Story 7. Stay

1.4K 216 22
                                    

---Narator---

"Lepas!!"

"Dasar idiot! Memangnya ngapain aku cerita-cerita soal Eren segala?"

Levi memelukmu sambil menahan sakit karena kau menendang tulang keringnya.

"Kau jahat, kau jahat, kau jahat!"

"Hentikan, Idiot..."

"Lepaaas!"

Levi akhirnya melepas pelukannya lalu menyentil dahimu keras-keras.

"Aku sedang mengetesmu, Idiot. Kalau kau masih mau tinggal di rumahku, kau harus tahu semuanya."

"Baka... Mana bisa aku diam saja kalau aku tahu kenyataannya? Selama ini kau pembunuh. Terus... Eren itu lycan. Terus di hutan ini ada titan... Aku tidak mau kerja di sini lagi! Aku mau bawa Eren keluar dari sini!"

Levi mendegus kesal. "Berarti kau gagal."

"Eh?"

"Silahkan bawa Eren ke kota. Aku mau mandi air panas di rumah."

Levi melewatimu dengan cuek. Kau semakin kesal. Mukamu panas. Kau mengejarnya dan menarik tangan kanannya.

"Sakit, Idiot!"

"Ne... Bilang yang jujur. Tadi itu Sir Levi ngerjain aku, ya? Iya??" kau membentak galak.

"Tapi kau sudah bilang 'tidak', kan? Jadi silahkan pulang ke kota asalmu."

"Chotto matte!!!" Kau berdiri menghalangi Levi. "Kalau Sir Levi bilang tadi itu ujian, aku pasti jawab 'iya'...," rengekmu.

"Dasar idiot... Mana ada ujian dikasih tahu dulu?"

"Tapi aku masih mau kerja di sini."

"Cih!"

"SIR LEVI!!!!"

###

Hari demi hari pun berlalu. Levi belum bicara. Dia menganggapmu tidak ada sekalipun kau berdiri di depannya.

Ia tidak memecatmu atau menyuruhmu membereskan tenda sofamu yang rusak. Ia tidak menyuruhmu mengerjakan ini atau itu. Malah dia menyuruh Hange membereskan rak buku.

Hampir dua minggu kau di rumah tsundere Levi. Sepertinya Levi masih ingin kau tinggal di sini tapi gengsi memintamu.

Siang itu kau menghangatkan daging kaleng untuk makan siangmu. Kau bergabung dengan Levi dan Eren di meja bulat.

Canggung.

Hening.

"Eren, kau mau tambah daging?" tanyamu, melihat Eren yang terus mencomot sarden Levi.

Eren langsung mencomot dagingmu dan... Levi memukul tangannya.

"Bilang apa, Eren?"

Eren memajukan bibirnya. "Terima kasih, (Name)."

Pipinya merona karena menyebut namamu.

Kau senang karena Eren setidaknya masih menganggapmu ada.

Setiap malam, kau tidur di sofa ruang tamu, ditemani Hange yang tidur di sleeping bed-nya. Kadang Hange pergi patroli bersama Erwin sehingga kau tidur sendirian.

Lucunya, waktu kau bangun, kau menemukan Eren meringkuk di bawah sofamu, memeluk buku Hansel dan Gretel.

Fenomena ini semakin membuatmu yakin. Levi masih ingin kau tinggal di rumahnya. Eren masih membutuhkanmu. Dan Hange jelas masih menjodohkanmu dengan Levi.

The Hunter's House (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang