Malam Tadi || Mada Sullivan

126 23 8
                                    

Malam tadi kita bersama menatap malam tanpa bintang. Dengan sebungkus kerupuk pedas dan dua cangkir kopi hitam panas, dirimu sangat nyaman dan keren menghisap putung rokok yang tinggal setengah.

Tidak seperti malam-malam sebelumnya, di sini kita melihat dan mendengar dengan baik. Suara lalu lalang kendaraan, pemandangan yang tidak asing dan hawa dingin yang menancap. Kamu tahu? Aku adalah lelaki paling beruntung. Kamu yang aku kasihi bersedia ada di dekatku.

"Huft ...kamu tidak minum kopinya?" ujarmu memecah keheningan kala itu. Aku yang sedang asyik memandangmu tersadar dan segera tergagap tidak tahu malu.

Kamu hanya tertawa, membuat suasana menghangat hanya dengan sinar yang kamu pancarkan. Malam tadi, kamu mengajakku untuk bercerita banyak hal. Senang. Tapi juga sedih.

Sebentar lagi aku akan pergi, pagi yang tidak aku inginkan untuk terbit. Dengan tergopoh kamu belari memegang apa yang kamu sebut batu ajaib. Hahaha

"Aku akan menjaga batu ini. Terima kasih...."

Lama kita bertatap, sehingga aku tidak sadar disaat aku sudah dipanggil. Malam tadi adalah malam yang indah. Malam tadi adalah malam sebelum aku pergi menjauh darimu demi mencapai cita-cita egoisku.

Malam tadi aku tidak pamit padamu, aku meminta izin untuk pergi ketika kita sudah sampai di depan rumahku. Terima kasih sudah mau melepasku.

====
Penulis :Mada Sullivan
MadaSullivan

Seleksi EWSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang