---Narator---
Kamp pindah jauh ke dalam hutan, di teritori rusa raksasa yang berkamuflase dengan pepohonan. Awalnya mereka tidak menerima kehadiran para ranger. Tapi semenjak melihat Eren, mereka tunduk.
Eren berdiri di atas batu besar, mengulurkan tangannya ke udara. Seeor rusa jantan mendekatinya. Tingginya hampir tiga kali tinggi Eren. Ditambah tanduknya, mungkin empat kalinya Eren.
Mata hitam rusa itu mengedip, membasahinya dengan air mata. Hanya Eren yang mengerti tatapan rusa itu.
Hembusan napas rusa itu meniup rambut Eren sebagai tanda perpisahan. Ia kembali ke hutan bersama betina-betina di kelompoknya.
"Eren," panggil Reiner di kejauhan. Ia berdiri bersama Oluo dan Mike yang memapahnya.
"Mereka mengosongkan wilayah. Nanti malam Raja ke sini."
Reiner mengangguk, menoleh ke arah pemuda kurus yang duduk di dalam mobil jeep. "Bertolt, siapkan peledak."
Mereka bertiga bergabung dengan dua mobil jeep yang parkir di balik semak-semak. Ada wajah baru yang bergabung dengan mereka. Eld dan Gunther. Ahli ranjau.
Hange menghampiri Eren lalu menepuk punggungnya. "Maaf, ya, Eren."
Pandangan Eren beralih ke kejauhan. Levi datang dengan satu koper persegi panjang. Ia berpapasan dengan rusa-rusa raksasa itu.
"Jadi selama ini kau main sampai sini, bocah?"
Eren menunduk menyesal.
"Tenang saja~" Tangan Hange melingkari bahu Eren. "Eren kan raja hutan. Siapa yang nggak takut sama Eren?"
"Hange!"
"Oke~ I'm coming, Sir Erwin~"
Sementara si lunatik itu bergabung dengan Erwin, Levi mengajak Eren ke karavan. "Hei, bandel! Kau masih mau melawan Raja?"
Dibukanya kursi lipat di belakang karavan untuk menunggu Levi menaruh kopernya. "(Name) sudah tahu belum?"
Levi keluar karavan, membawa PGM Hecate II Rifle, dan berlatih membidik.
Senapan dengan bobot 13.8 kilogram itu ia angkat dengan mudah. Beberapa partnya ia minyaki sehingga mudah saat mengokang. Ia berlatih mengganti magazine dengan cepat, memutar scope, lalu membidik Eren yang sebal tidak ditanggapi.
"Heichou!" bentak Eren, mencengkeram ujung hecate. Levi akhirnya menurunkan senjata beratnya. "Heichou dengar suara mereka lagi, ya?"
Mata zambrud itu sangat khawatir. Levi melihat butir-butir keringat dingin kecil di pipi anak itu. Matanya benar-benar seperti mikroskop saat ini.
"Buat apa khawatir begitu, Eren? Memangnya aku bakal kalah karena hal sepele ini?" Levi tersenyum, mengelus kepala Eren. "Kau sudah dewasa. Belajarlah percaya rekanmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hunter's House (Complete)
Fanfiction[Reader x Levi x Eren] Kehidupan camp sepertinya menyenangkan. Tapi bagaimana kalau kau tinggal di rumah ala camp Mr. Ackerman selama 1 bulan, terisolasi dari dunia luar, dan tidur dengan suara binatang malam mengerikan menemanimu...? Kau yakin bisa...