4

1.7K 255 16
                                    

Pierce menerobos banyak orang, dan hendak menuju podium. Hal itu tidak lepas dari pandangan Thomas dan yang lainnya.

"Apa yang sedang dia lakukan?" tanya Thomas yang berdiri di sebelah Bill karena mereka sekelas.

"Dia pasti sudah gila karena pesan-pesan aneh ini." ujar Bill.

Sir Tony terus membacakan pidato itu dengan wajah bangga. Tak ada satupun kata yang salah dan baru kali ini murid-murid menyimak apa yang ia katakan. Mungkin Lily berbakat dan menyusun kata-kata.

"Terima kasih untuk semua yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini..." Sir Tony berhenti sebentar memberi jeda dan menarik napas dalam-dalam.

"Biarkan aku lewat!" ujar Pierce dan mendorong beberapa murid ke samping karena menghalangi jalannya, meskipun begitu keadaan tidak berubah menjadi ricuh, semua murid seakan-akan terhipnotis pada penyampaian Sir Tony.

"Kegiatan ini resmi... dimulai." Lalu diikuti dengan ketuka 3 kali dan diiringi tepuk tangan riuh siswa-siswa.

'Tidak terjadi apa-apa?' batin Pierce.

"Apa yang kau lakukan Pierce?" tanya Mrs. Ann.

"Mrs. Ann, aku tadi melihat sesuatu di bawah tadi, aku tidak yakin. Mungkin hanya perasaanku saja." ujar Pierce yang menunduk dan berpikir keras di tempatnya.

'Aku salah? Bukan itu pemicunya?'

"Cepat balik ke barisanmu." perintah Mrs. Ann yang membuyarkan lamunan Pierce, ia kemudian berbalik dan hendak pergi dari sana.

"Gempa! Ada gempa." teriakan itu saling tumpang tindih, hanya sepersekian detik, keadaan yang tadinya tenang dan berjalan lancar, sekarang menjadi ricuh, suara gemuruh timbul dimana-mana.
Semua murid berteriak dan keluar dari sport hall.

"Ada sesuatu di luar!"
"Cepat masuk ke dalam!" teriak George, salah satu teman sekelas Pierce di pintu masuk sekolah.
Pierce yang ingin tahu lanhsung berlari ke arahnya.

"Ini bukan gempa bumi." George menunjukan sesuatu di telepon genggamnya tapi belum sempat Pierce melihat video itu sesuatu yang hangat dan berbau amis terpancar ke seluruh tubuhnya.

George sudah di atas tanah dengan tubuh yang terpotong-potong, sama seperti daging yang di iris tipis-tipis di depan pintu masuk.
Jess, salah satu siswi perempuan yang berada tidak jauh dari pintu masuk berteriak dengan kencang ketika melihat George yang terpotong-pomtong di depannya. Sekarang dia juga di atas tanah dengan keadaan yang sama.

Pierce bungkam di tempatnya. Tubuhnya gemetaran, pupil matanya mengecil dan keringat dingin membasahi sekujur tubuhnya. Ia mengadah ke atas pintu masuk sekolah pelan-pelan, ada sesuatu disana. Pasti.

Thomas, Bill dan Cecil memberi isyarat kepada Pierce untuk segera masuk. Awalnya ia ragu, tapi Pierce memutuskan untuk berlari kencang dan masuk ke dalam.

"Kita aman." ujar Thomas.
Tiba-tiba pintu sekolah tertutup dengan sendirinya.

"Apa maksudnya semua ini?" tanya Cecil.

Thomas dan Bill mendobrak pintu sekolah tapi sia-sia, pintu sekolah mereka seperti terkunci dari luar. Pierce ikut membantu membuka pintu utama sekolah, mereka bersama-sama menendang-nendang pintu itu, tapi tak ada dampaknya semua yang mereka lakukan sia-sia.

"Kita harus segera melaporkan ini pada polisi." ujar Cecil yang ketakutan dan gemetar saat menekan layar di telepon genggamnya.

Pierce baru saja mau mendekat, tapi kepalanya menjadi pusing, ada yang salah disini, kenapa bisa tiba-tiba seperti ini? Cecil, Thomas dan Bill juga sudah tergeletak di lantai, mereka seperti mengantuk. Pandangannya menjadi buyar dan semakin lama semakin gelap. Tak tahu kenapa.

•••

"Pierce."

Pierce mengerjapkan matanya perlahan, cahaya terang itu sangat silau dan memaksa pemuda itu untuk menutup kembali matanya.

"Pierce, bangun!" suara itu kembali mengguncang Pierce agar ia membuka matanya.
Pierce berusaha beradaptasi dengan cahaya yang terlampau terang ini.

"Kenapa kita ada di kelas?" tanyanya yang menyadari keadaan sekitar.

Kalian sudah sadar? Sekarang saatnya untuk bermain.

'Tunggu dulu, suara itu terdengar familiar.' batin Pierce.




























==============================
❤💙💚💛💜

Gimana ceritanya? Tinggalkan jejak ya, vote dan comment akan sangat berarti.

Ps : kalau ada typo atau kesalahan apapun harap ditandai agar dapat diperbaiki secepat mungkin

Salam kasih
MG

1440Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang