18. The Mask

43 2 0
                                    

Hari ini aku sudah kembali berlatih bersama Seventeen. Kali ini aku akan fokus pada perform. Tidak ada lagi kata Jeonghan dalam diriku. Aku tidak peduli dia mau pergi selamanya dariku. Sekarang tubuhku hanyalah mesin pencetak uang yang akan terus bekerja siang dan malam. Aku adalah mesin dance yang tidak akan pernah mementingkan orang lain lagi.

Woozi dan Seungkwan sudah berulang kali menyuruhku beristirahat. Tapi aku tidak menghiraukan mereka. Yang ingin kulakukan hanyalah berlatih.

"Joshua-ya, berhenti sebentar! Ada yang mencarimu!" kata S.Coups.

Terpaksa aku menghentikan aktivitasku begitu nelihat pantulan seseorang dari cermin.

"Joshua, kau masih ingat padaku?" tanyanya. Aku berbalik dan menatapnya masam.

"Ada urusan apa kau kesini, Haerin-ah?" tanyaku.

"Jeong—"

"Jangan pernah panggil nama itu lagi. Jika hanya ingin membahas pria itu, sebaiknya kau tinggalkan aku."

Joshua beranjak dan kembali melanjutkan latihannya. Para member bergidig melihat perubahan sikap Joshua yang semakin tak karuan. Sedangkan Haerin hanya bisa mendengus dan mengurungkan niatnya memberi tahu Joshua perihal Jeonghan.

S. Coups sudah tidak tahan melihat sikap Joshua. Dia bangkit dan langsung menghajar Joshua. Sontak yang lain langsung memisahkan mereka sebelum terjadi pertumpahan darah antar member.

"Hyung, apa yang kau lakukan?!" pekik Hoshi pada S. Coups.

"Joshua-ya. Jika kau terus seperti ini, kami bisa bertahan tanpamu. Seventeen akan tetap jaya meski kau tidak ada," kata-kata S.Coups itu terdengar seperti ancaman dan peringatan bagi Joshua.

"Hari ini member baru kita akan datang. Jadi, jaga sikapmu padanya Joshua." lanjut S. Coups.

Benar saja. Setelah S. Coups merapikan pakaiannya, seorang pria berbadan super model dengan rambut coklat pendek berjalan menghampiri mereka. Sayangnya, pria itu mengenakan topeng besi hitam yang unik.

"Yoon! Akhirnya kau datang juga," seru S. Coups pada pria itu. "Teman-teman, dia member baru yang akan menempati posisi Jeonghan. Namanya Yoon."

"Tidak ada yang bo... Maksudku yang bisa menggantikan posisi itu," pekik Joshua dengan raut sinisnya.

"Aku setuju dengan Johua hyung. Mau kau pakai topeng atau apapun itu, kamu tidak akan bisa menandingi kemampuan Jeonghan hyung yang sudah sempurna bersama Seventeen!" Jun mulai bersuara.

Beberapa member mengangguk menyetujui. Sedangkan Yoon kembali melangkahkan kakinya mendekati mereka.

"Sempurna? Lantas kenapa dia bisa mengundurkan diri kalau dia memang sempurna untuk Seventeen?" tanya Yoon.

"Itu..."

"Setidaknya pria itu lebih berani dibandingkan denganmu. Bersembunyi dibalik topeng hanya karena ketakutan dan kemaluanmu sendiri. Dasar pengecut!" cacian Joshua yang telah terpendam selama bertahun-tahun kini terlontar lagi.

"Ckh. Rupanya kau meremehkanku, Joshua-ssi. S. Coups hyung, aku ingin mendengar suara orang yang mereka anggap sempurna itu. Bisakah kau mengambil rekamannya untukku?" pinta Yoon.

S. Coups mengangguk dan segera mengambil rekaman suara Jeonghan dan memberikannya pada Yoon. Sejenak suasana hening. Tatapan semua member tertuju pada satu arah, melihat Yoon yang mulai mendengarkan suara Jeonghan.

Semua masih bingung dengan apa yang akan dilakukan oleh Yoon. Tapi, kebingungan mereka telah terjawab ketika pria baru itu kembali mengeluarkan suaranya.

"Jika aku bisa meniru suara ini, maka kalian tidak harus tunduk padaku. Khususnya kau, Joshua!" tantangnya.

Joshua tersenyum sinis sambil mengangguk. Yoon berjalan mengambil mic dari kotak peralatan. Dia meminta salah satu member Seventeen untuk memainkan lagu mereka. Dan...

"Naega jom isanghae malsuga jeogeojyeo
chingudeuri da geokjeonghae Oh~
Oh~ ne apeman seomyeon simjangi dugeum dugeum ttwieoseo
haengdongi seotulleoseo mianhae
ajikdo jojeori andwae
na gatgo nolji jom mallae
wae jakku fronthaneungeonde
weonjeonhi ggoyeotne ggoyeotne baby
moreugetda moreugetda eotteokedeun doegetji
geunikka nae mareun neoreul da da da algo sipeo
neoreul noraehae U Hoo neoreul noraehae U Hoo (noraehae u hoo~)
Ipsuri mallado halmareun haeyagesseo Baby (-reun haeyagesseo baby)
akkyeo neol akkyeo neol hyeongijeung nal jeongdoro (-jeung nal jeongdoro)
Akkinda
Akkinda
Akkinda
Akkinda
(Yeah~) neo yeogi gidaedo dwae ooh~
neoui apeum naro deopeodo dwae
ne sokmaeum buren
Can’t fake it no more
Oh oh oh
Baby you are my Angel~ (Angel~) neoreul da algo sipeo
You are my Angel~ (Angel~) (Yeah~ woah~)
Yojeummarya Oh oh oh
Ooooh~ Yeah yeah~ Oh don’t you know you’re my baby~
Naegamarya

Oh oh oh, har mari manha
Oooh woah ee yeah~
Akkinda,"

Lantunan lagu itu berhasil membuat semua terpana. Joshua terbelalak mendengar Yoon yang hampir sama dengan Jeonghan. Bahkan, Yoon lebih  bisa mengolah vokal dan napasnya.

"Bagaimana? Bisakah kalian menerimaku sebagai pengganti si pecundang itu?" tanya Yoon tersenyum penuh kemenangan.

"Tidak semudah itu."

Joshua berlari keluar ruang latihan tabpa berkata apapun lagi. Dirinya tidak bisa menerima anggota baru hanya dengan mendengar suaranya saja.

***

Blue Sweet Seventeen [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang