part 9

5K 542 18
                                    







Suzy p.o.v

Langkah demi langkah kakiku menjauh dari rumah neraka itu. Langkahku tertatih bahkan rasanya aku seperti tak sanggup lagi untuk berjalan. Kakiku sangat lemah, langkahku terasa ringan bahkan hanya untuk menuju garasi yang jarak tempuh hanya beberapa meterpun aku merasa sangat jauh.

Airmataku terus menetes dengan derasnya. Hancur sudah semuanya!

Saat aku menuju mobil porsche ku, seorang lelaki paruh baya menghampiriku dengan sedikit berlari, diraihnya lengan tangan kananku untuk membantu menopang berat badanku.

"Nyonya muda, anda baik-baik saja?" Tanya pak lee

Aku mengangguk ringan.

"Apakah anda akan mengemudi seorang diri, nyonya?"

Dan lagi-lagi aku hanya menggangguk.

"Mari, saya yang akan mengemudi nyonya. Anda terlihat sedang tidak baik."

"Tidak pak lee, aku masih sanggup hanya untuk mengemudi. Lagi pula aku tak akan kembali kerumah ini lagi." Sanggahku dengan susah payah aku mengatur suaraku.

"Mohon maaf nyonya muda, tapi ini perintah dari tuan besar."

Aku mendesah sebentar dan ku anggukkan kepalaku.

Aku tersenyum miris, ternyata masih ada orang yang mengkhawatirkanku!

Suzy p.o.v end
===============================

Sinar matahari terlihat masuk tanpa permisi melalui cela-cela gorden tipis. Menerangi kamar gadis malang yang sedang meringkukan badan ringkihnya di tepi ranjang.

Srtttt.....

Pintu kayu berwarna putih itu terbuka, masuklah wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik. Menuju tepi ranjang suzy. Mengelus rambut legam putri semata wayangnya itu.

Suzy tampak menggeliat dan mengerjapkan matanya sesaat. Selang beberapa detik kemudian suzy bertemu pandang dengan sang eomma.

"Eomma...."suara lirih suzy, suzy mendudukkan badan lemahnya dan langsung menghambur kepelukan sang eomma.

"Putriku... apa kabar?" Basa basi sang eomma

"Eom..ma a...akku.." suara bergetar suzy.

"Stt... jangan diteruskan  jika kau tak sanggup meneruskan perkataanmu sayang.." potong sang eomma.

Suzy semakin bergetar dan sesenggukan di dalam dekapan sang eomma.

"Tak perlu bercerita apapun nak. Eomma sudah mengetahuinya."

Suzy mendongakkan kepalanya menatap sang eomma, di hapusnya airmata suzy dengan lembut oleh sang eomma.

"Ibu mertuamu sudah mengatakan semuanya kepada omma nak. Jadi tak perlu kau ceritakan lagi sayang.. uljima suzy uljima.." eomma suzy tampak berkaca-kaca melihat keadaan sang putri yang tampak sangat mengenaskan.

Hati ibu mana yang tak sakit melihat putri semata wayangnya dalam keadaan seperti itu.
Hati bae hyura teriris, perih bahkan sangat pedih. Ketika ia sebagai orang tua berharap kebahagian yang menghampiri putrinya namun apa yang di dapatkan sang putri saat ini, hanya kesedihan dan kehancuran yang di dapatkan suzy.

"Menagislah disaat kau memang sudah tak sanggup lagi untuk menahan airmatamu. Menangislah yang keras sayang, lepaskan sesak di dadamu itu. Hapus airmatamu jika kau sudah merasa lebih baik!" Bae hyura mendekap suzy dengat erat.

Suzy menangis lebih keras dan sesenggukan, tangisnya benar-benar pecah. di peluknya dengan erat sang eomma seakan ia menginginkan saluran kekuatan dari sang eomma.

BECAUSE I LOVE YOU, KIM MYUNGSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang