Phancali: Menotropa || Rawin Kumar

95 15 34
                                    

Aku belum lagi bisa tenang, walaupun aku sudah berada diluar. Makhluk besar itu berada di sisi ayunan dan menatapku tajam. Aku dapat melihatnya menyeringai padaku dan membuat bulu-buluku naik. Tapi aku tak mempunyai kemampuan untuk melawannya. Tubuhku kaku dan tidak dapat melawan.
Dari sela-sela sisi tubuhku, terulur tangan yang dagingnya berkelupasan dan terasa hendusan dari samping kiri wajahku. Jujur, aku tak berani menoleh kearahnya, karena aku yakin kalau dia pasti hantu prajurit tadi. Dengan keadaanku yang seperti ini, sosok wanita datang menghampiriku lagi. Kini ia datang dengan senyuman bengis di bibirnya. Sungguh ini keadaan yang menyeramkan. Aku berhadapan dengan tiga sosok makhluk astral yang sangat kuat.
Ku coba mengulangi mantra yang ku ucapkan tadi, tapi itu sia-sia. Mereka lebih kuat dari dugaanku. Kalajengking serta ulat belitung dari tubuh prajurit itu berjalan liar disekujur tubuhku. Keringat dingin keluar dari lubang pori-poriku menunggu keajaiban datang untuk menolong. Yang ku pikirkan saat ini adalah kalau pun aku dibunuh di sini, maka aku tidak akan bergentayangan seperti mereka!
Sekarang wanita itu sudah sangat dekat. Dekat sekali dengan wajahku. Aku hanya dapat memejamkan mata dan sedikit mengintip padanya. Ia menyodorkan belati kecil tepat dileherku.
“Kau harus ikut denganku,”  ucapnya padaku, "iiiiiaaaaaaahhh ...."
Dia menjerit mengarahkan belatinya untuk menusukku dan aku juga menjerit memanggil kakekku bersamaan jeritannya, “TAAATAAA !!!!”

Note
Tata: Kakek, dalam bahasa Tamil

===
Penulis : Rawin Kumar
Rawinjahejahe

Seleksi EWSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang