Happy Reading guys :*
Hyuna menapaki lantai marmer rumahnya secara perlahan. Ia merasakan suasana rumahnya begitu mencekam.
Prank
"Ayah?" Hyuna tersontak kaget. Ia memanggil ayahnya namun nihil tak ada jawaban.
Prank
Hyuna mematung di tempat begitu suara pecahan kaca terdengar kembali.
"Ayah?"
"Ay-"
"Sudah puas mengadu padanya?"
Deg
"BI?" cicit Hyuna yang kini menatap kaget ke arah Hanbin. Pria itu menyeringai hebat sebelum kemudian menghampiri Hyuna lalu menarik rambutnya cukup kencang.
"Sudah puas bermain dengan lelaki tadi, huh?"
"BI lepaskan?" ringis Hyuna kesakitan. Ia mencoba menahan tangan Hanbin yang semakin kuat menarik rambutnya.
"Dasar perek sialan."
Plakk
"Hentikan! sudah cukup lo memperlakukan gue kaya binatang. Gue, Kim Hyuna, bukan binatang yang bisa lo injak-injak harga dirinya." Bela Hyuna tak terima. Ia tak mempedulikan lagi siapa dirinya di rumah ini. Ia terlalu muak dengan sikap Hanbin yang seperti ini.
"Harga diri? memangnya lo masih punya harga diri setelah lo memberikan semua yang lo punya sama gue. Itu yang lo maksud harga diri?" seru Hanbin tak mau kalah.
"Brengsek!"
Plak
Hanbin menatap Hyuna dengan tatapan yang sulit diartikan lalu kemudian pria itu tersenyum menyeringai.
Brak
Hyuna hampir saja terjatuh begitu Hanbin mendorongnya kasar, menyudutkannya ke lemari kaca.
"Lepas!" pinta Hyuna tak terima. Ia menatap nyalang kepada Hanbin yang kini menatapnya penuh seringai.
"Dengar!" Hanbin mengelus lembut rambut Hyuna sebelum kembali berujar, "Semakin berani lo ngelawan gue, semakin itu pula gue berani sama lo. Dan ingat, jangan pernah berpikir kalau lo bisa lepas dari gue karena gak akan pernah lepasin lo dalam jarak sejengkal pun. Lo milik gue, seutuhnya."
"Benar kah?" tanya Hyuna seolah penasaran, "Dan lo juga harus sadar kalau saat ini lo bahkan belum dapetin gue sepenuhnya."
Hanbin tersenyum kecut begitu mendengar penuturan Hyuna yang terdengar angkuh.
"Gue harus sadar gimana lagi? gue udah dapetin lo, diri lo!" ujar Hanbin penuh penekanan di dua kata terakhir. Dan Hyuna, ia hanya mampu memejamkan kedua matanya begitu mendengar penuturan Hanbin yang menjijikan itu.
"Itu memang benar. Tapi satu hal yang belum lo miliki dari gue." Ujar Hyuna dengan suara memelan.
"Apa?" tanya Hanbin.
"Hati gue." Jawab Hyuna seperti lirihan. Dan setelah itu hening mendominasi keduanya. Hyuna merasa penompang tubuhnya begitu Hanbin menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Hendak Hyuna memilih beranjak dari sana namun langkahnya terhenti begitu Hanbin menariknya ke dalam pelukan lalu membisikan sesuatu yang sukses membuatnya menahan nafas seketika.
"Gue akan berusaha buat itu."
Kini, Hyuna teringat dengan ucapan Taehyung tadi siang. Mungkin ini waktunya untuk ia melupakan Jungkook si masa lalu. Ia harus bisa menerima Hanbin, ia akan berusaha untuk itu. Sama seperti yang diucapkan Hanbin barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Hati (JEON JUNGKOOK)
FanfictionHarapan itu ada. Namun, tidak nyata bagiku.