23. Kai

31 2 0
                                    

"My Tae" ucap Hye Ji.

"Ga mungkin!" teriak Ji Hye.

"Demikian lah korban yang telah di temukan. Korban akan dibawa ke RS Haesang di Korea" ucap Reporter itu. Hye Ji dan Ji Hye segera menunduk setelah melihat nama sahabatnya yang berada di deretan korban.

Hye Ji segera berlari mondar mandir. Ia segera berlari ke arah rumah Taehyung. Tanpa disuruh masuk, Hye Ji segera mencari ibu Taehyung yang sudah merawatnya jika eoma dan appanya tidak ada. Ia tetap menangis sambil mencari ibu Taehyung. Ia menemukan wanita paruh baya yang sedang memotong wortel di dapur, ia pun segera memeluknya dengan tangisan.

"Wae-yo?" tanya ibu Taehyung. Hye ji tetap menangis di pelukannya.
"Hye Ji? Apa kau tau? Setelah Taehyung pulang ke Korea, ia akan melamarmu. Aku akan menyetujuinya, haha" tawa ibu Taehyung, sepertinya ia tidak tahu bahwa Taehyung sedang mati-matian berjuang antara hidup dan mati. Seketika tangisan Hye Ji semakin deras, baju yang dikenakan ibu Taehyung pun menjadi basah karena tangisan Hye Ji.
"Kau ini kenapa sih?" ucap ibu Taehyung.
"Taehyung juga sudah membelikanmu sebuah cinci--" ucapan Ibu Taehyung menggantung karena teriakkan Hye Ji.

"PESAWAT YANG TAEHYUNG NAIKI JATUH DI TENGAH LAUTAN JEPANG, EOMA!" teriak Hye Ji. Ibu Taehyung terkesiap kaget dan menjatuhkan pisau dapurnya ke atas lantai, untungnya tidak melukai kaki 2 wanita ini. Ibu Taehyung segera duduk lemas dan bersender di tembok dapur, beberapa detik kemudian, ia menjatuhkan air matanya.

"Aku pun tidak menyangkanya, kita berdoa saja supaya Taehyung bisa pulih" ucap Hye Ji masih dengan tangisannya. Tak lama kemudian, Ji Hye datang.

"Eoma... ayo minum dulu" Ji Hye menyerahkan air putih yang ia bawa dari rumah, dan memberikannya kepada ibu Taehyung.

"Jika kau sudah reda, ayo kita pergi ke RS Haesang, eoma" Hye Ji menyentuh kedua pipi wanita paruh baya itu, ibu Taehyung memeluknya lalu menangis di pelukannya, Hye Ji pun ikut menangis di dalam pelukan seorang eoma. Aniya, eoma Taehyung.

"Sudah eoma sudah..." Ji Hye menyentuh pundak ibu Taehyung dan mengusapnya lembut.

30 menit kemudian, mereka sudah berada di dalam mobil menuju RS Haesang. Sesampainya di sana, ketiga wanita itu tetap mencari-cari korban. Wali korban yang berada di pesawat itu sudah mengerumpul rumah sakit terbesar di Korea. Mereka menangis.

"Taehyung, anakku..." resah ibu Taehyung saat melihat deretan foto korban yang tertempel di mading rumah sakit ini.

"V" ucap Hye Ji pelan. Ia memeluk dirinya sendiri di lorong rumah sakit sendirian tanpa adanya orang lain, sekali-kali perawat menanyai Hye Ji, ia hanya menggeleng. Seorang pria menghampirinya.

"Aku tau, kau adalah Hye Ji putri dari tuan Ji si pengusaha Korea" ucap seorang laki-laki itu. Ia berjongkok di hadapan Hye Ji, tetapi Hye Ji masih memeluk tubuhnya, tangisannya semakin deras. Pria itu pindah posisi, sekarang ia berada di samping Hye Ji untuk mengelus-eluskan rambutnya pelan. "Jangan menangis" pria itu memeluk Hye Ji.

"Kau t---auu kan? Aaaakku berteman dengannya saat aku masih ke---cilll... kau juga sahabatnya saat dulu. Hua" tangisan Hye Ji semakin membesar, pria itu tetap memeluknya. Mendengar tangisan Hye Ji, pria itu meneteskan air matanya sedikit demi sedikit.

"Sudah" ucap pria itu.

"Jika ia pergi aku akan pergi, karena dia aku berjuang untuk mendapati Dyo, Kai oppa" jawab Hye Ji. Ternyata pria itu adalah Kai, sahabat Kyungsoo.

"Arra" Kai melepaskan pelukannya, Hye Ji menatapnya dengan mata sembab.

"Kenapa kau disini?" tanya Hye Ji. Hye Ji memberhentikan tangisannya dan mengusap air matanya.

"Aku diberitahukan oleh Ji Hye" jawab Kai.

Flashback

"Ais jinjja! Dimana dia?" kesal Ji Hye. Ji Hye mencari saudari kembarnya di RS Haesang, ia menghilang saat mereka sampai di perkumpulan para wali korban. Ji Hye mencari Hye Ji dan mencoba menelfonnya, tetapi usahanya nihil.

"Ini sudah waktunya, aku akan memberitahukan Kai" ucap Ji Hye. Ia berhenti berlari dan duduk di kursi taman rumah sakit ini. Ia mengambil ponselnya yang berada di tas kecilnya, dan menelfon Kai.

"Yeobsheo?" Kai mengangkatnya dikarenakan ia mempunyai nomor Ji Hye.

"Sudah lama aku tidak Mendengar suaramu, Jongin" gumam Ji Hye di dalam hatinya.

"Ini aku Ji Hye" Ji Hye, menggigiti kukunya, ia tidak tahu bahwa tindakan ini salah atau tidak. Ini untuk kebaikan Hye Ji!.

"Arra. Kau sudah pulang dari Inggris? Daebak"

"Ne. Bisakah kau membantuku?" tanya Ji Hye.

"Aku akan membantumu jika aku bisa" jawab Kai.

"Apa kau mengenal Hye Ji?" tanya Ji Hye.

"Tentu! aku mengenalnya dia adikmu bukan?" tanya Kai.

"Ah, ne. Tapi, apa kau akhir-akhir ini dekat dengan wanita yang bernama Hye Ji?" Ji Hye bangun dari duduknya, ia lebih mending pergi dan mencari adiknya.

"Hye Ji? iya aku mengenalnya. Wae-yo? Apa ada masalah denganmu, Ji Hye?" tanya Kai.

"Aku ingin kau menenangkannya. Kau adalah member EXO, dan kau satu-satunya teman dekatku di EXO. Apa kau tau? Pesawat yang Taehyung naiki jatuh, Hye Ji tidak henti-hentinya menangis" ucap Ji Hye.

"Lalu? Aku harus berbuat apa, Ji?" tanya Kai.

"Tidak sulit. Aku hanya ingin kau menenangkannya" jawab Hye Ji.

"Arraseo, kau dimana? Aku akan pergi ke sana" ucap Kai.

"Aku di RS Haesang. Aku ingin kau yang hanya tau masalah ini, tidak dengan member lain" jawab Ji Hye.

"Aku aka berusaha menutupinya" jawab Kai.

"Aku akan menjelaskanmu nanti saat Hye Ji sudah merasa baikkan" ucap Ji Hye. Ji Hye menutup telepon dan memasukan ponselnya kedalam tas, lalu kembali mencari Hye Ji.

Flashback off

"Jangan menangis aku ada disini untukmu, noona" Kai berusaha untuk menenangkan Hye Ji sambil mengelus-eluskan punggungnya.

Mendengar itu, Hye Ji segera berhenti menangis dan melepas pelukan Kai "gomawo"

"Kita doakan yang terbaik buat Taehyung" ucap Kai, Hye Ji mengangguk paham, beberapa menit setelahnya Ji Hye datang.

PppppTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang