15

313 9 0
                                    

Pagi ini semua sibuk menyiapkan pentas seni,sebenarnya pentas seni ini untuk penilaian kelas 12,kelas 10 dan 11 hanya sebagai pengisi acara saja.

Kelasku menutuskan untuk menampilkan satu orang saja yaitu Zakki.

"Mau nyanyiin lagu apa?" Tanyaku pada Zakki

"Ngga tau,pok ame ame mungkin"

"Gue serius Zakki" ucap ku

"Liat entar deh" ucap Zakki sambil beranjak pergi.

Hari ini bazar untuk pentas seni sudah mulai berjalan,aku tidak di tugasi apapun.

Kirana menjaga stan bazar,sedangkan aku dan Raisa hanya bertugas membersihkan ruang kelas bersama siswa lainnya.

"Ke kantin yuk" ajak Raisa

Aku mengiyakan ajakan Raisa,sesampainya di kantin aku bertemu dengan Kak Mikha ia tampak sedih dan tak bersemangat,aku berusaha menghiraukannya.

Aku mengajak Raisa menuju stan bazar kelasku.Kirana tampak sibuk karna banyak pengunjung di stan bazar kami,aku memilih duduk di samping stan bazar tersebut.

"Queen tau Zakki?" Tanya Vino padaku

"Lo pikir gue emaknya?" Tanyaku

Vino meninggalkanku dan kembali mencari Zakki.

Ponselku berdering tertera nomor tidak di kenal di layarnya,aku berniat membaca pesan itu namun Kirana memangilku meminta bantuanku untuk mengambil kantong plastik di dalam kelas,akhirnya aku mengurungkan niat untuk membaca pesan tersebut.

"Gue ngga ikut ya Queen,mager banget" ucap Raisa

"Oke" ucapku sambil mengacungkan jempol ku.

Aku berlari kecil menaiki tangga,sesampainya di kelas aku melihat Agnes dan Vino sedang berdebat

"Ini bukan tentang Queen,tapi tentang kita" bentak Vino

"Kenapa kamu ngga pacaran aja sama Queen?" Tanya Agnes sambil menitikkan air mata.

Aku kebingungan,aku berada di depan pintu mereka sepertinya tidak menyadari kedatanganku.

Aku memutuskan untuk pergi namun suara Agnes menghentikan langkah ku.

"Gue yang pergi,lo sama Queen aja" teriak Agnes sambil berjalan menabrakku.

Vino berlari mengejar Agnes sambil meneriaki namanya.

Vino mengacak acak rambutnya,ia terlihat sedih dan bingung.

Aku berjalan mengambil kantong plastik di dalam kelas.Saat aku hendak pergi Vino menahan tangganku.Ia menangis di bahuku aku terdiam,kaki ku terasa kaku,tanganku tak kuasa untuk memeluknya,hatiku terasa perih.

"Andai gue ngga egois" ucapnya lirih sambil perlahan melepaskan genggamannya.

Aku berjalan meninggalkan Vino,sesekali aku menghapus air mataku.

"Lama banget" ucap Kirana yang sedari tadi menungguku.

Aku memberikan kantong plastik tanpa sepatah kata,dan beranjak pergi.

❤❤❤

Malam ini begitu dingin,sedingin hatiku yang tergores ini aku teringat jika tadi siang aku menerima pesan dari nomor tidak di kenal.

Aku segera mencari ponselku,setelah itu mengecek pesan itu.

From : nomor tidak di kenal.

Ini semua salah lo

Siapa sih sms gak jelas gini,batinku

Aku segera menghapus pesan tersebut.

"Non" teriak Mbak Asih sambil mengedor pintu kamarku

S T A Y.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang