---Narator---
2 hari kemudian...
"Oke, Oluo! Thanks buat hari ini!" seru Hange, melambaikan tangan ke traktor.
Pria berpotongan belah tengah bernama Oluo memundurkan traktornya. Ia berganti posisi dengan temannya lalu bergabung dengan Hange.
Jalan raya tertutup tanah longsor. Pohon-pohon tumbang sudah disingkirkan. Kantor ranger Hange Zoey yang tertimpa pohon sudah ditangani.
"Hei, Hange, Oluo!"
"Oi, Mikeee!!" Hange memekik girang sambil menemui pria berkumis tipis yang turun dari traktornya.
"Sayang, ya. Rumahmu satu-satunya rusak."
"Yeah... Tapi kan aku masih punya tenda di rumah Levi," Hange berbinar-binar.
"Kau tinggal di kantorku saja, Hange," usul Erwin, setengah hati.
"Sir Erwin masih segar seperti masa muda," ujar Mike sambil menjabat tangan... em... kiri Erwin.
"Michigan Peak semakin buruk namanya. Dari pendaki gunung yang menghilang setiap tahunnya sampai longsor separah ini. Mungkin ini saatnya aku bergabung dengan squad-mu," usul Mike.
Erwin menggeleng. Matanya tetap memandang gunung di kejauhan yang ditelan birunya langit siang.
"Sudah banyak orang yang meninggal karena serangan beruang. Aku tidak ingin mendengar nama anggota squad-ku ada di daftar kematian Michigan Peak," ujar Erwin, menyadari kehadiran Jean di kursi roda.
"Hee... Anak itu babak belur kenapa?"
"Karena 'itu'," singkat Erwin.
Mike menggelengkan kepalanya sambil berdecak lidah. "Masih bungkam soal itu."
Erwin memperhatikan Hange yang bersemangat mencoba memencat tangan Jean yang diperban. Mereka berisik melebihi suara mesin traktor.
"Tugas kami adalah menjaga 'makhluk itu' dan 'legendanya' tetap di sini."
###
Levi's House...
Eren pulang. Seperti biasa tubuhnya luka-luka karena sesuatu.
Dua hari terakhir ini kau sibuk membersihkan rumah. Setelah diceramahi, Eren membantumu bersih-bersih.
Levi belum lancar menggerakan tangan kanannya. Seperti penari balet kehilangan kakinya, Levi kehilangan aset berharganya.
Kau sering melihat Levi duduk di ujung ranjang, memegang winchester rifle kebanggaannya dengan murung.
"Heichou!" Eren selesai membersihkan atap. Ia duduk di sebelah Levi, khawatir pria itu memikirkan tangannya lagi.
"Bocah," dengus Levi, menarik kepala Eren ke bahu kanannya yang diperban.
"Kau masih merasa bersalah, bocah?" suara Levi menjadi berat. Eren mengangguk. "Dasar bodoh... Kalau kau tidak membawaku kemari, aku bisa mati kecapean lari ke rumah."
Levi mengusap kepala Eren dengan tangan kanannya dan mengecup ubun-ubunnya.
Ada bau yang berbeda.
"Kau habis dari 'benteng'?"
Eren melepaskan kepalanya dan menatap Levi dengan serius.
"Cih! Pantas saja werewolf itu ke sini."
"Raja masih hidup."
Mata Levi membesar.
"Aku akan membunuhnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hunter's House (Complete)
Fanfic[Reader x Levi x Eren] Kehidupan camp sepertinya menyenangkan. Tapi bagaimana kalau kau tinggal di rumah ala camp Mr. Ackerman selama 1 bulan, terisolasi dari dunia luar, dan tidur dengan suara binatang malam mengerikan menemanimu...? Kau yakin bisa...