Lima Belas (bag A): Finally

2.6K 393 13
                                    

Usahakan vote dulu sebelum baca! :)

I hope you like it...

-----------

From 0835********:

Hai, gue Rendra. Kata Gio beberapa minggu lalu lo nyariin gue ya? Gue bisa ketemu lo hari ini

Oji yang awalnya bermimik lelah langsung kembali segar setelah membaca sederet pesan tersebut. "Ji, kita berangkat barengan ke pesta Dena kan? Sebelumnya kita hangout bentar yuk." Ajak Juan merangkul pundak Oji. "Refreshing habis UAS barusan."

Dengan santai, Oji menurunkan rangkulan Juan dari pundaknya. "Sorry, gue ada urusan dulu sebelumnya. Lo pada aja yang duluan, nanti." Tolaknya dan segera bergegas keluar dari dalam kelas.

"WOY JANGAN AJAK RASHA LO YA!" Ancam Davina yang melihatnya keluar kelas dengan cukup kencang, yang dibalas pemuda itu dengan acungan jempol.

To 0835*********

Gue Oji, ada yang perlu gue pastiin sama lo. Ketemuan di Vilain Cafe jam 6 sore,bisa?

*******

"Lo harusnya bilang kalau Mas Dani lagi dirumah..."

Dena hanya terkekeh melihat kelakuan keenam temannya yang menatap Kakaknya Dani dengan pandangan memuja, kecuali Aurel yang asyik mencomot irisan kue pisang dihadapannya dan Fiona yang sibuk melap piring. Di halaman tengah, Dani nampak sibuk membuat balon dan menyiapkan dekorasi lain bersama Aksa, Rizky,Raka dan Alex yang sengaja dipanggil untuk ikut membantu.

Wilsa menyusun cupcake dari dus ke piring dengan mata tertuju penuh kepada Dani. "Calon iman gue, gantengnya luar biasa." Mereka semakin histeris saat cowok bermata teduh itu tersenyum lebar menanggapi candaan Raka.

"Nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan?"Kini giliran Zahra yang ikutan histeris, meninggalkan sepenuhnya didihan sup yang ia urus. "Duh rahangnya minta di elus-elus manja..."

"Kalau Ray kalah ganteng sama Mas Gue. Mas Dani kalah ganteng sama sepupunya Fiona." Dena melirik Fiona yang hanya mengangguk setuju. "Terkenal lagi di kalangan anak muda kayak kita sekarang."

Sontak saja Yola,Wilsa,Zahra, dan Davina menatap Fiona penuh minat. Aurel yang memang tidak terlalu suka akan topik tersebut mengangkat sepiring kue pisang dan beberapa gelas jus jeruk. "Mending gue kasih ini sama mereka deh." Keluhnya segera berlalu pergi dari dapur.

"Saudara lo yang mana Fi?" Yola kini bertanya antusias. "Setau gue Bang Nuga gak terlalu ganteng dan populer."

"Ada, dia kesini bentar lagi. Baru pulang gitu, lagian Kak Dani itu dulu alumni sekaligus mentornya jadi dia mau kesini dulu." Fiona kini mencomot satu buah brownies saat pekerjaannya sudah selesai. "Ya tunggu-"

"Apa kabar semua?!!"

Suara nyaring namun ngebass itu langsung membuat perhatian keenamnya teralih, spontan saja mereka segera berlari menuju ruang tengah. Penasaran akan siapa yang datang dengan penuh keceriaan itu. Fiona yang hafal akan suara itu santai saja saat sosok didepannya berhasil membuat teman-temannya kecuali Dena terperangah.

"Devian Jazza!!"

*****

"Duh sepupu tersayang gue, kenapa makin kurus aja sih."

Fiona berdecak sebal, menepis tangan Devian yang mencubit pipinya keras-keras. Sepupunya itu terkekeh dan beralih menyalami Dani dan tak lupa memberikan selamat kepada Dena. Sementara kelima temannya itu asyik memfoto Devian diam-diam, bahkan Wilsa sudah melakukan siaran langsung dari akun Instagram miliknya.

Titik Koma [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang