"Sejak kapan lo deket sama dia?" Ji Eun menghentikan aktivitasnya. Ia menoleh ke sumber suara dengan dahi yang berkerut.
"Dia? maksud lo?" tanya Ji Eun.
"Gue lihat lo kemarin." Ujar Baekhyun yang kini menatap lekat lawan bicara. Keduanya baru saja keluar dari lab komputer.
"Engg ... k-kemarin ... itu anu, dia tiba-tiba datang ke rumah terus ngajak jalan."
"Semudah itu ya?" Ji Eun mengerutkan keningnya.
"Maksud lo?"
"Enggak, bukan apa-apa."
"Lo-" ucap Ji Eun terpotong begitu mendapati sebuah lengan merangkul indah bahunya. Ia sedikit terkejut mengetahui pemilik lengan itu.
"J-jungkook?" lirih Ji Eun. Tanpa mempedulikan tatapan tak suka Baekhyun, Jungkook berujar lembut.
"Nanti siang pulang bareng ya." Bisik Jungkook pada Ji Eun. Dan Baekhyun semakin kalut melihatnya. Dengan kesal ia beranjak dari sana. Meninggalkan Ji Eun tanpa sepatah kata begitu Ji Eun menahan kepergiannya.
"Lo deket banget sama dia. Pacaran, ya?" Jungkook mengalihkan perhatiannya, Ji Eun menggeleng menjawab tidak.
"Syukur deh. Kalau gitu sampai nanti." Ji Eun mematung begitu pria itu mengelus puncak kepalanya dengan lembut.
***
"Baekh, pinjem tipe-x bentar." Baekhyun mengarahkan matanya pada sebuah tipe-x. Ji Eun menghela nafas pelan mendapati sikap Baekhyun yang acuh padanya.
"Nanti sore-" ucap Ji Eun terputus begitu melihat Baekhyun beranjak dari kursinya. Ia pergi keluar kelas tanpa mempedulikan Ji Eun yang melongo melihatnya.
Sekilas ia merasakan sesak di dadanya. Baekhyun marah padanya.
"Tugasnya lo yang kumpulin ya, Lee." Ji Eun sedikit tersentak begitu tumpukan buku diletakan di atas meja. Ia menatap si pemilik suara di depan mejanya.
"Gue gak ada jadwal piket hari ini." Tolak Ji Eun pada Hyuna. Ya, Hyuna kini menatapnya sambil tersenyum tipis.
"Gue minta tolong sama lo." Ujar Hyuna sedikit memaksa. Dan Ji Eun tak lagi menolaknya. Ia hanya mengangguk pasrah lalu kembali berkutat pada tugasnya yang belum selesai.
"Btw, congrats ya udah menangin hati Jeon."
Deg
Ji Eun menghentikan aktivitasnya. Mendadak hatinya memanas. Ia merasa tersindir dengan ucapan Hyuna barusan. Ji Eun menengadahkan kepalanya menatap Hyuna yang kini tersenyum sinis padanya.
"Lo-" ucap Ji Eun terpotong begitu melihat Hyuna melengos pergi dari hadapannya tanpa sepatah kata. Dan Ji Eun merasakan sesak pada dadanya. Ia merasa bersalah. Apa iya, ia merebut Jungkook darinya.
***
"Wah wah, siapa lagi yang lo bawa?" Ji Eun menatap tak suka pada pria yang baru saja berbicara. Dan lagi, pertanyaan macam apa itu. Memangnya Jungkook sering membawa orang baru?
"Teman." Jawab Jungkook tak acuh. Jungkook menuntun Ji Eun untuk duduk di sebuah sofa. Dan Ji Eun menatap ke sekelilingnya penuh tanya.
"Ini lapak anak Bangtan biasa ngumpul. Lebih tepat sih apartementnya si J-Hope." Ji Eun menatap Jungkook penuh tanya. Pasalnya kenapa ia dibawa ke sini. Pertanyaan itulah yang kini bersarang di benaknya.
"Gue ada urusan bentar sama J-hope. Lo tunggu bentar di sini. Abis itu gue anterin pulang." Ji Eun menganggukan kepalanya tanda iya dan Jungkook mengalihkan pandangannya pada Taehyung yang sedari tadi bersandar pada sebuah pintu sambil terus memperhatikan gadis baru yang dibawa Jungkook.
" Lo," tunjuk Jungkook pada Taehyung, "Temenin dia bentar tapi jangan dipacarin.
Dan saat itu juga tawa Taehyung menggelegar di gendang telinga Ji Eun. Jungkook tak acuh, ia melangkah menaiki tangga di belakang sofa. Dan Ji Eun, mematung di tempat mencoba memahami maksud ucapan Jungkook tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Hati (JEON JUNGKOOK)
FanfictionHarapan itu ada. Namun, tidak nyata bagiku.