23

288 11 0
                                    

Matahari menapakkan dirinya di sebelah timur,pagi ini aku sudah bersiap menuju Kanada,mama dan papa sudah memasukkan semua barang barangnya ke mobil,aku sedang mengangkut barang barangku dibantu oleh Mbak Asih dvan beberapa sepupuku.

Amanda,Raisa,dan Kirana berjanji akan datang ke bandara,mereka rela membolos demi aku.

Pukul 09.00 aku dan keluarga ku berangkat ke bandara.Aku duduk di kursi tunggu,jadwal penerbanganku pukul 11.00  siang.

Kulirik jam di tangan kiri ku pukul 09.20.

"Queen" teriak Amanda yang berlari dari kejauhan.

Aku segera berdiri dan berlari kecil kearah Amanda.Di belakang Amanda,Raisa dan Kirana berlari kecil kearah kami.

"Kenapa sih hari ini harus terjadi?" Ucap Amanda sambil menyeka air matanya dengan tangannya.

Aku memeluk erat Amanda,Raisa dan Kirana ikut memelukku.

"Baik baik ya di sana,jangan lupain gue,ntar kalo gue kesana pokoknya lo harus ajakin gue muter muter" ucap Raisa.

Aku memeluk Raisa.

"Gue bakalan kangen sama kalian" ucapku.

Amanda dan Raisa menyalami mama dan papaku.

"Gue bawa seseorang" ucap Kirana.

Di balik punggung Kirana,Zakki berjalan kearah ku Kirana beranjak meninggalkanku dan menuju Raisa dan Amanda yang sedang mengobrol dengan kedua orang tuaku.

"Baik baik ya di sana" ucap Zakki sambil memegang pundakku.

Aku memeluk erat Zakki,tak peduli dengan kejadian beberapa hari yang lalu.

"Gue udah besar Ki,lo ngga perlu khawatirin gue,gue bisa jaga diri kok" ucapku sambil melepaskan pelukanku.

"Kenapa lo jadi kaku gitu?" Tanyaku sambil tersenyum.

"Hehehe" ucapnya sambil mengaruk kepalanya.

"Udah lah Ki,kita kan mau pisah,gue kangen Zakki yang dulu" ucapku.

"Iya iya,gue bakal balik jadi Zakki yang dulu lagi kok" ucap Zakki.

"Semoga elo dapet cewek yang lebih baik dari gue" ucap ku.

"Tapi lo jangan jadi playboy" tambahku.

"Siap bos" ucap Zakki.

Aku berjalan menuju kedua orang tuaku diikuti oleh Zakki.

Berat rasanya harus meninggalkan mereka semua,dan sebisa mungkin aku harus menahan tangisku.

"Kenapa lo ngga stay di sini aja?" Tanya Kirana.

"Gue udah bilang berkali kali kan,mama sama papa ngga bisa ldran lagi" ucapku.

"Dari dulu mama sama papa ldran mulu" tambahku.

"Lo ngga deg-degan?" Tanya Kirana

"Kenapa deg-degan?" Ucapku balik bertanya.

"Kalau gue yang bakalan pindah ke Kanada pasti gue bakalan deg-dega karna ngebayangin hidup gue disana" ucap Kirana.

"Yang gue tau disana hidup gue bakal berubah seratus delapan puluh derajat sih" ucapku.

Kami mengobrolkan banyak hal,saling bercanda meledek dan mengingat ingat kenangan yang pernah ada.Sampai waktu menunjukan pukul 10.30 aku harus segera memasukkan barang barang ku ke bagasi pesawat.

"Gue bakalan kangen banget sama lo" ucap Kirana sambil memelukku.

"Gue juga bakalan kangen banget" ucap Raisa.

"Pokonya jangan lupa kita harus saling kasih kabar" ucap Amanda.

"Aku sayang kalian" ucapku sambil memeluk mereka.

"Oh iya kita punya sesuatu buat lo" ucap Kirana.

Kirana membuka tasnya dan memberikan kotak berwarna merah jambu.

"Ini apa?" Tanyaku sambil hendak membuka kotak tersebut.

"Bukanya nanti saat lo udah nyampe di Kanada" ucap Kirana.

"Gue juga punya sesuatu buat kamu" ucap Raisa sambil menyodorkan kotak kecil berwarna coklat tua.

"Kalo yang ini buka sekarang" ucap Raisa.

Aku membuka kotak tersebut,di dalamnya ada sebuah kalung emas berliontin bintang.

"Ini kalung couple kita berempat" ucap Raisa sambil menunjukkan kalung di lehernya yang sama persis dengan kalung yang ia berikan kepadaku.

"Makasih" ucapku.

Raisa memasangkan kalung tersebut dan memelukku.

"Dan ini buat lo,gue buat sendiri,gue belajar ini dari pembatu gue" ucap Amanda sambil memberikan syal rajut berwarna merah maroon.

"Gue sayang sama kalian semua" ucapku sambil memeluk mereka.

"Queen" teriak seseorang di belakangku.

Aku menoleh,Kak Mikha berlari kearahku diikuti ketiga temannya.

"Queen,kasih kesempatan gue ngomong berdua sama lo" ucap Kak Mikha.

Aku menoleh kearah mama,mama menganguk.Aku mengikuti Kak Mikha yang membawaku menjauhi keluarga dan sahabatku.

"Mau ngomong apa Kak?" Tanyaku.

"Kalo alasan lo pergi ke Kanada karna gue pacaran sama Rio,gue mohon batalin,karna asal lo tau Rio masih sayang sama lo,dia ngga pernah cinta sama gue" ucap Kak Mikha mulai meneteskan air mata.

"Aku pindah ke Kanada karna papa ku di tugaskan kesana Kak,dan ini juga bukan salah Kakak" ucap ku.

"Gue salah udah paksain perasaan Rio buat gue,Rio dari dulu cinta sama lo dan gue yang ngedeketin dia dan maksa dia buat jadian sama gue" ucap Kak Mikha.

"Plis Queen,gue mohon lo jangan pindah ke Kanada,Rio butuh lo,dia sayang banget sama elo" ucap Kak Mikha.

"Ini udah keputusan aku kak" ucapku

"Queen gue mohon lo baikan sama Rio,setidaknya lo tinggal sehari aja di sini dulu,biar Rio bisa ngomong perasaanny ke elo" ucap Kak Mikha.

"Kenapa Kakak ngomong kaya gini ke aku?" Tanyaku.

"Karna gue sadar gue nggak akan bisa maksain perasaan Rio yang hanya buat elo" ucap Kak Mikha.

"Cinta emang ngga bisa dipaksa Kak,tapi sekarang semuanya udah terlambat kak,aku udah nentuin pilihan hidupku buat pindah ke Kanada" ucap ku.

"Queen,gue mohon sekali aja untuk terakhir kalinya lo temuin Rio di sekolahan sekarang" ucap Kak Mikha.

"Ngga bisa kak,pesawat aku bakal berangkat 25 menit lagi" ucap ku.

Kak Mikha memelukku.

"Maafin semua kesalahan gue ya,setidaknya gue udah ngomong yang sejujurnya ke elo,kalo sebenernya gue ngga akan pernah bisa nyingkirin lo dari fikirannya Rio" ucap Kak Mikha sambil melepaskan pelukannya.

"Tapi semua emang udah terlambat" ucapku sambil tersenyum kecut.

"Gue ngga akan maksa lo kali ini" ucap Kak Mikha.

"Takecare" ucap Kak Mikha sambil memelukku kembali.

Setelah melepas pelukannya ia segera beranjak meninggalkan ku bersama teman temannya.

"Gue pamit dulu ya" ucapnya.

Aku berjalan kearah kedua orang tuaku.

"Queen" ucap Zakki.

Aku menoleh kearah Zakki.

"Baik baik ya disana,jangan lupa ngabarin gue kalo udah sampai" ucap Zakki.

Aku memeluk erat Zakki.Pelukan perpisahan.

Setelah itu aku segera berjalan menuju tempat pengangkutan barang bawaan.

Zakki,Amanda,Raisa,dan Kirana melambaikan tangan kepadaku.

S T A Y.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang