"Tolong, kau cari tahu tentang Andrew. Aku punya nomor nya, aku akan mengirimnya padamu."
Nathan menutup telponnya dan menatap kedepan dengan dahi berkerut. Ia harus tahu bagaimana rupa dan siapa Andrew itu.
Nathan kaget setelah mendapati pintu ruangannya dibuka kasar dan terlihat Cassey menghampirinya dengan manja.
"Arrgghhh..." Nathan mulai bosan dan jengkel dengan sikap kekanakkan Cassey.
"Honey.. Kenapa kau susah dihubungi sekarang? Apa kau tidak merindukanku?"
Cassey mulai bergelayut yang anehnya sekarang membuat Nathan gerah dan tidak nyaman.Kali ini, ia bersyukur Dion datang tepat waktu. "Tuan rapat dengan PT. World Heirs diadakan satu jam lagi. Saya mendapat jadwal dadakan dari email. Mereka tidak bisa menundanya."
"Apaa??!!!" Kaget Nathan, setahu nya ia tidak ada jadwal apapun hari ini. Meeting dadakan apa ini? Bukankah PT. World Heirs diadakan minggu depan?
"Kenapa dadakan? Apa hanya aku yang becus bekerja disini, Dion?" Nathan bahkan sudah marah sekarang membuat Dion ketakutan bahkan membuat Cassey sedikit takut.
"Honey, sabar.."
"Aarrgghhh... Kenapa tiba-tiba begini? Siapkan berkasnya sekarang Dion."
Cassey hanya diam karena ia tahu jika Nathan sudah seperti ini, tak ada yang bisa menghentikannya.
Dion pamit pada Cassey dan berlari menyusul Nathan yang sudah menunggunya di lift.
"Ada apa ini? Kenapa bisa dadakan seperti ini? Dion??" Nathan menolehkan wajahnya dan melihat Dion tertunduk takut.
"Maaf, Tuan. Maaf kan saya. Saya tidak mengira Tuan akan semarah tadi."
Nathan mengernyit.
"Saya hanya berpikir bagaimana cara Tuan agar bisa menemui Nona Helena secepat mungkin."
Nathan terdiam kaget.
"Maafkan saya Tuan."
Dion menunduk tapi Nathan malah memeluknya senang. "Kau memang gila, Dion!!! Tapi aku sangat berterima kasih, kau melakukan aktingmu dengan baik, aku bangga padamu!" Nathan tertawa didalam lift. Tak menyangka jika Dion, bawahannya akan berpikir secerdas itu.
Dion hanya menunduk senang lalu menyerahkan kunci mobil pada Tuannya itu.
------
Di dalam mobil, ponselnya berbunyi dan menampilkan riwayat bernama Andrew Penercelli, memiliki restaurant terkenal di New York dan toko buku terlaris di 65th street. Sedikit dekat dengan kampus Helena. Asal australy dan tinggal di daerah Perth."I got you, Andrew!" Ucap Nathan senang.
"Sayang??" Nathan mencari keberadaan Helena dan hanya mendapati Nessie menghampirinya.
"Sore, Tuan. Nona sedang berada dikamar."
Nathan mengangguk sambil menyerahkan tasnya lalu berjalan kearah kamar. Ia membuka knop pintu perlahan berniat untuk mengejutkan wanita itu. Tapi, Nathan mendapati suara samar dari balkon.
"Maafkan aku, Drew. Aku benar-benar tidak bisa. Nathan pasti akan pulang sebentar lagi... Entahlah, firasatku saja.."
Firasat yang baik. Batin Nathan. Ia yakin jika itu adalah Andrew.
"Baiklah, besok.. Aku akan lembur, tenang saja. Oke. Sampai nanti."
Helena berjalan dan terkaget saat sudah sampai kamar."Well, jadi besok kau akan lembur?"
Helena terkejut setengah mati, akhirnya pekerjaannya ketahuan oleh Nathan. Untung saja saat tabungannya sudah mencapai 150 jutaan, jadi jika ia pergi ke Indonesia, bisa cukup menghidupinya di Batam nanti sampai menemukan pekerjaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is My Husband (Completed)
Romance18+ NO PLAGIAT, PLEASE !!!! Kisah Helena dan Nathan yang bertemu kembali setelah Nathan meninggalkan Helena yang adalah kekasihnya dahulu. Akankah cinta lama mereka membuat mereka bertahan selamanya dalam sebuah pernikahan yang mendadak? //Maaf kal...