Hari Minggu. Hari menunggu. Tanggal merah. Kesibukan yang tertunda. Jadwal-jadwal macet di buku agenda. Pagi yang biasa. Matahari terbit seperti biasanya. Televisi. Gosip. Korupsi. Angan-angan kuasa. Secangkir kopi yang diseduh begitu-begitu saja. Berbagai cerita pilihan tentang dosa-dosa.
Sepercik sinar menyusup dari jendela. Seperti kilau pisau yang menyambar pada luka yang masih menganga.
Tidak ada yang benar-benar menikmati hari libur. Masing-masing orang sibuk menyiasati kesepiannya sendiri mencari penghibur. Untuk kabur. Atau bertadabbur?
-syamsesareang-

KAMU SEDANG MEMBACA
Merawat Luka
Poetry"aku mencintaimu dengan hati yang terlunta-lunta. dengan kalimat yang terbata-bata."