Malam itu acara pesta ulang tahun menjadi berantakan.
"Kau itu siapa?" Dia mendorongku dengan keras ke dalam kolam renang, teriakan dari teman-teman terdengar sedang menertawakanku.
"Aku adalah ibumu!" Ketawa kasar terpasang jelas dari wanita itu di pinggir kolam, aku berenang ke tepian lalu menyeret tubuh wanita tua itu untuk ikut berenang bersamaku. Aku menjambak rambutnya.
Wajahnya sangat tidak menyukai gadis yang baru berusia delapan belas tahun ini, ku rasa dia sangat membenciku.
Wanita tua ini terus mencoba lari dariku. Hingga akhirnya aku merasakan perlawanan darinya, yaitu sebuah pukulan.
Pukulannya tepat mengenai hidungku. Ah tidak, hidungku patah. Kemudian kupejamkan mataku perlahan.
Tapi mengapa terasa sangat dingin sekali?"Kau bukan ibuku."
"Kau bukan ibuku."
Aku pun menatap langit-langit sebuah kamar, ini adalah kamarku. Di dahiku ada saputangan yang sudah di rendam dengan air dingin.
Ayah memelukku, "Akhirnya kamu sadar sayang,""Sudah dua hari kamu tertidur dengan mimpi seperti ini, Ayah juga rindu pada almarhum ibumu, tapi jangan lagi seperti ini sayang, Ayah sangat mengkhawatirkan mu. Percayalah Ibu sudah tenang di surga sana."
Air mata itu tidak henti-hentinya mengaliri pipiku. Malam itu terasa sangat panjang.
"Dia adalah ibuku."
====
Penulis : Farizsa
farikarry
KAMU SEDANG MEMBACA
Seleksi EWS
RandomKumpulan cerita dari para penulis baru di dunia orange dengan tema : malam. Semua karya yang di-publish, murni hasil karya member seleksi ErrorWS.