1. Persetujuan

83 6 0
                                    

Seorang wanita cantik sedang menatap indahnya langit malam kota Seoul di dalam balkon kamarnya. Ya. Itu adalah Hye Ji, seorang model dan anak dari pengusaha kaya yang bisa menutup dirinya dari masa lalu. Seorang wanita yang dulu cerewet dan lincah kini berubah menjadi wanita yang tertutup, ia pun tidak berminat mempunyai teman selain KimTaehyung. Ya dia adalah member BTS yang paling dekat dengan Hye Ji. Hye Ji bisa di bilang K-popers dan EXO-L.

Hye Ji POV
Kini aku disini sendiri. Sepi. Balkon kamarku terasa sepi saat tidak ada Taehyung disini. Semenjak dia naik daun, aku tidak banyak waktu bersamanya. Aku kesepian.
"Apa aku menelponnya saja ya? ah tidak usah. Dia pastinya sedang sibuk, aku tak akan merepotkannya" ucapku dalam hati. Aku melihat ke dalam kamarku yang dihiasi oleh barang-barang kpop tentunya EXO.
"Aku sangat mengagumi mereka, maaf EXO sementara aku menyendiri. Aku lelah menjadi model sampai-sampai aku melupakan kalian semua. Aku ingin menonton konser kalian di mana pun, tapi tidak dengan tahun ini. Aku sudah berkarir, dan sibuk seperti kalian. Aku ingin melihat kalian beraksi lagi di depan mataku. Apa konser kali ini aku akan menontonnya? Terlebih lagi. Aku sangat merindukannya. Ya dia, salah satu member yang aku sayang dan yang aku cintai. DYO OPPA" ucapku dalam hati sampai-sampai bulir mata yang sempat bisa aku tahan, kali ini tidak bisa aku tahan karena mengingatnya. Mengingatnya saja aku sudah sakit. Tapi aku tidak bisa melupakannya. Tapi ada satu cara untuk melupakannya, yaitu tidak menjadi fangirlnya. Ya itu pilihan yang terbaik.

Author POV

Saat sudah lama Hye Ji menangis, ia mencoba menenangkan dirinya lalu mencoba menatap langit malam lagi. Entah angin dari mana ia segera berlari, keluar kamar, menuruni tangga, dan ternyata masuk ke kamar orangtuanya. Ayah dan Ibunya sedang berada di meja kerjanya. Hye Ji segera memeluk ibunya nya dan menangis di pelukan ibunya.

"Hye Ji, gwenchana?" tanya ibu Hye Ji lalu melepaskan pelukan anaknya itu. Ayahnya yang mengetahui anaknya menangis, segera menghampiri ibu dan anaknya, lalu mengusap air mata Hye Ji. Hye Ji pun segera memeluk ayahnya dan menangis lagi, kali ini ia menangis di pelukan ayahnya yang sudah memasuki usia tua. Ada apa dengan Hye Ji?

"Hye Ji, bicara pada Appa. Ada apa dengan mu? Kenapa kau menangis dan berlari tergesa-gesa, kau melihat hantu? Apa kau disakiti? Bicaralah" ucap Ayah Hye Ji sambil mengusapkan air mata putrinya yang ia sayang

"Appa apa aku boleh meminta suatu untuk terakhir kalinya?" tanya Hye Ji lalu menatap ayah dan ibunya

"Apapun itu, appa akan mengabulkannya jika membuatmu senang. Tapi janji dengan appa kau tidak akan menangis lagi, janji?" ucap Ayahnya sambil menjulurkan jari kelingkingnya di hadapan Hye Ji, lalu Hye Ji membalasnya

"Appa aku ingin kembali lagi seperti masa laluku" jawab Hye Ji lalu menundukan kepalanya, menahan tangis tentunya.

"Wae? apa kau tidak suka jika menjadi gadis yang kelam?" kali ini Ibunya yang bertanya lalu mengusap pipi anak nya itu. Ya Hye Ji memang bisa di bilang gadis yang sudah dewasa, tetapi ia masih manja, dan perlu kasih sayang dari kedua orang tuanya.

"anii~ eoma aku hanya ingin kembali menonton konser EXO yang aku rindukan, aku tidak ingin menjadi model, itu menjauhkanku dengan EXO, apa kalian tau? Aku menyukai EXO sebelum mereka debut, tapi saat aku berkarir aku lebih jauh dari EXO, karna jadwalku dengan EXO sering sama. Itu membuatku menjadi jauh dengan EXO, aku sudah sering tidak melihat konser mereka. Terlebih lagi aku merindukan seseorang. Apa kau masih mengingatnya? Aku ingin pergi ke konser itu lusa nanti" jawab Hye Ji sambil memperlihatkan aegyo nya di depan kedua orangtuanya

"Baiklah jika ini membuatmu lebih nyaman, appa juga tidak ingin putri appa kelelahan. Dimana konsernya? Apa diluar negeri? Atau di korea?" tanya Ayah Hye Ji. Hye Ji memperlihatkan muka cantiknya sambil tersenyum lalu memeluk ayah kesayangannya itu

"Di Jamsil, tenang saja mereka mengadakan konsernya di korea. Eoma, apa aku akan mendapat tiketnya? Aku juga ingin pergi kesana bersama Ji Hye eoni. Dia akan pulang besok kan? Apa aku bisa pergi bersamanya?" tanya Hye Ji kali ini ia menatap ibunya, lalu tersenyum.
Ji Hye adalah saudara kembar Hye Ji yang berkarir di Inggris tempat ayah dan ibunya berasal. Hye ji dan Ji Hye sudah di pisahkan sejak mereka keluar dari junior High School. Mereka berpisah karena impian mereka yang berbeda. Disana Ji Hye tinggal sendiri bersama pengawal-pengawalnya yang selalu setia menemaninya. Wajahnya sama persis seperti Hye Ji sampai-sampai Ayah dan Ibunya tidak mengenali mereka, eits bukan. lebih tepatnya selalu salah ketika memanggil nama. Mereka bisa di bedakan dari alis mata, Hye Ji mempunyai alis mata yang tebal seperti ayahnya, jika Ji Hye memiliki alis mata yang tipis seperti ibunya. Sulit bukan? Hanya dengan alis mata. Ya Ji Hye akan kembali ke Korea dan menjalankan karirnya yaitu bernyanyi di tempat lahirnya.

"Ji Hye? Tidak keberatan" jawab Ayah Hye Ji lalu menelpon seseorang. Hye Ji hanya tersenyum lalu memeluk ibunya lagi
"Ya, saya Mr. Ji. Apa tiket konser EXO sudah habis? Aku ingin membelinya dua, kalau bisa yang VIP. Oh ya, kalau tiketnya sudah habis saya mohon, tolong di usahakan agar ada, saya akan menambahkannya. Apa masih ada?" tanya Ayah Hye Ji. Ya benar namanya tuan Ji. Mr. Ji dan istirnya nyonya Hye. Mrs. Hye. Hye Ji yang tau ayahnya menelpon agensi besar EXO yaitu SM Ent, tidak terus-terusnya tersenyum.

"Masih ada, pas sekali tuan. Vip ya? Saya akan mengirimnya ke tempat anda. Terimakasih atas pembeliannya" ucap manager SM Ent di sebrang suara. Hye Ji yang tau jawaban Manager itu langsung melonjak kegirangan dan memeluk ibunya lagi, meloncat-loncat dan segera keluar kamar ibu dan ayahnya dengan reaksi yang sangat bahagia seperti tidak bertemu mereka setelah 2 tahun lamanya. Ayah dan ibunya yang mengetahui kegirangan anak kesayangannya itu hanya bisa menatap dan tersenyum kecil, laku kembali bekerja 

"Eoma, Appa. Gomawo. selamat malam. Jalja" ucap Hye Ji di balik pintu kamar orang tuanya dan segera pergi ke kamarnya itu. Ayah dan ibunya hanya tertawa melihat perilaku anaknya itu

Hallo chingu!!
Maaf ya kalo gaje-gaje. Ini masih permulaan. Makasih yang udah mau baca, saranghae :)

PppppTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang