24. Kesakitanmu Adalah Kematian bagiku, Josh

66 3 0
                                    


Ini adalah hari ke-3 Jeonghan tidak mengacuhkan Joshua. Seberapa keras Joshua dan member lain membujuknya, Jeonghan tetap berpegang erat pada pendiriannya. Satu-satunya orang yang bisa meredam kemarahan Jeonghan adalah ibunya sendiri. Namun, Joshua tidak mungkin mengatakan alasan kemarahan Jeonghan pada ibunya. Yang ada dialah yang akan disalahkan karena tidak pamit pada Jeonghan.

Tepat pukul tujuh malam nanti, Seventeen diundang dalam acara Mnet Asian Music Award, atau yang biasa disebut dengan MAMA. Acara musik itu termasuk acara musik tersohor dan terbesar sepanjang tahun. Tidak hanya di Korea, MAMA juga terkenal diberbagai belahan dunia. Seventeen sangat beruntung karena bisa menjadi bintang tamu dalam acara tersebut.

Alhasil, Joshua tidak merasakan kebahagiaan tersebut. Dia malah semakin murung dan menyendiri. Didiami seperti itu malah membuat Joshua semakin tersayat. Seakan kebahagiaan dan staminanya terkuras habis oleh sayatan yang diberikan Jeonghan.

Sebelum berangkat ke tempat tujuan, para member Seventeen terlebih dahulu memeriksa perlengkapan manggungnya. Setelah semuanya tertata dengan rapih dibagasi mobil, barulah mereka berangkat ke tempat konser.

.
.
.


Tepat 30 menit setelah mereka sampai, MAMA pun dimulai. Satu persatu idol rookie tampil dengan gayanya masing-masing. Sampai akhirnya nama Seventeen dipanggil. Dengan cepat S. Coups dan yang lainnya memposisikan diri.

Penampilan mereka diawali dengan alunan piano dari Woozi, kemudian menyanyikan lagu Adore U yang digabung dengan Mansae, dan yang terakhir Shining Diamond.

Gemuruh para fans semakin menyemangati mereka untuk menyajikan penampilan yang maksimal. Beberapa air mancur kembang api bermunculan saling berganti.

Tapi, sesuatu telah terjadi. Tiba-tiba Joshua mendorong dan mengambil alih posisi Jeonghan. Hoshi yang berada disampingnya terbelalak begitu darah Segar mulai mengucur dari telinga Joshua. Namun, mereka tetap melanjutkan perform. Joshua pun tetap tersenyum, seperti tidak ada hal yang terjadi. Sampai akhirnya kembali ke belakang panggung.

"Joshua Hyung!" pekik Hoshi.

Hoshi dan yang lain langsung mengerumuni Joshua yang meringis kesakitan sambil memegangi telinga kanannya. Joshua membanting earphone yang ia kenakan dan terduduk lemas.

"Cepat panggil medis!" Suruh S. Coups.

Jeonghan langsung menyumbat telinga Joshua dengan sapu tangan yang ia bawa. Darahnya terus mengalir, dan tim medis belum juga datang.

"Joshua, apa yang kau lakukan?! Apa kau sadar bahwa dirimu itu dalam bahaya, eoh?! Pikirkanlah itu, Joshua!!" Maki Jeonghan tanpa melepaskan sapu tangannya.

"Kau memang keterlaluan. Bisa-bisanya kau jadi pahlawan dan membuat dirimu sendiri terluka. Ini lagi, kemana semua Tim medis yang tadi berjaga?!" Lanjut Jeonghan.

"Hyung, sudahlah..." Sanggah Minggyu.

"Iya. Sudahlah, Jeonghan Hyung. Ini juga bukan salahnya Joshua Hyung," tambah The8.

"Joshua, maafkanlah Jeonghan. Dia seperti ini karena khawatir padamu," timbal S. Coups.

Member lain mengangguk setuju. Namun, Joshua tetap menundukkan kepalanya.

"Maaf..." bisik Joshua.

"Maaf karena tidak pamit padamu. Maaf karena merepotkanmu. Maaf karena aku melukai diriku sendiri, Hyung..." Air matanya menetes. Joshua menangis bukan karena sakit, melainkan dia menyesal telah membuat Jeonghan semarah itu.

Jeonghan termangu dengan semua kata-kata Joshua barusan. Jeonghan merasa tidak enak hati dengan apa yang telah dia lakukan selama ini. Jeonghan tidak menyangka bahwa sikap egoisnya selama ini malah membuat Joshua semakin terpuruk.

"Berbaringlah. Dokter akan segera datang," tutur Jeonghan.

"Hyung, sepertinya sikap Hyung terlalu kejam pada Joshua," kata Seungkwan pada Jeonghan.

Tak ada reaksi apapun dari Jeonghan. Hingga dua orang medis datang dan langsung menangani Joshua.

Meski Joshua mengatakan baik-baik saja, tapi medis berkata lain. Luka bakar akibat kembang api itu cukup parah. Joshua harus dipindahkan ke rumah sakit terdekat.

Jeonghan hanya bisa menatap Joshua yang terbaring tak sadarkan diri di ranjang rumah sakit karena efek obat bius. Penyesalan yang selama tiga hari ditanggung oleh Joshua kini berpaling pada Jeonghan. Dia sangat mencemaskan adiknya itu. Jeonghan tidak bermaksud untuk mendiami Joshua sampai terbaring seperti itu.

***

Berita tersebar begitu cepat. Kini semua orang tahu kalau Joshua mengalami kecelakaan panggung. Para netizen Dan fans bondong-bondong ingin menemui Joshua. Bahkan, tak jarang bodyguard yang ditugaskan Pledis Entertainment juga kelelahan menangani mereka.

"Joshua, kita akan pulang ke Dorm sekarang. Habiskan dulu makananmu!" suruh Jeonghan yang mengemasi pakaian Joshua.

"Jadi... Apakah kita baikan?" Tanya Joshua.

"Aku akan mati."

"Ne?"

"Aku akan mati jika terus melihatmu terbaring di rumah sakit. Jadi cepatlah habiskan makananmu!"

Jeonghan kembali tersenyum pada Joshua. Kini tak ada yang membuat Jeonghan dan Joshua bermusuhan lagi. Mentari telah bersinar kembali, bersama kebahagiaan JJ couple.

"JJ, Awas...!!!" Teriakan Hoshi mengagetkan Jeonghan. Dalam sekejap, mereka berdua dikerumuni oleh para fans dan netizen.

Ribuan pertanyaan menghujani Joshua yang berusaha berlindung dibelakang Jeonghan. Member lain, bodyguard, serta CEO Pledis langsung menerobos kerumunan tersebut.

"Maaf, untuk saat ini Joshua belum bisa diganggu," pekik CEO sebelum akhirnya dia membawa Seventeen keluar.

***

Blue Sweet Seventeen [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang