"Kalau tidak mau, ya sudah. Jam tangan ini menjadi milikku. Dan adikmu akan menangis sepanjang hari," ucap Taehyung enteng.
Irene yang mendengar perkataan itu tidak terima. Bagaimana bisa dia melakukan itu seenaknya saja.
"Ya.. maumu itu apa, sih?" Kini Irene sudah duduk di depan Taehyung.
"Sudah kusebut kan barusan,"
Irene menghela nafas.
'Aishh.. ingin kumakan saja pria ini' batinnya lalu mengelus-elus dadanya untuk sabar.
"Apa tidak ada syarat lain?" Tanya Irene.
Taehyung hanya menggeleng-gelengkan kepala.
Irene sudah tidak tahu-putus asa untuk mendapatkan jam tangan Shinjun. Jam tangan itu kini sudah pindah tangan kepada Taehyung. Kecuali jika Irene menyetujui syarat yang Taehyung berikan.
Apakah Irene harus menyetujui syarat itu demi hanya sebuah jam tangan? Atau lebih baik ia menyerah dengan jam tangan itu dan membiarkan Taehyung memilikinya atau bahkan dibuang lalu ia mengatakan pada Shinjun bahwa jam tangan itu benar-benar sudah hilang? Padahal Irene tahu bahwa jam tangan itu masih ada, tidak hilang.
"Bagaimana?" Tanya Taehyung semakin membuat Irene terus berpikir.
Irene tidak menanggapi pertanyaan Taehyung. Ia terus diam memikirkan bagaimana cara mendapatkan jam tangan itu kembali. Apakah ia harus berbohong kepada Shinjun? Tidak tidak. Irene tidak mungkin setega itu. Irene sudah berjanji pada Shinjun untuk menemukannya.
Lalu, apakah ia akan memilih menyetujui syarat Taehyung? Menjadi pacar seorang Kim Taehyung yang baru ia kenal sejam yang lalu.
Hanya itu satu-satunya agar ia bisa mendapatkan jam tangan Shinjun.
"Apakah kau akan melamun sepanjang hari, hm?"
Irene tidak menanggapi Taehyung lagi. Ia terus sibuk dengan pikirannya.
Merasa tidak ada tanggapan sama sekali, Taehyung akhirnya berdiri dari kursi yang ia duduki. Lalu mulai berjalan menjauh. Biarlah Irene terus seperti itu sampai ia bosan, pikirnya.
"Baiklah aku mau," ucap Irene dengan berdiri dari tempatnya.
**
Flashback on
3 tahun yang lalu..
Hari itu adalah hari kepulangan kekasihnya dari London. Sudah satu tahun ia tidak bertatap muka dengan wanita yang sangat dicintainya. Satu tahun itu juga ia sudah jarang berkomunikasi. Awalnya ia sempat ragu dengan hubungannya karena selama satu tahun itu mereka tidak saling bertemu dan hampir lost contact. Namun Taehyung terus meyakinkan untuk menunggu wanitanya dengan sabar.
Malam itu, Taehyung berencana memberikan kejutan kedatangannya ke apartement kekasihnya. Mungkin dia akan terkejut dan senang mendapati Taehyung ada di apartementnya dengan sebuket bunga yang cantik, pikir Taehyung.
Namun, kenyataan saat ia sampai di apartement Eunwoo di luar dugaannya. Mata Taehyung melihat mereka, Eunwoo dan pria lain, sedang bercumbu mesra.
Taehyung sangat marah. Dia, wanita yang sangat ia cintai sekaligus tunangannya, tega melakukan hal yang menjijikkan dengan pria lain.
Mereka terus melakukannya sampai tidak menyadari keberadaan seseorang lain di antara mereka. Taehyung mengepalkan tangannya emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes, You!
FanfictionDua hati yang dipertemukan pada sebuah pintu restoran mewah. Dia, Kim Taehyung yang menutup pintu hatinya sebelum bertemu dengan'nya' dan dia, Bae Joohyun seorang wanita yang dibuat bimbang dengan kisah asmara barunya.