Hukum Sholat Menghadap Sutroh

5.5K 141 2
                                    

📚 *HUKUM SHOLAT*
*MENGHADAP SUTROH*

Penjelasan sutroh
_

Sutroh yang dimaksudkan di sini adalah penghalang atau pembatas. Pembatas di sini dipasang di depan imam atau orang yang shalat sendirian ketika shalat, berupa tongkat atau selainnya dengan tujuan untuk menghalangi orang yang akan lewat di hadapannya ketika shalat.

Hukum Shalat Menghadap Sutroh

Menurut mayoritas ulama, jika seseorang shalat sendirian atau sebagai imam disunnahkan baginya shalat menghadap sutroh supaya dapat menghalangi orang lain yang akan lewat di hadapannya.[1]

Dalil Pendukung

Dalil yang menunjukkan disyari'atkannya shalat menghadap sutroh terdapat dalam hadits Abu Sa'id Al Khudri, Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallambersabda,

إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ فَلْيُصَلِّ إِلَى سُتْرَةٍ وَلْيَدْنُ مِنْهَا

"Apabila salah seorang di antara kalian shalat, hendaknya ia shalat dengan menghadap sutroh dan mendekatlah padanya" (HR. Abu Daud no. 698). An Nawawi mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sebagaimana dalam Al Khulashoh (1/518). Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam Shohihul Jaami' (651).

Perintah di sini dibawa kepada hukum sunnahdengan alasan sebagai berikut.

Pertama: Terdapat dalil pemaling dari perintah ke hukum sunnah berikut ini.

(1) Dari 'Abdullah bin 'Abbas radhiyallahu 'anhuma, ia berkata,

أَقْبَلْتُ رَاكِبًا عَلَى حِمَارٍ أَتَانٍ ، وَأَنَا يَوْمَئِذٍ قَدْ نَاهَزْتُ الاِحْتِلاَمَ ، وَرَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - يُصَلِّى بِمِنًى إِلَى غَيْرِ جِدَارٍ ، فَمَرَرْتُ بَيْنَ يَدَىْ بَعْضِ الصَّفِّ وَأَرْسَلْتُ الأَتَانَ تَرْتَعُ ، فَدَخَلْتُ فِى الصَّفِّ ، فَلَمْ يُنْكَرْ ذَلِكَ عَلَىَّ

"Aku pernah datang dengan menunggang keledai betina, yang saat itu aku hampir menginjak masa baligh, dan Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam sedang shalat di Mina tanpa menghadap dinding. Maka aku lewat di depan sebagian shaf kemudian aku melepas keledai betina itu supaya mencari makan sesukanya. Lalu aku masuk kembali di tengah shaf dan tidak ada seorang pun yang menyalahkanku" (HR. Bukhari no. 76, 493 dan 861).

Ibnu Hajar rahimahullah menjelaskan bahwa yang dimaksud (إِلَى غَيْرِ جِدَارٍ) adalah,

إِلَى غَيْر سُتْرَة قَالَهُ الشَّافِعِيّ

"Tanpa menghadap sutroh, sebagaimana dikatakan oleh Asy Syafi'i."[2]

Ibnu Hajar menyebutkan bahwa hal ini dikuatkan dengan riwayat Al Bazzar dengan lafazh,

وَالنَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي الْمَكْتُوبَة لَيْسَ لِشَيْءٍ يَسْتُرهُ

"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat wajib dan di hadapannya tidak ada sesuatu sebagai sutroh."[3]

Mengenai hadits di atas, Ibnu Baththol rahimahullahmengatakan,

أن الإمام يجوز أن يصلى إلى غير سُترة

"Imam boleh shalat tanpa mengahadap sutroh."[4]

(2) Dari Abu Sa'id Al Khudri, ia berkata, Nabishallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ إِلَى شَىْءٍ يَسْتُرُهُ مِنَ النَّاسِ ، فَأَرَادَ أَحَدٌ أَنْ يَجْتَازَ بَيْنَ يَدَيْهِ فَلْيَدْفَعْهُ

Inspirasi HijrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang