Chapter 31 - Aurora

82.2K 3.9K 5
                                    

[As Aurora in media]

Author's POV
"Huh!" Kendra langsung bangkit terduduk dan dengan napas terengah-engah, seolah dirinya kehausan akan udara. Matanya menyipit berusaha melihat jam dinding kamarnya.

Lagi, lagi Kendra terbangun karena mimpinya.

Sejak kejadian hari itu, bayangan tentang kecelakaan pesawat jatuh terus saja terputar dalam mimpinya.
Entah apa yang salah dengan dirinya belakangan ini.

Dengan langkah beratnya, ia melangkah keluar dari kamarnya hendak mengambil air minum karena kehausan.

Saat ia membuka pintu kamar, perhatian Kendra tertuju pada Aaron dan Aurora.

Sudah hampir jam sepuluh, tapi kedua orang itu masih saja bercanda dan tampak sedang membicarakan sesuatu,

"Apa yang kalian bicarakan?" Tanya Kendra sambil menguap.

👑

Gadis itu melirik jam tangannya dan mengerucutkan bibirnya. "Kau selingkuh ya, kak?" Bisik Aurora ketika ia mendekati telinga Aaron.

"Apa-apaan! Tidak, Aurora." Aaron terkekeh sembari mengelus rambut hitam panjang milik Aurora. Merasakan helai per helai rambut hitam legam yang lembut itu.

"Tidak apa-apa, kak. Beritahu aku dan aku akan segera melaporkannya kepada istri tersayangmu!" Ancam Aurora dengan nada yang pelan namun terdengar sangat menyengkak.

"Kau bahkan berada dipihaknya sekarang!" Desis Aaron pelan.

Keduanya tertawa, sudah lama mereka tidak tertawa bersama karena Aurora tetap masih harus menyelesaikan studinya di Brooklyn.

"Apa yang kalian bicarakan?" Tanya Kendra yang baru saja bergabung bersama mereka.

Keduanya tersentak lalu tertawa menatap Kendra yang memakai sleep shirt putih, dengan wajah dan penampilannya yang sama-sama kusut.

"Kau bisa tertawa juga ternyata," lanjut Kendra dengan langkah berat, hendak mengambil air.

"Kau belum tidur?" Tanya Aaron, ia sedikit merasa bersalah karena sudah meninggalkan wanita itu tadi. Untung saja Aurora datang dan menemaninya.

"Kau tidak bertanya kepadaku, kak?" Tanya Aurora dengan bibirnya yang manyun.

Belakangan ini, perhatian kakaknya yang biasanya berlebih itu jarang lagi tertuju padanya, dan Aurora yakin perhatian itu pasti lari kepada Kendra sekarang.

Meskipun tidak ditunjukkannya langsung, ia tahu betul kakaknya ini pasti sangat menyayangi Kendra.

"Aurora, tinggallah disini lebih lama lagi," pinta Kendra, ia menyodorkan botol air dingin kepada Aurora dan mengajaknya duduk di sofa empuk itu.

Aurora hanya tersenyum melirik kakaknya itu. Berharap kakaknya itu iri dengannya yang sedang diajak Kendra duduk dan mengobrol bersama.

"Aku ingin tidur memeluk kakakmu lagi," bisik Kendra.

Keduanya tertawa melirik Aaron yang masih sibuk mencari botol air dingin di kulkas, mengira Kendra akan memberikannya tadi. Tapi Kendra malah memberikan botol air dingin menyegarkan itu kepada Aurora.

✅ A Missing PartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang