YY! 11

1.5K 187 14
                                    

Taehyung POV

Setelah melakukan perjalanan bisnis yang membuatku lelah, akhirnya aku kembali ke tanah airku, Korea Selatan. Seseorang sudah menunggu tak jauh di depanku. Aku pun tersenyum saat asisten Park melambaikan tangan.

"Apa kabar, tuan?" Tanyanya ramah.

Aku tersenyum ramah, "baik."

"Bagaimana hasil pertemuan dengan pihak hotel disana?"

Memang asisten Park tidak ikut serta dalam perjalanan bisnis ini. Istrinya yang sedang sakit membuatnya tidak bisa ikut denganku ke rapat bisnis kemarin.

"Bagus. Kami saling mendapat keuntungan dalam kerjasama ini."

"Syukurlah."

Mobil sedan berwarna hitam sudah menunggu di depan. Aku segera naik dan asisten Park mengendarai mobil tersebut. Kukira dia membawa sopir sendiri, ternyata tidak. Mobil pun berjalan menjauh dari bandara. Di luar sana sedang turun salju membuat pinggir-pinggir jalan penuh dengan tumpukan salju. Melihat salju turun seperti ini mengingatkanku pada seorang bocah yang saat itu ditinggal noonanya. Aku sedikit lupa dengan nama bocah itu. Namun mengingat noonanya itu membuatku tersadar. Joohyun.

Ah.. bagaimana kabarnya? Batinku.

Aku tersenyum mengingat wajahnya. Terakhir kali kami bertemu pada saat aku mengajaknya ke Lotte Park, sehari sebelum aku berangkat ke Australia. Lalu ucapannya melalui telepon kemarin yang memintaku untuk segera pulang terputar kembali. Aku tidak bisa menahan rasa senangku sehingga aku terkekeh.

"Ada apa, tuan?" Tanyanya. Mungkin ia mendengar kekehanku.

"Tidak apa-apa. Hanya mengingat kejadian yang membuatku senang."

"Oh begitu."

Haruskah aku mengabari Joohyun bahwa aku sudah kembali ke Korea? Atau aku pergi ke sekolahnya saja, ya?

**

Author POV

"Ya Seulgi-ah.."

"Apa?" Balas Seulgi masih menatap handphonenya.

"Kau mau kutraktir?"

Pertanyaan Joohyun membuat Seulgi menaruh handphone dengan keras di atas mejanya. Seulgi senang sekali saat ada kata-kata 'traktir' itu. Seperti Joohyun yang menanyai Seulgi saat ini.

"Jinjjayo?!"

Joohyun mengangguk-anggukan kepalanya.

"Kenapa eonnie mau mentraktirku?"

"Aku baru saja.." jeda Joohyun dengan sengaja agar membuat Seulgi penasaran. Joohyun menyilangkan tangannya berusaha ingin ditebak Seulgi.

"Baru saja?"

"Apa?"

"Eonnie.." rengek Seulgi kemudian.

Joohyun terkekeh melihat respon yang diberikan Seulgi. "Aku baru saja gajian!"

"Apa gaji kita sudah keluar?" Seulgi mencondongkan tubuhnya membuat Joohyun sedikit mundur. Lalu Joohyun menyentil dahi Seulgi.

"Aw.. eonnie,"

"Gaji cafe maksudku."

Yes, You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang