Di hidungmu yang mangir, Imana
Gunung-gunung menguncup
Dan berarak awan mengecupmu
dengan nafas daun-daun usai hujan
menghitung luas bumiAdakah kerinduan
yang deritanya tak mampu
digantikan puisi
atau kopi?Aku kembali
mengecup kening
cangkir kopi
yang selalu beraroma
kamu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Merawat Luka
Poesía"aku mencintaimu dengan hati yang terlunta-lunta. dengan kalimat yang terbata-bata."