Tepat jam 4.30 pm kegiatan ngajar mengajarkan pun selesai.
"Caroline kita ke bar yuk!" ajak Grace sambil menepuk pundak ku.(Merapikan buku kedalam tas) "Hmm gimana iya Grace? Aku lagi males pergi bar. Aku mau pulang aja deh"
(Memegang dahi ku) "kamu udah baikan kan, caroline? Sejak kapan seorang caroline diajak ke bar menolak? Biasanya juga paling semangat kalau diajak ke bar"
(Mengangkat bahu) "Entahlah... rasanya aku mau buru buru pulang kerumah."
"Okey deh, ayo buruan rapi in bukunya."
"Iya bawel banget sih. Ayo!"
Aku dan Grace pun keluar dari kelas, sesampainya di pintu gerbang, aku dan Grace sudah ditunggu oleh pacar masing masing.
"Ayo!" kata Sam dan Gabriel berbarengan.
Grace udah naik motornya Sam, sedangkan aku masih berdiri memandangi Gabriel lebih tepatnya sih melamun... "Sayang, ayo naik!"
"Caroline, kamu gak mau pulang?" Kata Grace yang geleng geleng kepala melihat sikap ku yang aneh.
"Ah..eh.. aku pulang naik taksi aja deh," ujarku kikuk.
"Kan kita mau ke bar" ujar Gabriel.
(Menepuk dahi) "Oh iya, caroline gak mau ikut ke bar Sam."
"Lah kenapa sayang? Kamu masih sakit." (memegang kepala)
Aku bingung sama kamu Gabriel, kamu masih bisa aja bersikap manis didepanku tanpa ada rasa bersalah karna sudah berselingkuh dibelakangku. Kamu pikir aku gak tau apa, aku membatin.
"Sayang, are you okey?"
"Eh..duh aku mau naik taksi aja. Bye," kataku yang langsung pergi meninggalkan Grace, Sam, dan Gabriel.
"Sayang!" panggil Gabriel tapi aku tetap berjalan ke depan tuk menaiki taksi.
Sekarang aku sudah berada di dalam taksi. Taksi pun sudah meluncur ke kediaman rumahku.
Sesampainya dirumah akupun langsung masuk kedalam rumah. Saat aku tepat berada didepan kamar mami, betapa terkejutnya aku melihat mami yang sudah tersungkur alias pingsan di lantai.
"Oh my god, mami? Mami kenapa kau bisa seperti ini?"
Akupun langsung menelpon ambulan. 10 menit berlalu ambulan pun datang dan langsung membawa mami kerumah sakit.
20 menit berlalu dokter pun keluar dari ruang dimana mami berada. "Dok, bagaimana kondisi mami saya? Dan apakah saya sudah boleh melihat mamiku?" tanyaku cemas.
"Mami kamu baik baik saja, iya silahkan," ujar dokter tersebut dan langsung pergi begitu saja.
"Mom, kau sudah sadar?"
Mami hanya mengangguk. "Qur.. Qurrota," panggil mami saat aku mau duduk di sofa.
(Menghela nafas) "Mom, aku lebih senang kau panggil aku dengan sebutan dear dari pada apa itu Qurrota 'ayun?"
"Apakah kamu tidak mau cari tahu arti dari namamu itu? Setiap aku panggil kamu dengan sebutan dear aku tidak terasa sejuk namun jika aku panggil Nama mu dengan Qurrota 'Ayun jiwaku terasa sangat sejuk"
(Tersenyum sinis) "Mom, gak terpengaruh lah dari nama jadi sejuk jiwanya."
"Mami juga tidak tahu, i only hope, one day you will like your name. Ingat! Msmi sangat merasa sejuk jika memanggil mu dengan Qurrota 'ayun."
🌼🌼🌼
3 bulan pun berlalu... pagi itu aku melihat mami dengan fashion yang sangat berbeda dan aku sangat terkejut melihat mami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Inspirasi Hijrah
روحانياتBerhijrahlah semata-mata karena Allah.. ''Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa yang ada pada diri mereka'' (Ar-Rad : 11) Berpegang teguh pada Al-Qur'an dan As-Sunnah dgn pemahaman Salaf, In syaa Allah...