Bab 10

4.6K 208 0
                                    

(Mulmed is Bryan Bramasta Waliston)

KRIING!!(bel istirahat)

"Kantin yukk!" Ajak rina pada ke tiga kawannya
"Yukk" jawab serempak anna dan liana
"Kalian duluan aja" ucap angel setelahnya berlalu pergi tanpa menunggu jawaban dari kawannya
"Woi angel! Ck, si anying selalu begitu" decak sebal pun terdengar dari mulut anna
"Udahlah, mungkin dia ada urusan, yuk pergi" ucap liana santai.

Pov Angel

Aku sengaja pergi dari mereka supaya aku bisa leluasa membuka data-data terbaru dari teman ku Gesha, Algesha Martin salah satu mata-mata dari geng Hellest.

Kubuka data terbaru di sebuah alat yang dibuat oleh vannesa, Vannesa Zavarin Flores. Cewek cerdas, cantik dan multitalent, dia pandai membuat alat-alat canggih terbaru bahkan belum legal dan dia lah yang selama ini membuat segala macam alat hanya untuk membantu ku sekaligus Partner sewaktu aku masih di Gangster Hell Ruthless.

Kubuka alat canggih yang selama 4 bulan terakhir belum ku buka.
Di dalam nya terdapat 2 info yang dikirim oleh Gesha.
Info pertama :
Gangster Hell Ruthless telah beroperasi di Indonesia dengan diketuai oleh Bryan Bramasta Waliston, anak buah yang ada di Indonesia sekitar 1000 orang terdapat 4 cabang di Indonesia.
Info kedua :
Gangster hell Ruthless memiliki senjata terbaru yang dikirim dari amerika serikat, senjata ini seperti jarum kecil kasat mata dengan alat tembaknya seperti pulpen yang bisa dibawa kemanapun, sekali tembakan ampuh membuat lawan sekarat bahkan dapat meninggal jika terkena belakang leher atau tepat dijantung, bereaksi selama 3 detik dengan perkiraan serangan jantung sehingga tidak ada orang yang tau bahwa orang tersebut mati karena di tembak, karena jarum tersebut larut selama 3 detik sehingga tidak terdeteksi.

Jam ditangan ku berkedip 3 kali menandakan salah satu kawanannya menghubunginya.
Kusentuh alat ditelinga ku yang baru saja kupasang lalu terdengar suara serak serak basah khas seorang lelaki yang kutebak itu Gesha
"Heyy angel my lady cat, my queen, my baby girl, my..." ucapan gesha ku potong dengan segera sebelum sapaannya itu membuat telinga ku pengang
"Berisik ges! Ada apa lo nelpon gue" ucap ku sebal
"Ish basa basi dulu kek, gue kan kangen ama lo, lo jahat banget gk pernah nelpon gue, apa sih salah gue sama lo, kan..."
"Astagaaa geshaaaa lo anjing banget ya! Gak ada basa basi ini masalah penting! Cepet kasih tau gue sebelum kepala lo gue putusin dari tempatnya!!" Bentakku kesal yang dibalas kikikan jahil khas seorang gesha.
Memang Gesha cowok paling bawel dan berisik jika berkumpul bersama mereka, selama aku masih bersama mereka memang terasa asik kecuali saat menjalankan misi setiap orang yang bekerja bakalan berubah 180 derajat.
"Ok back to topic, gue hanya mau bilang hati-hati sama lo, bryan bakalan nyusul lo kesana" ucap gesha serius yang hanya ku balas dengan satu kata "terus?"
"Astaga Angel! Gue udah serius gini, lo kebiasaan deh!" Pekik gesha kesal yang membuatku terkikik tertahan
"Ya terus harus gimana gesha, lo tau kan gue gimana, gue gk akan takut sama dia dan kalau pun gue takut itu hanya dalam mimpi" ucapku meyakinkan
"Iya deh, gue hanya ingin bilang bryan datang bukan hanya sekedar datang dia bakalan mencari kelemahan lo jadi gue harap lo menjauh dari teman-teman lo" ucapnya memperingatkan
"Iya yaudah deh gue masuk kelas dulu, bye" putus ku sepihak tanpa menunggu jawaban nya.

Pov end

Tanpa diketahui angel ada yang mendengarkan diseberang sana, yang ternyata dia adalah andrew.
Ya andrew sempat meletakan alat penyadap yang diletakkan dikerah angel sehingga angel tidak mengetahuinya.
"Gue akan selalu jagain lo angel" ucap seorang cowok bermata hitam tajam yang menatap lurus kearah langit memandang awan yang bermacam bentuk.

Dikelas

Angel langsung duduk dibangku dan melihat sekitar ternyata kawannya belum kembali.
Baru berpikir akan menyusul terlihat anna, liana dan rina datang secara serempak masuk kedalam kelas.
"Hoy ngel, lo kemana aja sih, kok gak nyusul?" Tanya anna
"Lagi malas kekantin" jawab angel datar
"Oo ngel lo.." baru aja liana ngomong suara bass menghentikan ucapan liana
"Angel! Lo tadi ngapa gk kekantin?" Tanya stevan yang tiba-tiba saja datang kekelas dengan ketiga kawannya ikut masuk
"Kenapa?" Tanya angel singkat
"Nih roti untuk lo gue tau lo belum makan" tawar stevan pada angel sambil menjulurkan tangan yang berisi roti keju, seketika entah mengapa angel melirik rina yang raut wajah nya seperti sedih namun ditutupinya.
"Harus gue terima?" Tanya angel yang sekarang menatap stevan tanpa ekspresi
"Tentu" ucap stevan sambil tersenyum manis
"Thanks" ucap angel menerima roti pemberian stevan
"Tapi lain kali lo gak usah kayak gini, gue gak suka" lanjut angel dingin dan menatap tajam stevan yang membuat stevan melunturkan senyum nya menjadi senyum kecut.
"Kenapa?" Sekarang giliran stevan yang bertanya
"Karena seseorang lebih butuhin perhatian lo! Dan juga gak ada gunanya lo care gini sama gue but thanks untuk roti lo" jawab angel sekarang tatapannya menuju buku yang dipegangnya dan menutup telinganya dengan headset tanda gak ingin diganggu.
Stevan yang mengetahui angel menolaknya secara tak langsung walau belum mengatakan apapun membuat stevan menciut dan pergi begitu saja tanpa sepatah kata pun sedangkan rina yang melihatnya hanya menatap punggung stevan nanar.

------------------------ & ----------------------
Thanks untuk kalian yang tetap membaca cerita ini.
Cerita selanjutnya kemungkinan hanya kawan-kawan Angel saja.

Bantu vote dan coment nya ya guys!!

Thank you :*

By : Ardina_AR

COLD ANGEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang