"Cari siapa sih Ra?"Rina bingung melihat tingkah Farah yang sedari tadi celingak-celinguk melulu sejak mereka memasuki Mall.
Farah tak menjawab, matanya makin jelalatan saja menyapu lantai 1 sampai lantai 2 Mall.
"Mmmmhhh... Kayaknya udah gak ada, syukur... syukur" Farah mengurut dadanya lega.
"Syukur apanya?? Emang Ada siapa sih Ra di sini?" Rina makin gemas saja melihat kelakuan gadis yang ada di sampingnya itu. Alih-alih menjawab, Farah malah senyum-senyum sendiri mengingat kejadian tadi.
~ Flashback ~
"Ra, temani gue sebentar ke Gramedia ya?" tanya Hendra saat dirinya dan Farah memasuki Mall.
"Yuuk... " Farah mengiyakan.
Sore ini Hendra mengajak Farah jalan ke Mall. Hari Ini Hendra sudah membulatkan tekad untuk menyatakan perasaannya selama ini ke Farah, alias nembak dia. Dia memang sudah lama menyukai Farah, namun dia tidak punya keberanian untuk menyatakannya. Setelah mengorek informasi tentang apa saja yang berhubungan dengan Farah dari teman sekelasnya yang notabene sahabatnya Farah, Tata dan Reva, akhirnya dia berani untuk nembak Farah.
Dan di sinilah ia sekarang, bersama gadis pujaan hatinya. Berkali-kali Hendra gugup dan salah tingkah, maklum... Ini kali pertama dia nembak seorang cewek. Tak Bosan-bosannya dia memandang wajah cantiknya Farah, tentunya secara diam-diam... Malu kalau ketahuan Farah.
"Hen, kamu ga papa kan? Sakit? Muka kamu agak pucat tapi keringatan begitu. Padahal di sini suhunya agak dingin .. " Farah memandang Hendra agak cemas.
"Gak papa kok Ra... Gue baik-baik aja kok"
"Yakin?"
"Iya, beneran gak papa..."
"O, iya.... Tadi Katanya mau ngomongin sesuatu. Soal penggalangan dana untuk korban banjir itu ya? Kok mesti di Mall sih Hen? " tanya Farah sambil terus berjalan.
Mereka berdua adalah anggota OSIS di sekolahnya, Farah bendahara dan Hendra wakil ketua 2. Karena seringnya mereka berhubungan dalam kegiatan OSIS, dari situlah awal munculnya benih-benih cinta di hati Hendra.
Hendra jadi kikuk mendengar pertanyaan Farah "E.. Ee..itu... "
"Ra, temani gue sebentar ke gramedia ya" Hedra mengalihkan perhatian.
"Yuuk... " Farah mengiyakan.
------
Gramedia
Di Gramedia, Hendra pusing sendiri....
"Wah, kok jadi ke sini sih! Bodo.. Bodo... Bodoh.... Aduh Gimana nih ngomongnya? "
"hendra..hendra.. Jadi cowok kok cemen banget lu men!! Ayo tembak dia!!"
batin hendra berperang.. Tangan dan matanya memang sibuk milih-milih buku, tapi pikirannya nggak. Sebenarnya Toko buku adalah tempat favorit keduanya setelah perpustakaan, tapi ini bukan saatnya memanjakan diri. Hendra Jadi puyeng sendiri....
----------
"Hen? Hendra..! Masih Lama ya? Udah Hampir satu setengah jam loh kita di sini.. Kaki Farah pegel nih. Plizzz.. "Muka farah memelas banget.. Bete Campur capek!
"e e.. Udah Kok, ayok... "Jawab hendra sambil membawa setumpuk buku ke meja kasir. Selesai membayar bukunya, hendra mengajak farah ke cafe yang berada di lantai 1.
$Cafe $
"mau makan apa ra? "
"minum aja deh, farah gak lapar... "
Farah memesan jus alpukat sementara hendra memesan ice coffe. Sambil Menunggu pesanan, farah sibuk mengutak-atik smartphonenya, sibuk chatting dengan rina menggunakan aplikasi Gtalk.
"ehemm.. Eee.. Ra... "
"Ya? "farah mengalihkan wajahnya ke hendra
"gue mau ngomong sesuatu sama kamu... Se..Sebenarnya g.. "
Kalimat hendra terpotong, pesanan mereka sudah datang.
"Silahkan dinikmati dek" ucap pelayan cafe sambil tersenyum ke arah mereka berdua.
"Makasih mbak"sahut farah dan hendra bersamaan.
Farah yang sudah kehausan dari tadi langsung menyeruput jusnya.
"Tadi mau ngomong apa hen? "tanya farah sambil mengaduk-aduk jusnya yang sisa setengah gelas.
Tenggorokan hendra seperti tercekat, kerongkongannya tiba-tiba terasa kering. Usahanya tadi yang hampir berhasil sukses digagalkan ama mbak-mbak pelayan cafe. Hendra meminum sedikit ice coffenya untuk menetralkan kembali suasana hatinya. Setelah Agak rileks, hendra membuka suara..
"Farah sudah ppacar? "
farah menggeleng. Kembali dia menyeruput jusnya
boleh nggak ra, gu..gue jadi pacar kamu..? Gue sayang samu kamu... Gue cinta sama kamu ra.... "
GLEK... Farah Kaget! Jus yang diminumnya berhenti ditengah kerongkongannya.
"what?? Apa-apaan ini? Dia nembak farah? tanya Farah dalam hati. Terang Saja dia kaget, dia tidak menyangka sama sekali kalau hendra menyukainya.
Dengan susah payah farah menelan jusnya. Sebenarnya Jawaban farah sudah mantap, TIDAK!Karena dia memang dia tidak punya perasaan apa-apa sama hendra. Tapi Farah tentu tidak tega menolak hendra mentah-mentah, bagaimanapun juga hendra temannya juga. Farah memang tidak tegaan anaknya, apalagi yang menyangkut perasaan.
"Hhmm... Hendra.. Maaf, farah belum bisa jawab sekarang.. Eehh, farah minta waktu yach"
"e iya.. Nggak pa pa kok,nggak usah buru-buru jawabnya"jawab hendra gugup
suasana jadi hening. Habis ditembak gitu terang saja membuat farah jadi kikuk. Suasana Jadi kaku deh. Farah tidak tahu mau ngomong apa lagi, apalagi hendra. Tiba-tiba.....
"Aduuh,perut farah sakit hen" farah meringis, pura-pura menahan sakit
"ra... Kamu kenapa? Hendra panik... "Kok bisa sakit? Gara-gara jus itu ya? "hendra asal nuduh lagi.
"Iiihh.. Bukaan kok.ini penyakit perempuan kalo lagi PM"jelas farah sambil memegangi perutnya
"oo ooo... "Hendra cuma manggut-manggut
"farah balik aja ya.. Farah gak tahan sakitnya"buru-buru dia bangkit.
"Yuk... Tunggu, gue bayar dulu"ujar hendra sambil ikut berdiri
"eeee.... Gak usah hen, nanti farah pulang sendiri.. Ya! "
"lho kok gitu ra? Kan gue yang ngajak kamu ke sini, masa gue biarin kamu pulang sendiri. Mana kamu sakit lagi"
"gawat gawat... Hendra bisa tahu nih kalo farah bo'ong"Farah memutar otak, mencari alasan yang lebih
tepat..
"Maksud farah, nanti farah pulangnya naik taxi saja supaya bisa rebahan gitu.. Kalau sakit PM begini
obatnya cuma tiduran, sakitnya bakal cepat hilang"farah menjelaskan, gak peduli hendra ngerti ato nggak.
"oo.. Begitu ya... "Hendra manggut-manggut lagi. Benar juga.. Kalau pake motor, farah mana bisa rebahan.
"Kalau gitu farah pulang ya.. Sorry.. penyakit perempuan nih, gak bisa ditahan! daaaah hendra"farah segera angkat kaki dari cafe tersebut masih dengan acting sakit perutnya meninggalkan hendra yang bengong sendiri.
#
Di luar mall, farah menarik nafas legaa... Tentu saja hendra tidak boleh mengantarnya pulang, karena dia
tidak akan langsung pulang ke rumahnya, tapi kesekolahnya. Tentu saja untuk ketemu rina. Farah senyum-senyum sendiri mengingat actingnya barusan yang sukses mengelabui hendra. "Hehehe... Ternyata farah punya bakat jadi aktris nih"farah narsiz sendiri.
"Taxiii... "
Farah meluncur menuju sekolah.....
$F-back end$
KAMU SEDANG MEMBACA
FARAH dan RINA (L_ Love Story)
RomanceLaurina Eka Putri, seorang gadis yang tomboy ternyata memendam perasaan terlarang kepada Farah Angelina, sahabatnya sendiri. Akankah persahabatan mereka akan berakhir saat Farah mengetahui semua itu..?