YY! 13

1K 152 15
                                    

(Flashback)

Malam itu di apartemen tersisa Namjoon dan Taehyung. Sedangkan yang lain memilih pulang terdahulu. Namjoon memilih pulang telat karena ingin mengobrol dengan Taehyung.

Mereka sedang duduk di sofa kecil yang berada di balkon apartemen Taehyung sambil menikmati angin malam dengan memandang kota Seoul di malam hari yang terlihat indah.

"Bagaimana restoranmu?" Namjoon mulai membuka percakapan.

"Berjalan dengan baik."

"Oh.."

"Kalau kau, hyung? Tanya Taehyung balik.

Namjoon menaruh cangkir kopinya di meja lalu menyenderkan punggungnya kembali. "Baik juga. Sekarang jumlah peminat kursus bahasa Inggrisku bertambah semenjak mendapatkan penghargaan kursus terbaik di Seoul."

"Aa.." Taehyung mengangguk paham.

Mereka terdiam beberapa menit menyelami pikiran mereka masing-masing sambil menyesap minuman. Lalu Namjoon membuka percakapan kembali.

"Bagaimana hubunganmu dengan Joohyun?"

"Baik. Aku semakin akrab saja dengannya," balas Taehyung diselingi tawa kecilnya.

"Seperti apa dia di matamu?"

Pertanyaan tersebut membuat Taehyung terdiam. Joohyun di matanya. Ia tak dapat mendeskripsikan bagaimana Joohyun, seperti apa Joohyun. Karena yang ia tahu Joohyun selalu sempurna di matanya.

"Dia.. sempurna."

Mendengar jawaban Taehyung, Namjoon tertawa. Taehyung menoleh ke arah Namjoon dengan kerutan di dahinya.

"Wae?"

"Kau, menyukainya?"

"Aku?"

"Ya."

"Bagaimana bisa?"

"Kau menyukainya, Taehyung-ah. Aku mengenalmu. Kau pun juga sering menceritakanku tentang dia, hari-hari yang kau lewati dengannya. Sekarang kau bilang bahwa Joohyun sempurna. Apa lagi?"

Taehyung terdiam. Ia memikirkan apa yang dikatakan Namjoon. Apa benar ia menyukainya? Memang, bersama Joohyun aku merasa senang, bahagia. Tapi apa bisa itu dikatakan bahwa Taehyung menyukainya? Taehyung tertawa kecil.

"Bagaimana perasaanmu saat kau berada di dekatnya?" Tanya Namjoon, lagi.

"Aku.. merasa.. senang. Hatiku rasanya seperti damai. Aku suka melihat senyumnya, tawanya."

"Man... kau bahkan tahu seperti apa perasaanmu dengannya. Taehyung-ah.. mau kapan lagi kau akan sendiri sementara ada seorang perempuan yang sudah di depan matamu," ucap Namjoon.

"Kau sendiri hyung, bagaimana? Kau sampai sekarang juga masih sendiri. Padahal kau sudah dibilang cukup mapan. Juga mau sampai kapan lagi kau?" Kata Taehyung tak mau kalah.

"Ya! Sekarang bukan saatnya membahas diriku. Tapi kau!"

"Kau ini," gerutu Taehyung.

Kini Taehyung sedang bergelut dengan pikirannya. Haruskah ia menyatakan kepada Joohyun bahwa ia menyukainya? Apakah tidak terlalu cepat?

"Katakanlah padanya. Sebelum kau menyesal," ucap Namjoon dengan nada mengejek.

"Menyesal?" Kening Taehyung berkerut.

"Sebelum ada pria lain yang mendahuluimu."

"Apa tidak terlalu cepat?"

"Why not. Katakan perasaanmu bagaimana, lalu jalani saja dulu. Take it slow." Kata Namjoon disusul dengan senyum menenangkan.

Taehyung menerawang ke depan. Memikirkan kata-kata Namjoon. Benar, ia harus mencobanya. Berada di dekat Joohyun membuat hatinya entah mengapa merasa damai-tenang. Taehyung tidak mau semua itu hilang. Kini, ia dibuat gila karena Joohyun. Tidak pernah ia seperti ini pada wanita-wanita sebelumnya, apalagi mantannya.

Taehyung pun bertekad akan menyatakan perasaannya pada Joohyun.

***

sorry for looongggg timeeee
selamat berpuasa bagi yang menjalankan☺️


masih pengen cerita ini lanjut?
Krn aku merasa uda gk pd aja sm garapanku ini😔🙏

maaf kl ceritanya uda rada ngebosenin☹️
sorry for typo s

Yes, You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang