11

5K 339 11
                                    

Bruk

"Aaaghh" Jonghyun mengerang kesakitan saat kaki Jiyoon tidak sengaja menendang punggungnya.

Jonghyun coba untuk tidur kembali tapi sekali lagi Jiyoon menendang punggungnya dengan kuat.

Jonghyun masih coba mengabaikannya dan mencoba tidur kembali, tapi Jiyoon malah menendang kepalanya dengan kuat membuat kepala Jonghyun membentur tembok.

Akhirnya Jonghyun bngun dengan kesal di lihatnya Jiyoon yang tidur di sebelahnya. Dan dia kaget melihat posisi tidur Jiyoon yang tidak wajar.

"Bagaimana bisa dia berputar 180 dejarat di tempat tidur sesempit ini, apa dia kerasukan" Jonghyun menutup mulutnya tidak percaya, melihat kepala Jiyoon sekarang ada di kakinya.

Biarpun takjub dengan posisi tidur Jiyoon, Jonghyun masih belum bisa melupakan rasa kesalnya, dengan sekali tendang Jiyoon terguling dan jatuh dari tempat tidur membuat suara seperti kardus yang di banting.

Jiyoon membuka matanya perlahan dan merasakan punggungnya sakit. sedangkan Jonghyun langsung berbaring pura-pura tidur, merasa puas dengan balas dendamnya.

"Apa aku tadi bermimpi" Jiyoon bicara dengan mata masih tertutup dan selimut masih melilit dirinya. "tapi aku merasa seperti di tendang tadi"

Jiyoon berdiri dan melihat Jonghyun masih tidur dengan pulas,

"Tidak mungkin dia yang menendangku kan?" ucap Jiyoon pelan.

Jiyoon memandang dinding kamarnya, melihat jam sudah menunjukan pukul enam pagi. Jiyoon melepaskan selimutnya dan melemparnya sembarangan. tapi setelah beberapa saat Jiyoon kembali mengambil selimut itu dan menutupi Jonghyun, memastikan bahwa Jonghyun merasa hangat.

"Kalau tidur dia kelihatan seperti malaikat, tapi kalau bangun dia seperti iblis bertanduk" Jiyoon bicara pelan sebelum kemudian keluar kamar.

*

"Maa" Jiyoon menyapa mamanya yang sedang sibuk di dapur.

Jiyoon sudah membasuh muka dan menyikat giginya sebelum pergi ke dapur.

"Apa tidurmu nyenyak?" Mama Jiyoon bertanya lembut

"Iya ma"

"Jonghyun belum Bangun?"

"Jangan di tanya ma, dia itu kalau tidur udah kayak sapi"

"Kata siapa?" tiba-tiba Jonghyun sudah berdiri di belakang Jiyoon.

"oh prof" Jiyoon menundukan kepalanya

"ada yang bisa aku bantu nyonya Han?"

"Bantu?"

"Iya, misalnya memotong sayuran? atau mencuci beras?"

"Tidak usah lebih baik kalian tunggu saja di meja makan, sebentar lagi makanannya siap" Mama Jiyoon tersenyum senang menyambut kebaikan yang di tawarkan menantunya.

*
Jiyoon pov

Jonghyun, gue dan kedua orang tua gue duduk di meja makan. Sebenarnya gue canggung banget makan bersama kayak gini, apalagi Jonghyun dia cuma makan tanpa ngomong sedikitpun. Tapi kalau di pikir-pikir ini pertama kalinya kami makan berempat, rasanya aneh, tapi seneng juga, apa lagi pas liat Jonghyun gelagapan sama sendoknya yang jatoh terus mama bantuin ambil sendok baru.

"Aku sangat senang kalian menikah" yaelah mama ngapain ngomong kek begituan bikin perasaan gak enak aja.

"Iya, apa kamu ingat dulu saat Jiyoon lahir, Jonghyun sangat senang" apa coba maksud papa ngomong gitu, emangnya Jonghyun kenal gue dari bayi ato gimana

My Evil Lecturer | Nu'est - Kim Jonghyun (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang