YY! 12

1.2K 168 8
                                    

Joohyun POV

"Argh... lelaki sialan!" Umpatku keras membuat ibuku membuka pintu kamar dengan raut wajah bingung. Mungkin umpatanku cukup keras sehingga ibu dapat mendengarnya saat ia melewati kamarku.

"Joohyun-ah! Ada apa kau ini?"

"A-aniya eomma.. tadi ada pria gila yang ingin menggodaku. Arr.." ucapku pada eomma lalu menggodanya dengan gaya seperti merauk.

"Kau ini." Pintu kamar pun tertutup setelah ibu pergi dari sana.

Rasa kesal padaku dengan Taehyung terus berlanjut. Berani-beraninya dia menggodaku seolah-olah dia akan menciumku yang ternyata hanya mengatakan "lihat-lihat jika akan menyebrang''. Kata-kata itu pun juga masih terngiang di kepalaku sampai sekarang.

Aku sangat malu mengingat kejadian tersebut. Sungguh bodohnya aku terlalu percaya diri jika dia akan menciumku, sehingga aku memejamkan mata tanda siap untuk diciumnya.

"Dasar pria mesum! Kalau hanya mengatakan seperti tadi, mengapa harus sedekat itu?! Aish..".

**

Taehyung POV

Aku tertawa sendiri saat mengingat kejadian dimana aku akan menciumnya. Melihat wajahnya dari dekat dengan memejamkan matanya tadi sangat menggemaskan seolah dia siap untuk kucium. Seharusnya kutempelkan saja bibirku pada bibirnya. Mungkin terasa manis.

"Apa yang kupikirkan?" Seketika aku tersadar dari fantasi gilaku lalu menggeleng kepalaku cepat.

Sedangkan pintu apartemenku terbuka menampakkan keempat temanku.

"Kenapa wajahmu terlihat stress?" Namjoon hyung dengan membawa 2 kantong plastik menghampiriku. Sedangkan aku fokus terhadap apa yang di bawa. Jjangmyeon. Sudah berapa lama aku tidak memakan makanan itu?

"Kenapa hanya kalian berempat? Kemana Seokjin hyung dan Jungkook?"

Di sofa abu-abuku yang baru kubeli beberapa minggu lalu sudah ada Hoseok  hyung dan Jimin yang sedang menonton acara komedi favorit mereka.

"Entah." Suga hyung yang awalnya duduk di sofa kini sudah berada di kursi pantry bersamaku untuk siap melahap jjangmyeon.

"Taehyung-ah, apa kau ada masalah?" Tanya Namjoon hyung yang sedang membuka kulkas.

Aku mengerutkan dahi. "Wae?"

"Tadi saat aku membuka pintumu, aku melihat kau sedang menggelengkan kepalamu. Dan wajahmu seperti...," Namjoon hyung mencondongkan wajahnya ke arahku seolah dia sedang membaca raut wajahku.

Dan aku baru ingat apa yang dimaksud dengannya.

'Ah.. diingatkan lagi' ucapku dalam hati dengan senyum kecil di bibirku.

 diingatkan lagi' ucapku dalam hati dengan senyum kecil di bibirku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau ini aneh sekali. Sudahlah, mari kita makan bersama," gerutu Namjoon hyung.

***

Author POV

Pagi ini Joohyun hanya berbaring saja dengan memejamkan mata. Ia tidak berangkat mengajar karena tiba-tiba tubuhnya merasa sakit. Sebelumnya Joohyun sudah memberitahu kepada Seulgi untuk mengizinkan ke guru lainnya bahwa Joohyun tidak dapat mengajar.

"Ya Joohyun-ah..," panggil ibu.

"Apa?" Balasku dengan suara lemas.

"Kau punya teman pria?"

'Teman pria?'

"Ani.."

Lalu beberapa detik kemudian Joohyun teringat pada seseorang yang membuatnya kesal hari-hari ini.

"A.. ne!" Ucap Joohyun kemudian.

"Apakah namanya Taehyung?" Tanya ibu.

"Ibu tahu darimana?" Tanyaku dengan mengerutkan dahi.

"Di depan, ada pria bernama Taehyung yang katanya dia temanmu. Lalu ibu suruh dia masuk."

"Mwo??!!" Pekik Joohyun keras yang mungkin Taehyung dapat mendengar pekikannya.

Joohyun lalu menyingkap selimutnya dan menghampiri ibunya yang berdiri di pintu kamarnya.

"Ibu tidak berbohong?" Tanya Joohyun pelan.

"Hampiri sana.." tangan ibu beralih pada dahi Joohyun untuk mengecek suhu tubuhnya "hm.. tidak terlalu panas. Sana."

"Aku belum mandi.." rengek Joohyun pelan.

Ibu tersenyum kecil dengan menepuk-nepuk pipi Joohyun pelan. "Anak ibu selalu cantik dalam keadaan apapun. Temui saja sebentar. Setelah itu suruh dia pulang." Kata ibu dengan terkekeh.

Joohyun menurut dengan apa yang ibunya katakan lalu berjalan menuju ruang tamu. Di sana Taehyung sedang memandangi foto wisuda Joohyun beberapa tahun lalu yang dipajang di dinding rumah. Mendengar suara langkah kaki, Taehyung beralih pada seseorang yang sedang berjalan ke arahnya.

"Ada apa kau kemari?" Tanya Joohyun masih berdiri. Enggan untuk duduk di samping Taehyung.

"Kata ibumu kau sakit?"

"Hm.."

"Sakit apa?"

Joohyun akhirnya duduk di samping Taehyung. "Hanya tidak enak badan saja. Kau kenapa kesini?"

"Rindu padamu," kata Taehyung dengan senyum menggoda.

"Ya.. jangan menggodaku," ucap Joohyun memukul bahu Taehyung.

Tidak merasa kesakitan, Taehyung malah tertawa. Sedangkan Joohyun mendengus sebal melihat Taehyung tertawa seperti itu.

"Joohyun-ah,"

"Hm.."

Tangan Taehyung beralih pada kepala Joohyun mengelus rambut panjangnya. Joohyun seketika membatu merasakan elusan tangan Taehyung yang begitu lembut. Ia salah tingkah dibuatnya. Lalu Taehyung menyelipkan rambut Joohyun ke belakang telinga dan tersenyum.

"Maukah kau menjadi... kekasihku?"

'Mwo?!'

***

*balik juga ni author*
wkwk👋

Yes, You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang