"Ya, kau. Mari berkencan,"
Irene terkejut bukan main saat seseorang yang tidak ia kenal tiba-tiba mengajaknya kencan. Berniat mengantar pesanan dan ada urusan di restoran ini, Irene mendapatkan hal yang tidak pernah ia duga.
"Bagaimana bisa anda mengajak saya berkencan. Sedangkan kita tidak kenal sama sekali," ucap Irene dengan tegas.
Irene menatap pria itu. Semakin lama ia menatap wajahnya, Irene menyadari sesuatu. Bahwa Irene sepertinya pernah melihat wajah pria itu.
'Sepertinya aku pernah melihat wajah ini. Tapi di mana?' Batin Irene.
"Kim Taehyung," ucap pria itu mengenalkan dirinya dan mengulurkan tangannya.
Irene tidak membalas uluran tangan pria itu. Ia hanya menyebutkan namanya saja. "Irene,"
Pria bermarga Kim itu sedikit kaget saat Irene tidak membalas uluran tangannya. Lalu Taehyung memasukkan tangannya yang tadi ke dalam saku celana.
"Maaf, saya harus mengantar pesanan pelanggan dan ada urusan lain juga di sini," kata Irene lalu menjauh dari Taehyung.
Sedangkan Taehyung membuang nafas kasar. Dia adalah wanita pertama yang ia lihat yang sepertinya tidak ada ketertarikan sama sekali dengannya. Karena biasanya wanita-wanita lain yang ada di luar sana, akan terpesona dengan Taehyung yang juga didukung oleh cara ia berpenampilan. Tetapi itu membuat Taehyung risih.
**
"Bagaimana?" Tanya Jimin.
Kini Taehyung sudah kembali ke 'perkumpulannya' dan Taehyung hanya membalas pertanyaan Jimin dengan mengendikkan bahunya.
"Kenapa?" Tanya Jungkook.
Taehyung menghela napas. "Sepertinya susah dengannya."
"Susah? Dengannya? Wanita yang membawa kantong plastik tadi?"
Taehyung menganggukan kepalanya, "Namanya Irene. Dia terlihat cuek. Di matanya tidak terlihat ketertarikan padaku. Tidak seperti wanita lain yang selalu terpesona padaku."
"Kau menyombongkan diri?" Saut Jin.
"Hahaha... tidak, hyung. Kau kan juga tahu sendiri setiap aku sliweran pasti semua mata wanita tertuju padaku," balas Taehyung.
"Hmm.. iya sih,"
"Sudahlah, hentikan semua ini," protes Taehyung.
"Eeiii... tidak boleh begitu, dong. Sebagai seorang lelaki, kau harus bisa memperjuangkannya," kata Namjoon.
"Betul," saut Suga.
"Waktumu hanya satu bulan, Tae. Katamu kau tidak mau dijodohkan, kan?" Ucap Jimin.
"Tapi apa harus dengan cara seperti ini?"
"Ya mau bagaimana lagi," balas Jimin seolah acuh tak acuh.
Mereka pun terdiam. Tidak ada pembicaraan apapun lagi. Semua telah sibuk dengan aktivitasnya lagi. Memainkan handphone. Tak terkecuali Taehyung. Ia terus memikirkan masalahnya.
Dijodohkan.
Waktu satu bulan.
Mencari pasangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes, You!
FanfictionDua hati yang dipertemukan pada sebuah pintu restoran mewah. Dia, Kim Taehyung yang menutup pintu hatinya sebelum bertemu dengan'nya' dan dia, Bae Joohyun seorang wanita yang dibuat bimbang dengan kisah asmara barunya.