3 demands

1.1K 167 12
                                    

Rosé yang merasa telah lelah berlari, akhirnya ia berhenti di sebuah ruang kelas yang sepi karena ditinggal penghuninya ke GOR.

"Stop haduh stop. Gue capek banget," ucap Rosé kepada Jihoon dengan nafas tersenggal-senggal.

"Gue juga capek. Lo lari cepet banget."

Mereka berdua duduk di lantai dan bersandar pada salah satu tembok.

Jihoon memulai pembicaraan setelah ia berhasil bernafas dengan normal. "Gue minta tolong sama lo. Jangan sebarin cerita tadi."

"Cerita yang mana ya ? Aduh gue mulai amensia nih."

"Aish, ck."

"Ehehe. Iya iya, kecuali kalo lo ga mau ngabulin tiga permintaan gue."

Jihoon menaikkan alisnya karena tanda tidak mengerti apa yang dimaksud Rosé.

Rosé memberi jeda sejenak lalu melanjutkan kalimatnya. "Terserah lo aja sih. Milih i keep your secret or--"

"Apa permintaan lo ?" Ucap Jihoon memotong kalimat yang diucapkan Rosé.

"Nah gitu dong." Rosé merasa menang mutlak.

"Pertama ajarin gue matematika, kedua ajarin gue main basket, ketiga uumm nati gue kasih tau lagi."

"Bentar. Gue mau ralat permintaan lo. Yang pertama kita beda jurusan lo IPA dan gue IPS, jalas materi matematikanya beda."

"Kalo masalah materi beda, lo kan anak olimpiade matematika, pasti otak lo nyampe juga sama matematikanya IPA."

"Lah lo bisa tau gue anak olimpiade matematika darimana ? Tadi aja lo bilang kalo ga kenal gue sama Seonho," tanya Jihoon curiga.

"Gue bercanda itu hehe. Siapa juga yang ga kenal Park Jihoon anak basket yang ganteng, tapi menurut gue engga."

"Ck. Terus yang kedua lo ngapain minta suruh ngajarin main basket ?"

"Gue pengen aja," ucap Rosé dengan senyumnya.

"Ga yakin gue. Pasti ada apa apanya."

"Umm gu-gue selalu remidi dipelajaran basket. Puas lo!" Ucapannya Rosé membuat Jihoon tertawa ngakak.

"Terserah lo deh, gue mau balik ke kelas dulu miss remidi," ucap Jihoon sambil menahan tawa seraya berdiri meninggalkan Rosé.

"Eh eh eh lo mulai ngajarin gue besok siang pulang sekolah. Jangan lupa!" teriak Rosé saat Jihoon menjauh.

Jihoon hanya melambaikan salah satu tangannya dan tetap berjalan.

[][][][]

Rosé kini sedang menghampiri teman-temannya yang sedang makan di kantin.

"Kemana aja lo ? Ditungguin dari tadi nih. Udah pesen belum ?" Tanya Jisoo yang sedang mengaduk mie ayamnya.

"Oh ada urusan bentar tadi. Udah kok kayak biasa bak--"

"Bakso dan susu pisang ditambah camilan cilok cihuuyy," ucap Lisa sambil mengerucutkan bibirnya.

"Gue gaplok nih Lis bibir lo," ucap Jisoo bercanda.

"Hehehe joesonghamnida, saranghae eonni!" Ucap Lisa dengan tangannya membentuk love sign.

"Jennie belum ke sini dari tadi ?" Tanya Rosé sambil melihat-lihat ke area warung-warung.

"Belum. Tadi sih katanya dia masih ada urusan gitu," jelas Jisoo yang diikuti anggukan Lisa.


"Eh makasih Bude Sumi, tadi harusnya aku aja yang ngambil ke sana," ucap Rosé setelah makanan dam minumannya tiba.

"Ndak papa Mba Rosé. Silahkan dinikmati mba."

"Sip bude," ucap Rosé sambil memberi acungan jempol ke Bude Sumi.

"Eh kalian inget ga aku pernah cerita tentang Park Jihoon," ucap Rosé sambil mengaduk susu pisangnya.

"OH PARK JIHOON YANG GANTENG ITU ?" Teriak Lisa dengan semangat membara.

Dan seketika semua mata memandang ke arah meja mereka.

"Anjir lo bikin gue malu Lis," ucap Jisoo sambil menundukkan kepala.

"Mampus. Malu banget gue," ucap Rosé gantian sambil menundukkan kepalanya.

"Hehehe maapin saya eonnie eonnie. Kebablasan nich."

======================

Gimana nih manteman ? Tulung pendapatnya dong buat work ini ☺️

[2] stay +jihoon rosèTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang