"Hoaamm. Gue ngantuk banget nih Lis ga kuat gue. Otak gue mendidih," ucap Jisoo yang sedang mati-matian menahan kantuk.
"Eh kalo lo tidur siapa yang merhatiin pelajarannya Pak Pri. Kasian." Lisa yang menaruh kepalanya di atas meja.
"Lo aja deh gantian yang merhatiin."
"Gue merhatiin ga merhatiin sama aja jadi panitia remidi fisika terus hehe. Lo kan jago fisika, perhatiin ya. Ntar ajarin gue. Oke?"
"Jago gundulmu, dapet nilai 6 aja syukuran gue."
Teeet!! Teeet!!
Seketika semua siswa langsung bangun dari tidur indahnya. YAAY!!
Rosé and the geng seperti biasa langsung menuju ke kantin agar dapat tempat duduk.
"Lo kemaren nanyain tentang Park Jihoon kenapa?" Tanya Jisoo tiba-tiba ingat.
"Oh itu, gue kemaren ketemu dia. Terus gue ngomong kalo gue liat dia di tempat foto copy-an itu."
"Lo ngasih tau yang dia utang itu ?" Tanya Jennie kaget.
"Yapsky."
"Anjir pasti malu banget dia. Lo ngawur Ros wkwkwk," ucap Jennie sambil tertawa.
"Kasian Jihun. Pasti dia menjalani masa-masa sulit," ucap Lisa dengan muka lesu.
"Sulitan menjalani hidup sama lo Lis," timpal Jisoo kemudian.
"Bener tuh!" Ucap Rosé dan Jennie bersamaan.
Saat mereka sedang asyiknya mengobrol, Jihoon lewat bersama teman-temannya.
"Park Jihoon, nanti jangan lupa. Oke?" Ucap Rosé dengan senyum penuh kemenangan dan hanya diambaikan oleh Jihoon.
"Weits mau ngapain kalian?" Tanya Jisoo curiga.
"Gue mau belajar bareng sama dia."
"KOK BISA?" Ucap Jisoo, Jennie, Lisa bersamaan.
"Pake susuk ya lo ?" Tanya Lisa kemudian.
"Hadeh. Gue cantik dari lahiriah," ucap Rosé sambil mengibaskan rambutnya.
"Ceritain woy," ucap Jennie tak sabar.
"Gue ngancem dia buat ngajarin gue matematika sama main basket. Kalo dia ga mau nanti bakal gue sebarin cerita yang di foto copy-an."
"Wah mantap abiz!! Gue ikut dong ?" Tanya Lisa dengan gaya kemimutnya.
Rosé, Jennie dan Jisoo memasang tatapan mematikan kepada Lisa.
"Hehehehe, ga jadi deh. Belajar fisika aja gue."
[][][][]
Setelah jam pelajaran terakhir selesai bel pulang sekolah pun berbunyi. Rosé segera menghampiri kelas Jihoon, berniat supaya Jihoon tidak melarikan diri.
Saat itu June kebetulan keluar dari kelas yang langsung dihampiri Rosé.
"Eh Jun, Jihoon masih di dalem ?" Tanya Rosé kepada June.
"Baru aja dia keluar, lo kurang cepet."
"Umm yaudah deh thanks ya. Oh iya Lisa tadi nitip pesen katanya kalo dia hari ini izin ga ikut latian dance dulu katanya bentrokan sama lesnya."
"Sebuah Lisa mikirin pelajaran, tumben banget dia."
"Yee, elo mah, bener juga sih ya. Yaudah gue balik ya."
June mengangkat ibu jari tangannya kepada Rosé.
Tiba-tiba June memanggil Rosé ketika ia sudah mulai berjalan pergi. "Ros tuh yang lo cariin di sini."
Rosé balik badan dan ternyata benar disitu ada Jihoon. Ia pun segera menghampiri mereka.
"Lo kemana aja? Jangan bilang lo mau kabur?" Rosé menanyain Jihoon dengan curiga.
"Gue habis dari toilet. Mau ngikut gue ke toilet juga?" Jihoon menggoda Rosé.
"Eng eng engga ih nyebelin lo. Kan lo habis dari toilet." Seketika pipi Rosé memerah.
"Kalo lo mau ikut, gue ke toilet lagi. Gimana?" Jihoon menanyai sambil berjalan perlahan mendekati Rosé.
"Heh sarap lo! Cabul banget sih."
Rosé melangkah mundur menjauhkan dirinya dari Jihoon yang semakin berjalan maju. Tetapi tubuhnya terpentok oleh dinding yang ada di belakangnya.
"Lo aja yang pikirannya ngeres!" Jihoon menoyor kepala Rosé ke samping lalu menjauh dari Rosé.
"Jun, sarap nih temen lo," ucap Rosé kepada June yang sedari tadi masih memperhatikan mereka.
"Sarap sarap tapi lo baper kan?"
"Um yakali gue baper sama tu bocah." Rosé terlihat malu-malu.
"Lo tu yang bocah. Ayok Ros jadi ga? Rumah lo atau gue?"
"Rumah lo aja deh. Gue lagi males pulang."
"Kalian mau ngapain?" Tanya June penasaran.
"Kepo," jawab Jihoon seadanya.
"Ati-ati Ros si Jihoon ganas wkwkwk."
"Awas kalo lo macem-macem," ucap Rosé sambil memberi kepalan tangan ke Jihoon.
"Ga ada yang napsu juga sama lo."
"Hih dasar cowok nyebelin!" Rosé langsung berbalik badan dan berjalan pergi.
"Woy jalan ke arah parkiran ke sana!"
Rosé lalu berbalik badan dan berjalan ke arah yang benar.
"Gue duluan ya Jun. Udah ditinggal jalan duluan sama pacar nih."
Rosé ternyata masih bisa mendengarkan perkataan Jihoon tadi. Seketika pipi Rosé memerah.
"Najis. Siapa juga yang mau jadi pacar lo," ucap Rosé sambil berbalik badan.
"APA? JADI LO MAU GUE JADIIN PACAR?" Teriak Jihoon menggoda Rosé.
"SARAP LO!!!" Rosé kembali berjalan menuju parkiran lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] stay +jihoon rosè
Fanfictionnae maeumsoge, jomplang "Please, stay with me!" -Jihoon "I'll always be by your side!" -Rose ©rempiyik 2017