HAIIIII MAAF SEKALI AKU BARU UPDATE!!! KALIAN TAU BERADA DI SENIOR CLASS ITU TAK MUDAH KAWANN *oke curcol* AKU HARUS MENGHADAPI BERBAGAI UJIAN YANG TAK BISA DIHINDARI. DAN KALIAN HARUS TAU SEBENARNYA BESOK AKU UJIAN SEKOLAH TAPI AKU MALAH MENDAPAT PENCERAHAN UNTUK MELANJUTKAN CERITA INI. OKE AKU TAK AKAN BANYAK BICARA LAGI
CHECK THIS OUT
===============================================================================
Sumpah hari ini bener-bener hari pertama sekolah yang tak pernah terbayangkan olehku. Pertama saat masuk aku langsung di bully kakak kelas, kedua di tolongin kakak kelas ganteng pas lagi di bully, ketiga aku bisa kenalan dan punya temen sebaik Kania, dan yang terakhir aku mendapat senyum dari sosok lelaki misterius. Oh astaga betapa complicated-nya hari ini. Tapi hal yang paling-paling tidak bisa kulupakan adalah sosok kakak kelas yang menolongku dari tikaman Natasya jelmaan iblis nan cantik jelita. Huhh mengingat Natasya membuatku ingin menjambak rambutnya yang hitam panjang itu. Oke back to topic, aku masih tak tahu siapa nama kakak kelas yang menolongku tadi. Tapi aku sudah begitu terpesona dibuatnya. Oh Tuhan! Kenapa aku menjadi begini? Belum lagi sosok anak laki-laki misterius didepan pintu kelasku yang tersenyum kepadaku. Siapa sebenarnya mereka berdua? Mengapa mereka berdua membuatku terpesona akan ketampanan mereka?
“Just stop it Charolline! Kau harus berpikiran jernih sekarang. Tujuanmu sekarang ialah mencari teman sejati okay! Bukannya mencari pasangan.” Bisik sisi hatiku
“Tak usah semunafik itu Charolline. Jika kau memang terpesona kepada mereka kenapa harus mengelak? Bisa saja salah satu dari mereka adalah jodohmu kelak.” Bisik setan hatiku.
Arggghhhhhh…… Kenapa harus begini kejadiannya. Ini membuat kepalaku sakit saja.
Tok.. tok.. tok.. siapa sihh yang mengganggu tidurku. Tunggu. Tidur? Dengan secepat kilat aku membuka mataku yang masih terasa sangat berat. Gara-gara memikirkan cowo misterius itu aku tak sadar bisa sampai tertidur. Ah sudahlah itu tak penting. Yang penting sekarang adalah siapa yang berada dibalik pintu kamarku. Dengan langkah gontai aku berjalan menuju pintu dan membukanya. Ternyata Bi Ammi yang berada disana.
“ada apa Bi?”
“sudah waktunya makan malam non. Nyonya dan tuan sudah menunggu di ruang makan.”
“mama sama papa pulang Bi?”
“iya non, mereka baru sampai tadi sore”
“yaudah Bi, aku mandi dulu ya, bikangin mama papa aku telat.”
“oke non.”
Tumben mama sama papa udah balik dari urusan bisnisnya. Biasanya bisa sampai tiga bulan lebih. Ah nanti ajalah nanya langsung. Mending aku mandi dulu aja. Badan berasa lengket banget.
Setelah selesai mandi aku langsung bergegas menuju ke ruang makan. Disana sudah ada mama dan papa yang sedang asik berbincang dengan telpon genggamnya. Tanpa menghiraukan mereka aku pun langsung duduk di kursi depan mama. Setelah mereka selesai dengan urusannya mereka langsung menanyakan tentang hari pertamaku. Apa aku harus menceritakan semuanya? Tidak juga kan?
“bagaimana sekolahmu? Menyenangkan?” Tanya mama
“biasa saja.” Jawabku acuh
“kau tak suka dengan sekolahmu? Apa kurang mewah? Kurang berkelas? Atau kurang apa, sayang?” Tanya papa panjang lebar
“tidak. Sekolah itu sangat bagus, tak kurang sedikit pun.”
“lalu kenapa kamu bilang biasa saja?” Tanya mama
Sebenarnya aku sangat malas membahas masalah sekolahku hari ini. Moodku benar-benar sedang buruk sekarang. Tapi mau bagaimana lagi? Aku tetap harus menjawab pertanyaan mama dan papaku yang super duper bawel ini.
“ya memang biasa saja. Disekolah hanya belajar, belajar dan belajar. Apa istimewanya ma, pa?”
“ya kamu ada benarnya sayang.” Papa membenarkan ku.
“kalau gitu kita langsung makan saja ya” ucapnya kembali. Aku hanya menganggukan kepala.
**
Makan malam kali ini cukup diselimuti dengan keheningan. Aku juga tidak terlalu mempermasalahkannya. Toh aku pun tidak terlalu perduli dengan keluarga ini. Keluarga ini tak terlalu menyenangkan pikirku. Tapi dari keheningan ini aku merasakan ada sesuatu yang aneh dengan kedua orang tuaku. Tapi aku tak tau apa yang ada di benak mereka. Yasudahlah aku tak mau kepalaku tambah pusing memikirkan hal ini. Masalahku disekolah saja belum selesai. Terlalu banyak teka-teki yang aku temukan hari ini.
Namun tiba-tiba saja papa berdeham seperti ingin menyampaikan sesuatu. Aku yang tadinya sibuk dengan makananku pun mengangkat kepala dan melihat ke arah papa. Aku mengernyitkan dahi bingung karena papa tak kunjung berbica. Akupun mengalihkan pandangan ke mama. Sepertinya mama pun tak mau angkat bicara akhirnya akupun memutuskan bertanya terlebih dahulu.
“ada apa pa, ma? Ada yang ingin kalian bicarakan?” tanyaku pada akhirnya.
“hmm begini, sebenarnya papa ingin memberitahukan sesuatu padamu Charolline.” Jawab papa.
“memberitahukan apa?”
“mama rasa belum saatnya kamu mengetahui hal ini Charolline. Mungkin lain waktu. Kita cari waktu yang tepat ya sayang.”
“ya mungkin belum saatnya kami memberitahumu hal ini.” lanjut papa
“ya terserah kalian saja.” Kataku acuh seraya mengedikkan bahu.
Setelah acara makan malam dan bicara singkat itu, akupun memutuskan untuk kembali ke kamarku dan kembali berkutat dengan pikiranku yang duah kacau balau ini. Aku masih memikirkan anak lelaki yang tersenyum simpul kepadaku tadi. Aku merasa seperti familiar dengan dirinya. Tapi siapa dia? Apakah benar aku pernah bertemu dengannya sebelum kejadian tadi? Namun semakin aku berusaha berfikir keras itu maalah menyebabkan kepalaku menjadi sakit.
Aku tak mengerti kenapa hanya dengan memikirkan hal itu kepalaku menjadi sakit. Biasanya sekeras apapun aku berpikir tak akan sampai membuatku sakit kepala. Mungkin aku harus melupakan masalah itu sejenak dengan mengistirahatkan pikiranku dengan tidur. Lagipula besok aku masih harus bersekolah.
Setelah merebahkan diri di kasurku yang amat kucinta. Akupun mulai terbawa kea lam mimpi.
*****
HAIII!!! Sejujurnya aku gak tau iini cerita jadinya gimana, makin kesini rasanya makin gak jelas dan makin amburadul. Aku juga ngerasa cerita ini kayaknya agak weird gitu. Hope you like aja ya guys...
BTW aku mau ngucapin makasih sebanyak-banyaknya buat kalian yang udah meluangkan waktu untuk membaca ceritaku yang gajenya nauzubilah. Terima kasih juga buat yang sudah membuang tenaganya untuk memberikan cerita ini vote.
P.S: saya masih gak tau kapan saya akan update, karena kalian tau sendiri bagi siswa/siswi yang sudah ada di senior class pastinya mengahadapi banyak sekali ujian. Mungkin saya akan vakum sampai ujian nasional telah selesai.
Hug and Love from Vero<3
Vote and Comment!!

KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Glasses
Teen FictionBingung? Sudah pasti. Awalnya aku merubah penampilan hanya untuk mencari "Real Friend" Tapi apa jadinya jika aku juga bertemu dengan jodohku berkat penampilanku ini? Tapi siapa yang akan menjadi jodohku? Dia atau Dia?