Prolog
"aku sudah terjun terlalu jauh dalam permainan konyol ini, jadi tabu bagiku untuk meyerah kecuali kau yang menyuruhku untuk menyerah-Bae suzy"
"aku tau tak ada gunanya aku menyesal, tapi aku berharap setidaknya Tuhan sedikit berbaik hati pada...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi yag cukup cerah untuk dapat memulai aktivitas di hari ini, ya pagi yang memang sedang berbaik hati untuk berkenan menampilkan sinar matahari terbaiknya hari ini. Bahkan sinar indahnya mampu menembus cela-cela gorden dari kamar seorang yeoja yang sedang asyik meringkuk dalam selimut putih tebal nan lembutnya. Yeoja itu Bae Suzy sang empu kamar serba putih yang memang di desain sederhana namun mencerminkan kedewasaan sang yeoja. Bae suzy gadis cantik nan jelita, putri tunggal dari pasangan suami istri Bae jungsik dan kim hyura yang sudah berganti marga menjadi Bae Hyura. Pemilik perusahaan terbesar kedua di korea selatan, Bae Company yang bergerak di bidang arsitektur dan kontruksi. Yang memiliki beberapa cabang di dalam maupun luar korea. Bae Suzy gadis berusia 18 tahun yang saat ini sedang duduk di bangku tingkat akhir senior high school. Gadis yang sangat cantik yang memiliki tinggi badan proporsonal dengan kaki jenjang nya yang mulus nan putih itu, mata yang sendu nan bulat, pipi yang selalu bersemu merah muda serta bibir ranum yang memang berwarna soft pink natural, yang dapat menghipnotis siapa saja yang melihatnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Suzy... bae suzy apakah kau sudah bagun chagiya?" Suara sang omma yag sedang berusaha mengetuk pintu kamar suzy. Beberapa kali wanita berkepala empat namun masih menampilkan sosok wanita yang cantik nan anggun berusaha mengetuk pintu berwarna putih kamar sang anak namun tak jua mendapatkan tanggapan. Akhirnya bae hyura menerobos kamar itu dengan memutar knop pintu yang tak lama kemudian menampilkan sosok sang putri semata wayangnya yang masih terlelap dalam mimpi indahnya. "Astaga bae suzy, lihatlah sekarang ini sudah pukul berapa? Apakah kau tidak bersekolah hari ini? Bangunlah ppalli suzy" omel sang eomma sambil menarik selimut sang putri. "Argghhh... omma 5 menit lagi" erang suzy. "Kau tau suzy 5 menit lagi tepat menunjukkan pukul 06.45 pagi." Kata hyura Dengan sayup - sayup suzy mendengar perkataan sang omma dengan mata yang senang tiasa terpejam namun selang beberapa dekit kemudian mata indahnya langsung membuka dan melotot. "Apa pukul 06.45 omma?" Bentak suzy kepada ommanya. "Hmmm" jawaban sang omma yang singkat, padat dan jelas. " ahhhh omma.. bagaimana mungkin kau membangungkanku di saat jam masuk sekolahku kurang 15 menit lagi" kata suzy sambil terbirit-birit masuk ke dalam kamar mandinya. "Astaga anak itu, setiap pagi selalu seperti itu" gunam hyura sambil geleng-geleng kepala namun tak lupa dengan senyum manisnya. "Baiklah suzy, omma tunggu di meja makan bersama appamu ne. Jangan terlalu lama bersiap-siapnya, kau akan telat sayang." Teriak hyura dari luar kamar mandi suzy.
10menit kemudian, Suzy turun dengan berlari kecil menuruni anak tangga di rumahnya dengan tangan yang sibuk menyimpulkan dasi di lehernya. Tepat di depan meja makan suzy menghampir omma dan appanya, mencium pipi kedua orang yang sangat ia sayangi itu, setelahnya ia mencomot roti tawar tanpa olesan apapun dan meneguk susu putih yang memang di siapkan untuknya. "Omma.. appa aku langsung berangkat ne. Aku benar- benar sudah terlambat" kata suzy sambil berlalu dari hadapan orang tuanya dan menuju mobil yang memang sudah di siapkan sang supir untuk mengantarnya pergi ke sekeloh. Bae jungsik dan bae hyura hanya bisa geleng-geleng kepala menghadapi putri kecilnya itu yang memang sudah tidak bisa anggap kecil lagi karena sudah menginjak usia remaja bahkan akan bertransformasi menjadi wanita dewasa, namun jungsik dan hyura masih senang meyebut suzy gadis kecilnya yang manja dan meggemaskan. "Yeobo, bagaimana dengan rencanamu dengan kim sang bum sahabatmu itu?" Tanya hyura kepada suaminya dengan tetap asyik memotong roti di piringnya dan sesekali melahapnya. " tetap akan kami laksanakan yeobo, cepat maupun lambat, tinggal menunggu waktu yang tepat saja." Jelas bae jungsik yang di jawab dengan anggukan kecil dari sang istri.
_TBC_
Maaf aku masih belajar nulis ff buat ngisi waktu luangku aja ya reader.. Mohon maaf kalo ceritanya pasaran tapi aku bakalan dikit ngerubah akhir cerita.
