The End

225 23 10
                                    

"Jadi ada apa?"

"Tumben nyamperin gue duluan." Ujar Dara begitu Baekhyun memilih duduk di kasurnya.

"Enggak, gue cuma mau main doang. Udah lama gak pernah lompat dari balkon kamar gue ke kamar lo." Sandara tersenyum samar mendengarnya. Ia jadi teringat kenangan masa kecilnya bersama pria ini. Sewaktu keduanya masih kecil, mereka sering kali melompati balkon kamar hingga akhirnya ketahuan oleh ibunya lalu dimarahi habis-habisan.

"Ra?" panggil Baekhyun yang membuat Dara tergagap mendengarnya.

"A-apa? l-lo manggil gue ... Ra?"

"Iya, Dara. Kenapa emangnya salah?" Sandara menggeleng cepat.

"E-enggak, udah lama aja gak pernah denger lo manggil nama gue kaya tadi." Baekhyun tersenyum kecut.

"Maaf yah." Dahi Dara berkerut.

"Maaf buat apa?" tanya Dara.

"Maaf karena gue lo gagal mendapatkan balasan cinta pertama lo." Sandara membeku seketika. Untuk apa pria ini membahas hal itu.

"Udahlah gak usah dibahas lagi. Lagi pula gue udah mulai ikhlas buat ilangin perasaan itu."

"Lo gak salah apa-apa, Baekh. Dan gue juga gak bisa buat maksa lo buat balas cinta gue." Ujar Dara penuh senyuman di wajahnya.

"Maafin gue, Ra. Harusnya dulu gue gak berkata kasar sama lo. Harusnya gue nolak lo secara baik-baik."

"Udahlah, gue juga udah lupa sama kejadian itu." Ujar Dara tak acuh.

"Tapi, Ra, gue mau. Sekarang gue mau balas perasaan lo. Gue mau belajar buat nerima orang yang mencintai gue dari hatinya."

"Gue masih punya kesempatan kan buat hal itu?"

Deg

Sandara mendengarnya tak percaya.

"Maksud lo?"

"Ijinin gue buat balas perasaan lo, Ra." Ujar Baekhyun dengan mantapnya. Ia menarik Dara ke dalam dirinya, memeluknya ringan hingga terdengar balasan mengejutkan dari Sandara.

****

From : L Ji Eun
Maaf tidak bisa datang tapi nanti sore aku bisa.

Jungkook lagi-lagi membaca chat terakhirnya dengan Ji Eun. Ji Eun akan datang sore ini tapi sudah hampir petang pun gadis itu belum juga tiba.

Apa ini balasan darinya. Apa gadis itu sedang mengukumnya.

Ah, entahlah. Jungkook kembali menghela nafasnya. Ia memutuskan untuk pergi dari sana. Tapi jika ia pergi, ia tidak akan pernah bertemu dengan Ji Eun. Ia ingin bertemu dengan gadis itu. Ia ingin minta maaf. Ia ingin ... Argh. Otaknya entah kenapa sulit sekali untuk diajak berpikir logis.

Kenapa ia harus seperti ini, begitu menginginkan seorang gadis yang dicintainya.

Cinta? benarkah ia sudah mencintai Ji Eun?

Kenapa harus secepat itu?

Jungkook kembali bangkit dari duduknya yang entah sudah ke berapa kali ia berdiri, berjalan bolak-balik lalu duduk lagi.

Pria itu mengerang kesal hingga tak lama kemudian terdengar suara riak dedaunan kering yang terinjak.

"J-jeon?"

Dan saat itu juga dunia Jungkook seakan runtuh begitu mendapati Hyuna berada di belakangnya.

"H-hyuna? ada apa?" tanya Jungkook.

"Lo lagi nunggu siapa?"

"Siapapun itu gak penting juga buat lo." Sinis Jungkook yang sama sekali tak menatap mata gadis itu. Hyuna tersenyum tipis mendapat perlakuan seperti itu. Lalu gadis itu mengambil duduk di bangku taman yang juga di duduki Jungkook saat ini.

Dari Hati (JEON JUNGKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang