"Noona..!"
Seorang bocah lelaki dengan tas punggung kebesarannya itu berlari ke arah Seulgi. Awalnya Seulgi menghiraukan panggilan itu, karena mungkin 'noona' itu banyak, tidak hanya dia. Namun saat ada yang menarik lengan blousenya, ia pun tersentak. Ternyata panggilan itu untuknya.
"Oh kau, Shinjun. Ada apa?" Seulgi berjongkok mensejajarkan dirinya dengan Shinjun.
"Apa Haesun sudah keluar kelas?"
"Haesun?"
Lalu mata Seulgi menyapu seluruh lingkungan TK untuk mencari Haesun. Masih ada anak-anak yang bermain-main di tempat bermain, namun tidak ada Haesun. Lalu ia beralih pada tempat duduk di mana yang selalu digunakan para orang tua menunggu anak-anaknya atau sebaliknya, tapi nihil, tidak ada juga.
Pada akhirnya mata Seulgi berhenti ketika melihat Irene yang sedang bernyanyi dengan anak perempuan berkuncir kuda. Untuk memastikan, ia tanyakan pada Shinjun, "apa itu Haesun?".
Shinjun pun mengikuti arah telunjuk Seulgi dan mengangguk kepalanya lalu berjalan ke arah Irene. Sebelum itu, Shinjun berterimakasih pada Seulgi yang dibalas dengan acungan jempol. Dari belakang Seulgi juga berjalan dengan arah yang sama seperti Shinjun.
"Haesun-ah,"
"Eonnie,"
"Shinjun, a.. Seulgi. Ayo kita pulang bersama. Haesun juga sudah menunggumu," ucap Irene beralih ke Shinjun dengan mengacak rambutnya.
Seulgi dan Shinjun mengangguk lalu mereka berjalan keluar dari TK. Shinjun yang menggandeng tangan adiknya itu membuat dua wanita yang berjalan di belakang mereka kagum. Rasa sayang anak kecil itu sungguh besar pada adiknya. Ia selalu menjemput adiknya saat sudah pulang. Ia tidak pernah mengeluh, karena menurut Shinjun, itu memang sudah tugasnya sebagai kakak untuk bertanggung jawab dan melindungi adiknya. Terkadang Haesun juga tetap menunggu meskipun sang kakak belum menjemput-jemputnya.
Irene tersadar akan sesuatu yang masih ia simpan di dalam tasnya. Jam tangan Shinjun.
"Sebentar," ucap Seulgi membuat mereka berhenti.
"Ada apa?" Tanya Seulgi. Namun Irene tidak menjawab karena masih mengacak-acak isi tasnya. Lalu ia angkat jam tangan Shinjun dengan wajah berbinar-binar saat sudah menemukannya.
"Ini dia. Shinjun-ah.."
Shinjun melihat benda yang ada di tangan Irene. Mata Shinjun membulat saat melihat benda itu ada di depan matanya. Ia pun langsung meraih jam tangan itu dari Irene.
"Noona, apa ini milikku?" Tanya Shinjun dengam membolak-balikkan jam tangannya.
Irene menyilangkan kedua tangannya dan mangangguk.
"Noona.. terimakasih," ucap Shinjun lalu memeluk pinggang Irene erat. Irene tertawa kecil dan mengelus rambut Shinjun.
"Apa kau senang?."
"Sangat senang,"
"Lain kali hati-hati. Jangan sampai barangmu tertinggal atau hilang, ya."
"Ne, noona!".
Belum sampai mereka di halte bus, sebuah mobil sedan berwarna putih tiba-tiba mencipratkan genangan air yang berimbas pada rok yang dikenakan Seulgi. Sadar roknya basah dan sedikit kotor, Seulgi langsung menepuk dan mengusap roknya dengan jengkel.
"Aak!"
"Seulgi.. rokmu.."
Melihat rok Seulgi yang kotor dan basah, Irene mengambil tissue dari dalam tasnya dan mengusap-usap ke rok Seulgi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes, You!
FanfictionDua hati yang dipertemukan pada sebuah pintu restoran mewah. Dia, Kim Taehyung yang menutup pintu hatinya sebelum bertemu dengan'nya' dan dia, Bae Joohyun seorang wanita yang dibuat bimbang dengan kisah asmara barunya.