-75-

33 3 0
                                    

Di hidungmu yang mangir, Imana
Gunung-gunung menguncup
Dan berarak awan mengecupmu
dengan nafas daun-daun usai hujan
menghitung luas bumi

Adakah kerinduan
yang deritanya tak mampu
digantikan puisi
atau kopi?

Aku kembali
mengecup kening
cangkir kopi
yang selalu beraroma
kamu.

Merawat LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang