He is My Husband (Completed)

11. First day, Worst day

5 hari ini Helena sangat bahagia. Nathan dan keluarga nya begitu baik padanya. Nathan sangat memperhatikan dirinya, membuat ia merasa hidupnya sangat bahagia sekarang. Helena sangat menyukai kebersamaan mereka. Nathan, Martin, Sofia, Angel dan beberapa pelayan yang ikut acara keluarga mereka.

Tiba saatnya Helena dan Nathan harus kembali ke London. Sebenarnya Helena sangat ingin berlama-lama disini, tapi Nathan harus bekerja begitu juga dirinya yang harus mulai kuliah 2 hari lagi.

"Bermainlah kesini jika kalian libur." Ucap Sofia sambil memeluk Helena dan Nathan.

"Pasti, Mom. Terimakasih untuk semuanya."
Ucap Helena.

"No! Don't say thanks for family.. You are my daughter since you married him.." Helena tersipu saat Sofia masih saja menggodanya, bahkan Helena merasa lebih malu saat Sofia memberi obat kuat pada Nathan didepan dirinya, Martin dan Angel saat mereka sedang makan malam untuk pertama kalinya. Helena bahkan sampai tersedak saat Sofia memarahi Nathan yang menolak meminum itu.

"Aku memang kuat tanpa minum ramuan itu, Mom!!! Singkirkan itu!!!"

Helena semakin bertambah malu saat mengingat ucapan Nathan. Memang pada akhirnya Nathan meminumnya karena paksaan Sofia ingin mendapatkan cucu dengan cepat. Andai mereka tahu jika dirinya dan Nathan sedang menunda memiliki anak karena dirinya yang memang belum siap dan masih kuliah.
Jangan tanya akhirnya, Helena dan Nathan bangun jam 2 siang keesokkan harinya apalagi Helena yang kelelahan melayani Nathan semalaman karena pengaruh obat itu. Ditambah Sofia selalu menggoda Helena diberbagai kesempatan.

"Selamat jalan, Kak. Kuharap kau bahagia dengan Kakakku." Angel menghampiri Helena dan memeluk Kakak iparnya yang sempat ia benci. Helena membalas pelukan itu dengan hangat.

"Maafkan aku sempat membuat kesan buruk diawal kita bertemu. Sungguh, aku juga baru datang dari Spanyol dan mendengar Kak Nathan datang membawa istrinya, ku kira ia menikahi wanita yang tidak benar karena kau memakai baju yang kurang sopan. Ku kira kau si model jelek itu."

"Angel." Nathan memperingatkan Angel agar tidak menjelekkan Cassey. Dan Helena sadar akan itu, jujur ada perasaan sakit di hatinya saat ia mendengar nada tidak suka dari Nathan ketika Angel secara tidak langsung menjelekkan Cassey. Namun, sebisa mungkin Helena tersenyum walau terasa pahit pada Angel.

Helena mengangguk. "It's Okay. Terima kasih, Angel. Sekali-kali kau datanglah ke London. "

Angel mengangguk.

"Baiklah. Kami pamit." Ucap Nathan saat mendapati Jack, pengawal rumah ini selesai memasukkan koper Nathan.

--------

Helena masih kepikiran sikap tidak suka Nathan yang membela Cassey. Memang wajar, model itu adalah kekasihnya. Helena bahkan tahu dari handphone Nathan yang wallpapernya terdapat foto diri Nathan dengan wanita itu dan terdapat nama Cassey dan Nathan.  Ia melihatnya beberapa hari lalu di mansion itu.

Ia bahkan tidak pernah berpikiran jika Nathan akan memasang fotonya di ponsel atau rumah mereka. Padahal ia istri sahnya.

Kadang ia merasa sangat dekat dengan Nathan tetapi sedetik kemudian ia merasa sangat jauh dari Nathan. Ia merasa aneh pada dirinya. Tak jarang sering membuatnya bercermin lama membandingkan dirinya dengan model itu. Memang tindakan bodoh yang akan menyakiti hatinya sendiri, tapi ia semakin merasa tidak percaya diri. Apa benar Nathan menikahinya dengan tulus? Apa ada motif lain?

Helena menatap indahnya pemandangan pinggiran kota yang mulai bersalju, musim dingin telah tiba membuat Helena harus merapatkan kembali baju hangat yang ia pakai. Sesekali ia menatap wajah serius Nathan yang sedang menyetir tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Karena ia merasa tidak enak pada lelaki itu, terlebih karena respon lelaki ini seperti sedang marah. Entahlah, Helena tidak mengerti. Semoga saja, model itu tidak mengganggu dirinya dan Nathan setelah mengetahui pernikahan mereka. Lagipula, model itu juga perempuan bukan? Pasti wanita itu akan mundur jika mengetahui bahwa dirinya telah menikahi lelaki ini. Ya, i have to tell her, batin Helena.