HAII AKU UPDATE CEPET! DIBACA YAA
+++
Upacara baru berlangsung setengah jalan. Namun aku merasa sangat lemas dan pusing sekali. Rasanya aku sudah tak bisa lagi untuk tetap berdiri tegak dan mengikuti upacara ini sampai selesai. Dan benar saja, beberapa saat kemudian aku pun jatuh dan semuanya menjadi gelap.
##
Saat ku buka mata yang kulihat ruangan berwarna putih yang dibatasi oleh tirai. Rasanya kepalaku benar-benar pening sekali.sampi serasa ingin pecah. Tiba-tiba terdengar suara bazz yang menyejukkan yang membuat sakit kepalaku menghilang dengan perlahan.
“kau sudah sadar?”
“hmm, ya”
“apa kau masih pusing?”
“sedikit”
“kalau begitu akan aku buatkan teh hangat. Tunggu sebentar ya”
Setelahnya anak lelaki itupun langsung pergi ke balik tirai. Aku merasa sangat familiar dengan anak tersebut. Tapi rasanya aku baru sekarang bertemu dengannya.
“ini di minum dulu tehnya”
“terima kasih, hmm…”
“Carlos”
“ya, terima kasih Carlos”
“sama-sama Kataya”
“uhuk uhuk..”
“kau tak apa-apa?”
“aku uhuk tak uhuk uhuk apa-apa”
“kalau minum hati-hati”
“ng iya, maaf”
“yaudah, aku tinggal dulu yaa”
Sepeninggalannya aku masih kebingungan. Bagaimana dia bisa tau namaku? Rasanya Natasya pun tak pernah tahu namaku walaupun ia sering sekali membullyku. Rasa sakit kepala yang tadi telah berangsur menghilang kini kembali lagi akibat anak lelaki bernama Carlos tadi.
Rasanya aku tak pernah berkenalan atau bertemu sebelumnya. Tapi dari mana ia tau namaku? Astaga, aku benar-benar bingung. Kepalaku rasanya berdenyut-denyut. Akupun mencoba untuk kembal terlelap untuk menenangkan pikiranku dan mencoba menghilangkan rasa pusing yang membuat kepalaku berdenyut menghilang.
##
Carlos POV
Hari ini adalah hari senin. Itu berarti saatnya gue bertugas menjadi PMR. Ya gue emang ikut ekskul ini. Kenapa? Alasannya simple gue paling males ikut upacara. Gimana gak males? Selama ini gue kan selalu sekolah di luar negeri. Dan disana gak dibuadayain buat upacara setiap minggunya.
Dan bisa dibilang untuk minggu pertama upacara gue beruntung banget, soalnya di minggu pertama ini gue langsung boleh bertugas. Dan kalian tau gue bertugas dimana? Yep! Gue bertugas di UKS. Kurang beruntung apa gue? Kalau kata senior gue sih, dia kasian kalau gue harus tugas lapangan. Katanya takut gue kepanasan.
Dan disinilah gue. Jaga UKS, katanya siapa tau ada yang pingsan atau sakit. Tapi kalau menurut pemikiran gue jarang yang beneran sakit. Biasanya mereka cuma pura-pura. Alasannya pegel or something lah.
Dari pada gue mati bosen gak ngapa-ngapain, gue mutusin buat mainin gadget gue. Tapi belum lama gue main gadget, tiba-tiba dari luar ada suara ribut-ribut. Ternyata ada salah satu siswi yang pingsan. Gue yang tadinya lagi asik sendiri, langsung buru-buru ngebantuin petugas yang lain. Gue nyiapain bed buat siswi itu istirahat.
Setelah siswi tersebut di letakkan di bed, para petugas UKS yang bertugas dilapangan langsung kembali ke tempat tugas mereka. Karena gue punya penyakit kepo akut, gue jadi penasaran sama cewe yang pinsan itu. Gue pun mutusin buat nyamperin ketempat cewe itu. Dan kalian tau? Cewe itu adalah cewe yang beberapa hari ini bikin gue penasaran setengah mati.
Oke sebenernya gue masih gatau kenapa gue penasaran sama ini cewe. Gue bingung juga sih, biasanya gue gak pernah nanggepin cewe segininya. Tapi gue rasa cewe ini beda. Terus gue selalu ngerasain something different kalau lagi di deket dia. Tapi gue masih bingung. Kenapa Cuma sama cewe ini? Kenapa sama cewe lain gak? Pokoknya gue harus cari tau kenapa.
**
Selama beberapa menit gue nungguin cewe ini, akhirnya dia sadar juga.
“kau sudah sadar?”
“hmm, ya”
“apa kau masih pusing?”
“sedikit”
“kalau begitu akan aku buatkan teh hangat. Tunggu sebentar ya”
Sehabis berbincang sedikit, gue langsung buatain dia teh hangat. Gue tau dia pusing banget. Dari mukanya juga udah kelihatan kalau dia lagi kurang enak badan. Setelah selesai gue langsung balik lagi ke bilik tempat Kataya beristirahat tadi. Dan gue pun langsung nyerahin teh hangat yang baru gue buat.
“ini di minum dulu tehnya”
“terima kasih, hmm…”
“Carlos”
“ya, terima kasih Carlos”
“sama-sama Kataya”
“uhuk uhuk..”
“kau tak apa-apa?”
“aku uhuk tak uhuk uhuk apa-apa”
“kalau minum hati-hati”
“ng iya, maaf”
“yaudah, aku tinggal dulu yaa”
Setelah kejadian Kataya tersedak, gue pun langsung pergi ninggalin bilik tempat Kataya istirahat tadi. Gue ngerasa jadi orang terbodoh yang pernah ada. Tadi kenapa gue main nyebut nama dia aja coba. Gue tau banget sekarang dia pasti lagi kebingungan setengah mati. Dan gue tau di tadi tersedak juga karna gue nyebut nama dia.
Mati lah gue. Tapi bodo amat lah. Siapa tau setelah kejadian kayak gini gue sama Kataya bisa makin deket dan gue bisa nyari tau kenapa gue ngerasa aneh kalau deket sama dia dan kenapa gue gabisa baca pikiran dia
+++
Maaf ya dikitt hehehe
![](https://img.wattpad.com/cover/12075728-288-k996784.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Glasses
Fiksi RemajaBingung? Sudah pasti. Awalnya aku merubah penampilan hanya untuk mencari "Real Friend" Tapi apa jadinya jika aku juga bertemu dengan jodohku berkat penampilanku ini? Tapi siapa yang akan menjadi jodohku? Dia atau Dia?