalo kelihatan sama guru piket." Jungkook menarik paksa lengan Ji Eun hingga membuat gadis itu benar-benar menahan nafas. Jungkook menarik Ji Eun mendekat pada motornya yang di parkir di tepi jalan.

"Lo sendiri telat?" tanya Ji Eun sedikit gugup.

"Menurut lo?" jawab pria itu sedikit ketus.

"By the way, gue gak ngelarang siapapun buat manggil gue Kookie. Santai aja gak usah gugup sama gemeteran kayak gitu. Gue gak gigit kok." Tambah Jungkook yang langsung membuat Ji Eun melihat jemarinya. Dan benar saja tangannya itu sedikit gemetaran dan juga basah.

Oh shit! efek Jungkook benar-benar dasyat, batin Ji Eun.

"Oh iya, satu lagi. Gue bukan tembok."

Dan kali ini, Ji Eun merasa penompang tubuhnya melemas. Jungkook tersenyum jahil padanya dan itu benar-benar membuat hatinya tak karuan.

Dari Hati (JEON JUNGKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang