part 3

5.8K 582 18
                                    

Suasana pagi di kediaman Kim family tampak begitu sibuk. Ya sibuknya para pelayan rumah yang kesana kemari untuk membereskan rumah dan ada juga sebagian dari mereka sedang sibuk menyiapkan keperluan sarapan pagi keempat majikannya. Sedangkan keempat keluarga kim juga sedang sibuk, namun kesibukan mereka berbeda dengan para pelayan dan pesuruhnya melainkan sedang sibuk memainkan pisau dan garpu di atas piring mereka masing-masing.
Suasana hening menyelimuti kegiatan sarapan pagi itu, hanya dentingan pisau pemotong roti dan garpu yang mengisi keheningan itu. Hingga akhirnya tuan kim mulai membuka pembicaraan,

" Kim myungsoo bagaimana gelar mastermu di London, sudah rampung bukan?"  Tanya basa basi sang ayah hanya untuk mengusir keheningan tersebut.

" sudah appa." Jawab datar myungsoo sambil sesekali mendongakkan wajah menatap sang ayah.

"Lalu perusahaan cabang Kim Corp yang kau tangani di sana, apakah tidak ada masalah? " tambah sang ayah.

"Tidak ada." Sahut myungsoo,

ya myungsoo hanya mau menjawab seperlunya saja, bukankah ia sangat malas membuang sia-sia tenaganya di pagi hari hanya untuk merangkai kalimat yang menurutnya sungguh sangat tidak penting itu.

"Baiklah kim myungsoo, kau sudah bisa mulai bergabung dengan kim corp mulai besok, appa akan menggelar rapat penting bersama dewan direksi untuk membahas pemberhentian appa sebagai Presedir dan akan di ambil alih olehmu." Tukas Tuan Kim.

"Hmm.. terserah appa saja." Untuk kesekian kalinya, jawaban yang sungguh menyebalkan keluar dari mulut tipis nan sexy myungsoo.

"Ohh iya sayang, nanti malam nenek berharap kau datang dalam jamuan makan malam keluarga kita bersama keluarga Bae." Kini nenek Kim yang mulai mengangkat pembicaraan.

"Baiklah. Aku akan datang, bukankah kalian memang berharap aku menghadiri acara makan malam itu untuk membahas permainan konyol kalian." Jawab nyungsoo,

sekalinya menjawab panjang namun sungguh mengandung unsur pedas di dalam perkataannya yang sanggup membuat pendengarnya terhentak seketika karna merasakan nyeri di bagian ulu hatinya.

"Permainan konyol apa maksudmu sayang?" Tanya Kim Taehee, sang omma.

"Ck, Bukankah memang permainan konyol yang hanya menjadikan anak kalian tahuran untuk dapat menyatukan kekayaan, sungguh sangat konyol bukan." Jawab kejam myungsoo.

" ini bukan sebuah permainan kim myungsoo, appa berharap kau dapat menemukan kebahagianmu di masa depan." Sela tuan kim.

"Menemukan kebahagian? Ck bukankah kebahagianku harusnya aku sendiri yang menentukan. Aku yang akan menjalankannya bukan nenek, appa ataupun omma." Sanggah myungsoo sambil menatap tajam ketiga orang yang mungkin sangat ia hormati tersebut.

"Maksudmu kebahagianmu bersama wanita jalangmu di London itu?" Bentak Tuan kim dengan kilat merah di matanya yang menandakan amarah yang mulai memuncak di ubun-ubun

"Ck, jalang? Jika memang ia jalang mana mungkin ia mau bersamaku selama 2 tahun ini. Sudahlah appa, tak perlu appa meghina neun hanya untuk memenuhi keinginanmu." Jawab myungsoo sambil berdiri dari tempat duduknya dan mulai meninggalkan ruang makan yang sedang bersuasana panas.

"Baiklah kim myungsoo, appa akan membuktikan padamu jika wanita itu memang cocok dengan sebutan jalang." Jawab tuan kim lirih namun masih bisa di dengar oleh kim taehee dan nenek kim.

Matahari mulai bergerak lirih menuju peraduannya, pertanda telah usai tugasnya untuk menyinari dan memberikan kehangatan untuk seluruh makhluk yang ada di muka bumi ini dan perlahan namun pasti telah tergantikan oleh rembulan untuk menemani malam panjang seluruh makhluk ciptaan Tuhan.

BECAUSE I LOVE YOU, KIM MYUNGSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang